Isnin, 29 Oktober 2012

ANTARA - Peristiwa

ANTARA - Peristiwa


Kemnakertrans protes iklan "TKI on Sale"

Posted: 29 Oct 2012 07:07 AM PDT

Kami protes keras. Kalau ada yang terkait dengan para pelaksana Indonesia akan langsung kita berikan tindakan sanksi,"

Berita Terkait

Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemnakertrans) memprotes keras iklan "TKI on Sale" di Malaysia dan menyatakan akan terus berkoodinasi dengan KBRI dan Atase Naker di Malaysia untuk menyeldiki hal itu.

"Kami protes keras. Kalau ada yang terkait dengan para pelaksana Indonesia akan langsung kami berikan tindakan sanksi," kata Kepala Pusat Humas Kemnakertrans Suhartono di Kantor Kemnakertrans, Senin.

Selain berjanji untuk memberikan sanksi terhadap penyelenggara penempatan TKI di Indonesia, Suhartono juga menyebut pihaknya meminta kepada pemerintah Malaysia untuk juga memberikan sanksi bagi penyelenggara penempatan di negara tersebut yang terlibat dalam iklan itu.

"Pemerintah Indonesia pun meminta kepada Pemerintah Malaysia untuk menindak tegas mereka yang menganggap pekerja Indonesia barang dagangan," kata Suhartono.

Pemerintah Indonesia baru membuka moratorium pengiriman TKI ke negara tersebut dan meskipun menyatakan belum mengetahui dampak iklan yang dinilai merendahkan itu, Suhartono mengaku bahwa moratorium belum bisa sepenuhnya dan pemerintah masih terus melakukan pengetatan pengiriman TKI.

"Sampai hari ini hanya sekitar 60 orang yang berangkat sesuai prosedur. Tetapi di sisi yang lain saya mengimbau jangan ada pemberangkatan di luar prosedur yang sudah ditetapkan," kata Suhartono.

Iklan "TKI on Sale" tersebut ditemukan oleh Migrant Care dari jalanan Chow Kit, Kuala Lumpur, Malaysia yang isinya menawarkan jasa pembantu dari Indonesia, bahkan dengan tarif diskon hingga 40 persen.

Isi iklan itu menyatakan "Indonesian maids now on Sale. Fast and Easy application. Now your housework and cooking come easy. You can rest and relax. Deposit only RM 3,500 price RM 7,500 nett" atau jika diterjemahkan menjadi "Pembantu dari Indonesia sekarang diobral. Permohonan cepat dan mudah. Sekarang pekerjaan rumah dan memasak anda jadi mudah. Anda bisa beristirahat dan rileks. Hanya membutuhkan uang muka RM3.500 dan biaya sebesar RM7.500".

Iklan itu tersebar di jalanan kawasan Chow Kit, daerah yang banyak menggunakan jasa TKI di Kuala Lumpur dengan cara ditempel di sejumlah lokasi maupun dibagikan berupa selebaran.

Pemerintah Indonesia sementara itu juga telah mengajukan keberatan melalui Kementerian Luar Negeri dan Kedutaan Besar di Malaysia terhadap iklan itu.
(A043/A013)

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Komentar Pembaca

Kirim Komentar

Malaysia: iklan "TKI on Sale" perbuatan bodoh

Posted: 29 Oct 2012 07:04 AM PDT

Kabid Penerangan, Sosial dan Budaya, Suryana Sastradiredja. (FOTO ANTARA/Aulia Badar/ss/pd/11)

Pemerintah Malaysia menilai brosur atau selebaran tentang diskon mendapatkan TKI tersebut merupakan hal yang ilegal dan sangat disesalkan,"

Berita Terkait

Kuala Lumpur (ANTARA News) - Kementerian Luar Negeri Malaysia menyatakan pemasangan iklan "TKI on Sale" yang dilakukan oleh individu atau agensi adalah merupakan tindakan bodoh yang akan memperkeruh suasana dan mengganggu hubungan dua negara.

"Pemerintah Malaysia menilai brosur atau selebaran tentang diskon mendapatkan TKI tersebut merupakan hal yang ilegal dan sangat disesalkan," kata Kepala Bidang Penerangan, Sosial, Budaya KBRI KL, Suryana Sastradiredja saat dijumpai di Kuala Lumpur, Senin.

Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Pemangku Dirjen Asia Pasifik Kementerian Luar Negeri Malaysia, Dato Syed Sultan Idris, saat pertemuan dengan Duta Besar RI untuk Indonesia, Herman Prayitno.

Bahkan, lanjut dia, bagi Pemerintah Malaysia, individu atau agensi tidak mempunyai hak untuk membuat iklan yang merendahkan manusia tersebut.

Tak lama setelah pertemuan dengan Dubes Herman Prayitno tersebut, pihak Kementerian Luar Negeri Malaysia mengeluarkan pernyataan pers bahwa Malaysia memandang serius kasus tersebut dan mengecam tindakan tidak bertanggung jawab yang dilakukan individu/agensi itu.

Terkait dengan hal tersebut, KBRI KL meminta kepada pemerintah Malaysia untuk mengambil tindakan yang diperlukan dan mengadili pelaku bila melanggar hukum.

"Kami meminta agar iklan tersebut dihilangkan dan tindak tegas pelaku pembuat iklan tersebut," katanya.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Lembaga Swadaya Masyarakat Migrant Care, Anis Hidayah, mengungkapkan adanya brosur yang menawarkan penyediaan jasa Penata Laksana Rumah Tangga (PLRT) di Malaysia yang disebarkan di tempat-tempat umum.

Iklan yang beredar di Kuala Lumpur itu bertuliskan "Indonesian maids now on sale" yang dapat diartikan sebagai obral pekerja domestik asal Indonesia.

Di brosur iklan tersebut terdapat tulisan potongan harga 40 persen yang menawarkan jasa TKI seharga 7.500 Ringgit Malaysia dengan uang deposit 3.500 ringgit.
(N004/S024)

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Komentar Pembaca

Kirim Komentar

Tiada ulasan:

Catat Ulasan