Selasa, 9 Oktober 2012

ANTARA - Mancanegara

ANTARA - Mancanegara


Obama kecam Romney soal Irak

Posted: 09 Oct 2012 08:52 PM PDT

Columbus, Ohio (ANTARA News) - Presiden Barack Obama menyerang lawannya calon presiden dari Partai Republik Mitt Romney soal Irak dengan memperingatkan bahwa Amerika tidak membutuhkan presiden lain yang memulai peperangan dan tidak berencana untuk mengakhirinya, Selasa.

Obama membantah keluhan Romney dalam pidato kebijakan luar negeri, yang menyebutkan bahwa presiden telah gagal untuk mengamankan kesepakatan Irak pada sisa keberadaan pasukan Amerika Serikat sampai akhirnya ditarik tahun lalu.

"Gubernur Romney mengatakan bahwa tragis untuk mengakhiri perang di Irak. Saya tidak setuju. Saya berfikir mengembalikan mereka (pasukan) kepada keluarga adalah hal yang benar untuk dilakukan," kata Obama di depan kerumunan 15.000 orang di Columbus, Ohio.

"Menurut pemikirannya, pasukan harus tetap di sana. Pada pidatonya kemarin, dia sangat yakin pada pemikiran itu. Katanya, mengakhiri perang itu salah," ujar Obama.

"Ohio, kalian tidak dapat mengubah halaman pada kebijakan yang gagal di masa lalu," kata Obama.

"Kita tidak dapat kembali kepada kebijakan luar negeri yang membuat kita perang dengan tidak ada rencana untuk mengakhirinya. Kita bergerak maju," kata Obama.

Obama mempertaruhkan namanya pada awal oposisi dari perang Irak, ketika dia masih menjadi anggota parlemen di Illinois, dan berjanji saat kampanye presiden 2008 untuk memulangkan seluruh pasukan AS.

Obama berjanji untuk mengakhiri perang di Afganistan dengan cara yang sama ketika dia mengatakan akan mengakhiri perang Irak.

Kritikus dari Republik mengatakan, bagaimanapun pendapat soal kegagalan administerasi untuk mengamankan kekuatan kecil AS di Irak, biaya yang dikeluarkan Amerika berpengaruh di Baghdad dan memberikan kontribusi atas ketidakstabilan di negara ini (Amerika).

Romney juga menuduh Obama menggunakan perhitungan politik untuk mengelola penarikan pasukan AS dari Afganistan, termasuk memerintahkan penarikan semua tentara tempur pada 2014.

"Kemampuan Amerika untuk memengaruhi aktivitas perang agar lebih baik di Irak tiba-tiba rusak melalui penarikan pasukan secara mendadak," kata Romney.

Dalam komentarnya pada November 2011, Romney mengatakan bahwa penarikan pasukan AS dari irak adalah tragis.
(S038)

Iran: sanksi Barat langgar hukum internasional

Posted: 09 Oct 2012 07:32 PM PDT

Teheran (ANTARA News) - Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Iran Mayor Jenderal Hassan Firouzabadi mengutuk sanksi AS dan Uni Eropa terhadap Relublik Islam tersebut sebagai bertolak-belakang dengan hukum internasional.

Menurut laporan Press TV yang dikutip Xinhua, pada Selasa (9/10) komandan militer Iran itu mengatakan bahwa embargo Barat bukan hanya bertentangan dengan kedaulatan dan kemerdekaan satu negara, tapi juga melanggar Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Firouzabadi menyebut pengenaan sanksi-sanksi itu sebagai tindakan sia-sia dan menyatakan bahwa Republik Islam Iran telah membuat larangan Barat tidak efektif melalui peningkatan kegiatan penelitian.

Dewan Keamanan PBB menjatuhkan empat babak sanksi atas Iran antara 2006 dan 2010 sehubungan dengan penolakannya untuk menghentikan program pengayaan uranium, yang dicurigai negara Barat dapat digunakan untuk membuat senjata nuklir.

Amerika Serikat dan Uni Eropa telah menjatuhkan dan memperluas sanksi mereka sendiri selama bertahun-tahun kendati Teheran berkeras program nuklirnya semata-mata digunakan untuk tujuan damai.

Di bawah tekanan ekonomi dan politik Barat karena program nuklir kontroversialnya, nilai mata uang Iran telah merosot terhadap mata uang asing secara mencolok sejak awal tahun ini.

Negara Persia itu mengalami inflasi tinggi dan banyak kasus kenaikan harga komoditas sampai lebih dari 50 persen.

Kendati demikian sebagian besar pejabat garis keras Iran tetap membantah sanksi Barat telah memukul perekonomian negara mereka dan tak akan mundur dari program pengayaan uranium.

(C003)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan