ANTARA - Mancanegara |
Abbas tuduh Netanyahu merusak upaya perdamaian Posted: 18 Oct 2012 07:23 PM PDT
Berita Terkait "Saya melihat bagaimana Netanyahu sekarang menghancurkan penyelesaian dua negara. Harus dibuat jelas bahwa tak satu pun orang Palestina mau menyepakati penyelesaian satu negara buat dua bangsa," kata Abbas, menurut kutipan yang disiarkan pada Kamis (18/10) dari satu wawancara eksklusif dengan harian Israel, Yedioth Ahronot. Di dalam wawancara itu, yang disiarkan secara lengkap pada Jumat, Presiden Palestina tersebut mengatakan Netanyahu menolak tawarannya untuk memulai perundingan dengan dasar saling pengertian yang sudah dicapai dengan pendahulunya, Ehud Olmert. Olmert dilaporkan telah menyetujui penarikan Israel dari sebagian besar wilayah Tepi Barat Sungai Jordan dan kedaulatan Palestina di Jerusalem Timur. "Dalam pertemuan terakhir saya dengan Netanyahu, saya memberitahu dia, 'Mari kita lanjutkan dari tahap perundingan itu terhenti'. Saya menekankan sayang untuk menyia-nyiakan waktu, tapi Netanyahu memberitahu saya kami akan memulai dari awal," Abbas mengingat pertemuannya dengan Netanyahu. "Ketika Netanyahu berkeras untuk membatasi perundingan pada (pengaturan) keamanan dan tentara di Lembah Jordan, saya mengumumkan penghentian perundingan," kata Abbas kepada Yedioth Ahronot, sebagaimana dikutip Xinhua. Abbas juga menuduh pemimpin Israel tersebut secara sengaja menghindari dilanjutkannya perundingan. "Saya tidak mengerti apa yang terjadi di pihak kalian. Di satu sisi, saya membaca jajak pendapat menyatakan 70 persen orang Israel mengingini perdamaian dengan kami. Di sisi lain, saya diberitahu masalah Palestina bahkan tidak masuk dalam agenda partai politik (Israel)," kata Presiden Palestina itu. Perundingan perdamaian pimpinan AS antara Israel dan Palestina terakhir kali diadakan di Washington pada September 2010 dan dengan cepat berhenti, setelah Israel menolak untuk memenuhi tuntutan Palestina guna memperpanjang penghentian selama 10 bulan atas pembangunan permukiman di Tepi Barat. Sementara itu, Netanyahu sejak itu telah menyeru Palestina agar melanjutkan perundingan tanpa prasyarat apa pun, dan menyatakan penolakan Palestina untuk mengakui hak keberadaan Israel sebagai penghalang utama terwujudnya perdamaian. Ketika diminta menilai konsekuensi dari kebuntuan yang berlanjut dalam proses perdamaian, Presiden Palestina itu memperingatkan bahwa, "Itu akan buruk." "Bukannya saya mengancam dengan intifada (perlawanan rakyat) keempat, dan kembali ke kondisi teror bukan pilihan. Namun kegelisahan dan kekecewaan bisa mengarah kepada situasi yang tak menyenangkan," kata Abbas. (Uu.c003) (T.C003/A/C003/C003) 19-10-2012 08:54:36 Editor: Heppy COPYRIGHT © 2012 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com |
Laporan: tiga perempuan tewas ditembak di salon, pelaku bunuh diri Posted: 18 Oct 2012 04:34 PM PDT Washington (ANTARA News) - Seorang pria bersenjata menembak hingga tewas tiga perempuan di satu salon kecantikan di Florida tengah, kemudian bunuh diri, demikian laporan TV lokal, Kamis (18/10). WFTV di Orlando menyatakan peristiwa tersebut terjadi di Seminole County. Pria bersenjata itu menembak hingga tewas tiga perempuan di area Las Dominicanas M&M Hair Salon di kompleks pertokoan Casselton Corners, lalu meninggalkan tempat kejadian. Beberapa menit kemudian ia menembak dirinya sendiri di satu rumah di Paradise Lane di Winter Park, kata stasiun TV tersebut. Dua perempuan di salon itu lolos dari penembakan, yang dikatakan polisi sebagai urusan rumah tangga. Seorang kerabat korban memberitahu WFTV salah seorang korban tewas di salon tersebut sedang hamil, demikian laporan Xinhua --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Jumat pagi. Kerabat itu mengatakan perempuan hamil tersebut mungkin ditembak karena rasa cemburu akibat satu hubungan. Beberapa personel polisi tak bisa mengkonfirmasi keterangan itu. Satu orang lagi cedera dalam penembakan tersebut dan kini dirawat di satu rumah sakit yang berdekatan. Beberapa polisi dan petugas dari kantor sheriff`s di wilayah itu sedang menyelidiki peristiwa tersebut. Nama korban tidak disiarkan. (C003) Editor: B Kunto Wibisono COPYRIGHT © 2012 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com |
You are subscribed to email updates from ANTARA News - Internasional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan