Rabu, 19 September 2012

Sindikasi international.okezone.com

Sindikasi international.okezone.com


Protes atas "Innocent of Muslims" Tidak Perlu Dilakukan

Posted: 19 Sep 2012 07:36 AM PDT

JAKARTA - Dalam rangka memberikan pernyataan sikap atas kisruh peredaran film "Innocent of Muslims", Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP) menggelar dialog yang melibatkan tokoh dan pemuka sejumlah agama. Diantara yang hadir adalah tokoh NU Masdar Mas'udi.

Menurut Masdar aksi protes yang digelar di sejumlah negara terkait film tersebut seharusnya tidak perlu dilakukan. Karena bagi Masdar, itu tidak membawa manfaat positif dan hanya membeli isu yang mereka (si pembuat film) tawarkan.

"Kita hanya membeli apa yang mereka jual, meramaikan apa yang tengah terjadi," ujar Masdar, di Gedung PBNU, Jakarta (19/9/2012).

"Jadi mulai hari ini kalau ada orang yang melakukan tindakan provokasi lebih baik kita doakan agar diampuni perbuatannya," tegas tokoh NU itu.

Dialog yang digelar Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP) ini berkaitan dengan munculnya film "Innocent of Muslims" yang menimbulkan reaksi keras di kawasan Timur Tengah.

Selain Masdar sejumlah tokoh dan pemuka agama lainnya juga turut serta sebagai pembicara dalam dialog ini beberapa diantaranya yakni Ketua MK Mahfud MD, Uskup Agung Jakarta Ignatius Suharyo, tokoh agama Budha Bante Sri Pannavaro, perwakilan dari Persatuan Gereja Indonesia Albertus Patty dan, tokoh Muhammadiyah Imam Addaruqudni dan Ketua Komnas HAM Ifdhal Kasim.

Dalam kesempatan yang sama ICRP mengutuk peredaran film tersebut. Kendati demikian organisasi lintas agama yang mengusung perdamaian ini menegaskan kemarahan tidak dapat membenarkan penggunaan kekerasan dalam menyampaikan protes.

Sebelumnya mantan rektor mantan Rektor Universitas Islam Negeri Jakarta Azyumardi Azra menuturkan bahwa selama ini terdapat sekelompok orang dengan "mentalitas terkepung". Kelompok ini cenderung membelenggu pikiran mereka dengan berbagai hal positif terhadap orang-orang yang memiliki keyakinan, latar belakang serta pemahaman yang berbeda.

"Adalah merupakan tugas para pemimpin Muslim untuk mengeluarkan mereka yang memiliki mentalitas terkepung ini terlebih ditengah banyaknya krisis yang melanda dunia," ujar Azyumardi.(faj)

Hadapi "Innocent of Muslims", Umat Islam Harus Bersabar

Posted: 19 Sep 2012 06:33 AM PDT

JAKARTA - Peredaran film "Innocent of Muslims" marak mengundang protes di sejumlah negara di dunia. Namun menurut mantan Rektor Universitas Islam Negeri Jakarta Azyumardi Azra, masyarakat Muslim dunia harusnya dapat lebih sabar menyikapi persoalan ini.

"Penghinaan terhadap Nabi Muhammad akan selalu ada sepanjang waktu karena itu masyarakat Islam harus belajar lebih bersabar. Kita harus lebih banyak belajar kepada umat Kristiani yang kendati selama ini banyak menghadapi penghinaan namun mereka lebih siap dan sabar menghadapi hal tersebut," ujar Azyumardi di Gedung PBNU, Jakarta, Rabu (19/9/2012).

Tidak dipungkiri Azyumardi bahwa dirinya gusar melihat kemunculan film yang melecehkan Islam tersebut. "Namun kegusaran ini harus ditunjunkkan dengan cara-cara Islami bukan dengan cara-cara mungkar seperti pembunuhan, perusakan dan kekerasan lainnya", tegas Azyumardi.

"Penistaan terhadap agama sama sekali tidak dapat dibenarkan. Saya sempat menonton cuplikan film dan mungkin film itu dapat diumpamakan seperti film XXX," ungkap Azyumardi.
 
Selain itu ditegaskan pula oleh Azyumardi bahwa tidak ada manfaat dalam setiap tindakan penistaan terhadap agama manapun. "Kelompok ekstremis akan selalu ada dalam setiap agama karena itu perlu ada pendekatan terhadap kelompok ini," ujarnya.

Pernyataan Azyumardi ini muncul dalam Dialog Kekerasan Atas Nama Agama: Kasus Film "Innocent of Muslims" yang digelar oleh Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP). Selain Azyumardi sejumlah pemuka agama lainnya juga turut serta sebagai pembicara dalam dialog ini beberapa diantaranya yakni Ketua MK Mahfud MD, Uskup Agung Jakarta Ignatius Suharyo, tokoh agama Budha Bante Sri Pannavaro, tokoh NU KH Masdar Mas'udi, perwakilan dari Persatuan Gereja Indonesia Albertus Patty.

Dialog yang digelar ICRP ini bertujuan untuk menegaskan sikap dari seluruh perwakilan umat beragama di Indonesia yang mengecam film "Innocent of Muslim". Namun semua pihak juga sependapat bahwa protes atas film ini tidak dibenarkan dengan cara-cara kekerasan yang melawan hukum dan menimbulkan korban jiwa.(faj)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan