KOMPAS.com - Internasional |
Sejak 2007, Polisi Malaysia Tewaskan Ratusan WNI Posted: 25 Oct 2012 03:57 AM PDT Indonesia-Malaysia Sejak 2007, Polisi Malaysia Tewaskan Ratusan WNI Kamis, 25 Oktober 2012 | 10:57 WIB KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri Malaysia, Hishammudin Hussein mengatakan sejak 2007, kepolisian Malaysia sudah menewaskan 300 orang dan separuhnya adalah warga negara Indonesia. Demikian dilansir media online Free Malaysia Today. Tepatnya, lanjut Hishammudin, warga Indonesia berjumlah 151 orang dari 298 tersangka kriminal yang ditembak mati antara 2007 hingga Agustus 2012. Dia menambahkan 145 orang di antaranya tewas seketika. Warga Malaysia menduduki daftar kedua korban tewas terbanyak dengan 134 orang, Vietnam (5), Myanmar (3) dan Thailand (2). Dalam waktu yang bersamaan, kepolisian Malaysia juga menewaskan masing-masing seorang warga Nigeria, Liberia dan satu orang lagi tak diketahui kewarganegaraannya. Sebagian besar kasus penembakan ini terjadi antara tahun 2008-2009. Pada 2008, sebanyak 58 warga Indonesia tewas. Sedangkan pada 2009, 34 lagi warga Indonesia yang tewas tertembak peluru polisi Malaysia. Pernyataan Mendagri Malaysia ini merupakan bagian jawaban tertulis kepada anggota parlemen Malaysia, Dr Michael Jeyakumar Devaraj. |
Gadis Brasil Lelang Keperawanan Rp 7,5 Miliar Posted: 25 Oct 2012 03:17 AM PDT RIO DE JANEIRO, KOMPAS.com — Apa jadinya jika seorang perempuan muda menjual keperawanannya? Itulah yang dilakukan Catarina Migliorini (20), seorang mahasiswi asal Brasil. Melalui lelang internet, Catarina menawarkannya untuk siapa pun yang berani membayar minimal 780.000 dollar AS atau hampir Rp 7,5 miliar. Uang yang diperolehnya nanti, kata Catarina, akan digunakan untuk membantu pembangunan perumahan bagi warga miskin. Meski mengajukan alasan mulia di balik aksi nyeleneh ini, tak ayal kecaman datang dari berbagai pihak yang menjulukinya tak lebih dari seorang pelacur. Catarina semakin menyulut kontroversi ketika mengungkapkan dia sudah mengizinkan kru film Australia untuk mendokumentasikan aksinya ini dalam film yang diberi judul Virgins Wanted. Menanggapi banyaknya kecaman itu, Catarina ternyata tak begitu memikirkannya. "Saya melihat ini hanya sebagai sebuah bisnis. Saya memiliki kesempatan untuk bepergian, menjadi bagian sebuah film dan mendapatkan bonus darinya," ujar Catarina santai. "Jika saya hanya sekali melakukannya seumur hidup, saya bukan seorang pelacur. Sama seperti jika seseorang pernah satu kali menghasilkan sebuah foto yang hebat, itu tak serta merta menjadikannya seorang fotografer," lanjut dia. "Lelang ini hanya bisnis semata. Saya seorang gadis romantis dan meyakini cinta. Namun, keputusan ini membuat banyak perbedaan," katanya lagi kepada harian Folha. Lalu, seberapa banyak peserta lelang tersebut? Sejauh ini sudah terdaftar 15 peserta, antara lain Natsu dari Jepang, lalu ada Jack Miller dan Jack Right dari AS, serta Rudra Chaterjee dari India. Catarina berjanji, meski aksinya tengah didokumentasikan, itu tidak termasuk adegan hubungan badan dengan pemenang lelang. Dia juga berjanji, siapa pun pemenang lelang ini, identitasnya tetap akan dirahasiakan. |
You are subscribed to email updates from KOMPAS.com - Internasional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan