Sabtu, 13 Oktober 2012

ANTARA - Peristiwa

ANTARA - Peristiwa


PVMBG: Gunung Lokon masih berpeluang meletus

Posted: 13 Oct 2012 07:17 AM PDT

ilustrasi Gunung Lokon mengeluarkan debu vulkanik ketika difoto dari Pos pemantauan Gunung Lokon, Tomohon, Sulawesi Utara, Minggu (7/10). (ANTARA/Fiqman Sunandar)

Tremor masih terus terekam dengan amplituda sekitar tujuh milimeter. Beberapa jam kemudian amplitudanya kembali menurun sekitar empat hingga lima milimeter,"

Berita Terkait

Tomohon (ANTARA News) - Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Lokon dan Mahawu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Bandung, Farid Ruskanda Bina mengatakan Gunung Lokon di Tomohon, Sulawesi Utara masih berpeluang meletus.

"Tremor masih terus terekam dengan amplituda sekitar tujuh milimeter. Beberapa jam kemudian amplitudanya kembali menurun sekitar empat hingga lima milimeter," kata Farid, di Tomohon, Sabtu.

Menurut Farid, tremor yang terus terekam dengan amplituda berfluktuatif menandakan adanya material dari dalam yang terus terangkat ke permukaan.

Material-material vulkanik inilah yang suatu saat akan terdorong keluar oleh energi yang cukup besar dalam bentuk letusan.

Hanya saja menurut dia, kapan akan terjadi letusan, tidak bisa diprediksi, namun apabila terjadi peningkatan kegempaan vulkanik dalam dan dangkal, biasanya akan diiringi terjadi erupsi..

"Tinggal dilihat saja bagaimana aktivitasnya tiga atau empat hari ke depan. Dan memang untuk aktivitas kegempaan saat ini hanya terekam satu atau dua kali gempa. Sangat menurun," ungkapnya.

Farid mengatakan, PVMBG Bandung hingga kini masih menetapkan status siaga level III Gunung Lokon, dengan radius bahaya sekitar 2,5 kilometer dari kawah Tompaluan, Gunung Lokon.

Radius bahaya inilah yang menurut Farid harus dipatuhi, untuk menghindari dampak buruk dari letusan.

Gunung Lokon kembali meletus pada Minggu (7/10) dan mengeluarkan material pijar serta debu vulkanis yang jatuh di permukiman sekitar kawah seperti Kelurahan Kakaskasen II, Kakaskasen I, Kinilow I, Kinilow dan Tinoor, Kecamatan Tomohon Utara.
(ANT-305/Z003)

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Komentar Pembaca

Kirim Komentar

Pemkab Pesisir Selatan pantau kesehatan hewan kurban

Posted: 13 Oct 2012 07:14 AM PDT

Pemantauan ke lokasi (tempat) pemotongan hewan, merupakan kegiatan rutin bagi petugas peternakan di lapangan setiap hari pemotongan,"

Berita Terkait

Painan, Sumbar (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, terus memantau dan memeriksa kesehatan hewan kurban hingga hari pemotongan pada Idul Adha 1433 Hijriyah.

"Pemantauan ke lokasi (tempat) pemotongan hewan, merupakan kegiatan rutin bagi petugas peternakan di lapangan setiap hari pemotongan. Tidak saja pada Idul Adha ini, tetapi secara terus menerus di hari-hari lainnya, petugas peternakan selalu mendatangi lokasi pemotongan," kata Kepala Bidang Peternakan, Dinas Pertanian tanaman pangan Holtikultura Perkebunan dan Peternakan Pesisir Selatan, Marzukri di Painan, Sabtu.

Pada hari kurban nanti, pemkab juga akan melakukan pemeriksaan ke tempat-tempat pemotongan hewan kurban tersebut ke seluruh daerah dengan memanfaatkan petugas pada masing-masing kecamatan.

Terkait peredaran daging sapi tidak layak konsumsi, sejauh ini belum ditemukan di kabupaten itu. Meski demikian pemkab setempat tetap mengantisipasi dengan melakukan pemeriksaan kesehatan daging sapi potong keberbagai tempat, baik pasar ternak ataupun tempat lainnya.

Kabupaten itu salahsatu daerah pemasok sapi kurban bagi daerah lain di Sumbar. Perdagangan sapi di kabupaten itu, baik di dalam atau di luar daerah, terjadi sekitar 12.000-an ekor per tahun.

Khusus pada Hari Raya Idul Adha, rata-rata daerah itu memasok sekitar 8.000 -- 9.000 ekor sapi, beda dengan Idul Fitri berkisar 6.000 - 8.000-an ekor per tahun.

Kata ia, untuk mengetahui ketersediaan sapi potong di kabupaten itu, pemkab setempat terus melakukan pemantauan dan mengawasi perkembangan ternak itu hingga ke tingkat peternak yang tersebar di 15 kecamatan yang dimiliki kabupaten itu.

Menurut ia, dari sejumlah sentra produksi ternak sapi yang ada, kabupaten itu masih memiliki banyak persediaan sapi potong dan mencukupi hingga Idul Adha.

Dari stok yang ada, sapi potong dari kabupaten itu sudah melebihi kebutuhan masyarakat akan konsumsi daging dalam daerah (kabupaten).

Data Dinas Pertaholbunnak setempat menunjukan populasi sapi potong di kabupaten itu saat ini sebanyak 85.000 ekor, dengan jumlah peternak 36.000 kepala keluarga.

Menurut ia, jenis sapi yang dikembangkan peternak sebanyak 60 persen sapi lokal dan 40 persen hasil perkawinan silang, dengan produksi daging tujuh jutaan kilogram per tahun.
(KR-AGP/Z002)

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Komentar Pembaca

Kirim Komentar

Tiada ulasan:

Catat Ulasan