Sabtu, 13 Oktober 2012

KOMPAS.com - Nasional

KOMPAS.com - Nasional


Lawan Pengangkatan Terpidana Koruptor Jadi Pejabat

Posted: 13 Oct 2012 10:44 AM PDT

Lawan Pengangkatan Terpidana Koruptor Jadi Pejabat

Penulis : Ilham Khoiri | Minggu, 14 Oktober 2012 | 00:29 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -- Kita harus melawan pengangkatan bekas narapidana koruptor menjadi pejabat karena mengkhianati semangat reformasi dan pemberantasan korupsi. Jika masih dibiarkan, kondisi ini bisa mengganggu efektivitas pemerintahan setempat dan memicu perlawanan masyarakat luas.

Hal itu disampaikan peneliti Pusat Studi Islam dan Kenegaraan (PSIK) Universitas Paramadina, Herdi Sahrasad, Sabtu (13/10/2012) di Jakarta. "Pengangkatan bekas narapidana koruptor jadi pejabat harus kita lawan bersama-sama," katanya.

Wacana penolakan itu mencuat setelah mantan Sekretaris Daerah Kabupaten Bintan, Azirwan, diangkat menjadi Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kepulauan Riau, beberapa waktu lalu. Padahal, dia bekas terpidana korupsi dengan vonis penjara 2,5 tahun karena menyuap anggota Komisi IV DPR, Al Amin Nasution, dalam kasus alih fungsi hutan lindung tahun 2008.

Herdi Sahrasad menilai, pengangkatan bekas narapidana koruptor menjadi pejabat itu menunjukkan sikap permisif bagi tindakan korupsi. Itu sangat bertentangan dengan semangat reformasi, terutama untuk membangun pemerintahan yang bersih. "Promosi jabatan bagi bekas koruptor itu memperlihatkan rapuhnya etika dan moral dalam pemerintahan," katanya.

Masyarakat di daerah dan pusat perlu terus menggalang kekuatan untuk membatalkan promosi jabatan itu melalui desakan bersama pada DPRD, Kemendagri, dan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau. "Jika terus dibiarkan, ini akan memicu perlawanan sosial lebih luas," ujarnya.

Golkar Kian Percaya Diri Calonkan Aburizal

Posted: 13 Oct 2012 10:44 AM PDT

Pemilu 2014

Golkar Kian Percaya Diri Calonkan Aburizal

Penulis : Ilham Khoiri | Minggu, 14 Oktober 2012 | 00:33 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -- Beberapa hasil survei belakangan ini menunjukkan, keterpilihan Partai Golkar dan Ketua Umumnya, Aburizal Bakrie, semakin membaik. Itu menambah rasa percaya partai tersebut untuk mengusung Aburizal sebagai calon presiden pada Pemilu 2014.

"Kalau dari saya, insya Allah dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Survei terakhir kian mantap," kata Aburizal di sela pembukaan Pleno Partai Golkar di Jakarta, Sabtu (13/10/2012).

Dalam sambutan pembukaan pleno, Aburizal mengungkapkan, sejumlah survei nasional akhir-akhir ini menempatkan keterpilihan Partai Golkar pada urutan pertama. Pemilih partai ini mencapai 21 persen (dari total responden survei), menyusul kemudian Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan (PDI-P) dengan 17,2 persen suara, Partai Demokrat (14 persen), dan Partai Gerindra (5,2 persen). Keterpilihan partai-partai lain di bawah itu.

Dalam survei calon presiden, Aburizal juga masuk tiga besar dengan dipilih oleh sekitar 18 persen (dari total responden survei). Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri menjadi pilihan pertama dengan memperoleh 20 persen, sementara Prabowo Subiyanto pada urutan kedua (19 persen).

"Kita berjuang untuk meningkatkan elektabilitas (keterpilihan) partai dan calon presiden (capres) kita. Posisi politik seperti saat ini harus dipertahankan," katanya.

Menjelang Pemilu 2014, situasi politik nasional semakin dinamis dengan intrik politik yang kian tajam, bahkan tak tertutup adanya fitnah-fitnah politik. Untuk itu, soliditas Partai Golkar diharapkan tidak goyah.

"Segenap pengurus harus memperkuat soliditas partai. Itu modal dasar dalam menghadapi kompetisi politik," katanya.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan