ANTARA - Mancanegara |
Tim ahli IAEA akan kunjungi Teheran pada Desember Posted: 09 Nov 2012 09:43 PM PST IAEA dan Iran telah sepakat untuk mengadakan pembicaraan lebih lanjut Berita Terkait "IAEA dan Iran telah sepakat untuk mengadakan pembicaraan lebih lanjut di Teheran pada 13 Desember," kata Tudor, seperti yang dikutip dari kantor berita Iran, IRNA. Dia mencatat bahwa tujuan kunjungan para ahli IAEA ke Iran dan pembicaraan mereka adalah untuk menyimpulkan pendekatan terstruktur guna menyelesaikan masalah terkait dengan program energi nuklir Iran. IRNA melaporkan Deputi Direktur Jenderal IAEA dan Kepala Departemen Perlindungan Herman Nackaerts akan memimpin delegasi IAEA ke Teheran. Sementara itu, putaran terakhir perundingan antara Iran dan IAEA diadakan di ibu kota Austria Wina pada 24 Agustus. Iran dan IAEA juga telah mengadakan pembicaraan di Wina pada tanggal 14-15 Mei. Sebelum sesi ini, perwakilan kedua pihak telah mengadakan dua putaran perundingan di ibu kota Iran, Teheran, pada Februari dan Januari. Washington, Israel dan beberapa sekutu mereka telah berulang kali menuduh Iran mengejar sasaran non-sipil dalam program energi nuklirnya. Sebagai penandatangan Non-Proliferasi Nuklir dan anggota IAEA, Iran berpendapat bahwa ia berhak untuk mengembangkan dan memperoleh teknologi nuklir untuk tujuan damai. IAEA telah melakukan inspeksi ke berbagai fasilitas nuklir Iran, namun tidak pernah menemukan bukti yang menunjukkan pengalihan dalam program energi nuklir Teheran ke tujuan militer. (Uu.H-AK) Editor: Heppy COPYRIGHT © 2012 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com |
10 tewas, tiga hilang akibat hujan lebat Posted: 09 Nov 2012 07:19 PM PST Berita Terkait Kesepuluh orang itu meninggal Rabu larut malam di Kota Cape Haitien, 275 kilometer di sebelah utara ibukota negeri tersebut dan beberapa kota kecil di sekelilingnya, setelah hujan lebat membuat jalan dan rumah tergenang air. Di antara korban terdapat empat anggota dari satu keluarga yang rumah mereka ambruk karena tanah longsor di Permukiman Vertieres. "Petugas pertolongan telah menemukan empat mayat dan kini sedang mencari tiga orang lagi," kata Direktur Jenderal Perlindungan Sipil Haiti kepada media setempat. "Seorang penyintas, ayah keluarga itu, berada di rumah sakit." Polisi patroli di Cape Haitien menemukan enam mayat lagi, diduga akibat banjir. "Hujan terus turun, banyak permukiman terendam air, banyak orang mengungsi ke tempat penampungan sementara, situasi serius," kata seorang pejabat lokal kepada media daring Haiti Press Network. Presiden Haiti Michel Martelly mengumumkan satu bulan kondisi darurat nasional pekan lalu, setelah Badai Sandy menerjang wilayah barat negeri itu dan menewaskan 54 orang. Menurut data pemerintah, hampir 200.000 orang Haiti meninggalkan rumah mereka, kehilangan tempat tinggal, atau terpengaruh oleh badai Kategori 2 tersebut. PBB mengatakan kondisi cuaca ekstrem di Haiti telah membuat dua juta warga di negeri itu rentan kekurangan pangan dan gizi buruk. (C003) Editor: Jafar M Sidik COPYRIGHT © 2012 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com |
You are subscribed to email updates from ANTARA News - Internasional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan