Tindaklanjuti Keterangan Wa Ode, KPK Sudah On The Track Posted: 28 Oct 2012 01:00 AM PDT JAKARTA - Pengamat Hukum Universitas Gadjah Mada, Zainal Arifin Mochtar mengatakan bahwa informasi yang dikemukakan saksi atau terdakwa kasus korupsi Dana Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah (DPPID) Wa Ode Nurhayati, perlu segera ditindaklanjuti KPK. "KPK saya kira sudah on the track dan serius untuk menuntaskan kasus DPPID ini. Saya yakin semua pengakuan di persidangan Wa Ode itu bakal ditelusuri dan divalidasi sejauh mana kebenarannya. Termasuk pengakuan adanya keterlibatan Ketua DPR Marzuki Alie, harus dicari bukti-bukti lain sejauhmana keterlibatan dia dan orang-orang yang disebut dalam persidangan," kata Zainal, saat dihubungi wartawan, Minggu, (27/10/2012). Zainal juga meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak tebang pilih dalam menangani kasus dugaan korupsi. "Memang siapapun yang terlibat dalam kasus itu harus diungkap sampai tuntas. Siapapun, tidak pandang apakah itu Wa Ode, pimpinan Banggar, pimpinan DPR," tuturnya. Kendati demikian, Zainal menyakini KPK punya strategi sendiri dalam menangani kasus korupsi. "KPK pasti bekerja serius menuntaskan kasus ini. Juga tidak mungkin KPK tebang pilih hanya karena misalnya melibatkan Ketua DPR dalam pusaran kasus ini," ungkapnya. Sebelumnya Wa Ode Nurhayati menuding ketua DPR Marzuki Alie terlibat dalam korupsi DPPID. Namun tudingan tersebut dibantah Ketua DPR Marzuki Alie berulang kali. "Saya minta ditunjukkan, siapa yang memberi, kapan diberikan, di mana diberikan, bagaimana cara memberikan dan alasan apa memberikan kepada saya, karena calo, ikut bahas, ikut mengatur atau ikut tanda tangan," tegasnya Marzuki, Kamis 21 Juni lalu. (ful) |
Pengamanan BDF Setara Peringatan Bom Bali I Posted: 28 Oct 2012 12:31 AM PDT DENPASAR- Jajaran Kepolisian Daerah Bali mengerahkan dua pertiga kekuatannya guna mengamankan pertemuan Internasional Bali Democracy Forum (BDF) di Nusa Dua Kabupaten Badung. Penjagaan dan pengamanan itu, setara dengan saat peringatan Bom Bali I pada 12 Oktober 2012. Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Hariadi mengungkapkan, telah mempersiapkan dari sisi personel maupun pemetaaan potensi gangguan dan ancaman yang mungkin muncul. "Kita melakukan pengamanan BDF, serupa dengan saat peringatan Bom Bali I beberapa waktu lalu. Kita kerahkan antara 1.000 sampai 1.200 personel," kata Hariadi saat dihubungi Minggu (27/10/2012). Mengingat pertemuan dunia itu akan dihadiri ribuan delegasi dan puluhan kepala negera dan pejabat dunia lainnya, kepolisian akan memberi atensi penuh. Sampai saat ini, dipastikan sudah ada 15 kepala negara dari beberapa kawasan Asia Pasifik menyatakan akan hadir dalam ajang yang akan digelar bulan November mendatang. Selain, jajaran Polda Bali, untuk pengamanan BDF yang dijadwalkan dibuka Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, juga diperkuat dengan personel Mabes Polri. "Mabes Polri ikut mem-backup," tandas Hariadi tanpa mau merinci lebih jauh. Demikian juga, jajaran TNI dan kekuatan samping lainnya termasuk pecalang atau satuan pengamanan desa adat, juga akan dilibatkan untuk mengamankan jalannya BDF. Sedangkan, untuk mengecek kesiapan personel dalam pengamanan akan dilaksanakan gelar pasukan pada H-1 mendatang. Secara terpisah, Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Danlanal) Denpasar, Kolonel Laut (P) Wayan Suarjaya juga menyatakan kesiapannya mendukung tugas kepolisian dalam mengamankan BDF. "Kami rutin melakukan patroli di perairan Bali memberi perhatian ke pintu-pintu masuk di pelabuhan utama maupun pintu-pintu tikus, mengantisipasi segala kemungkinan," tambahnya. Dijelaskan, selain kapal perang TNI AL yang akan melakukan pengamanan di wilayah perairan, juga akan melibatkan kapal perang negara lainnya yang ikut dalam BDF. (ful) |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan