ANTARA - Peristiwa |
Presiden : jangan pernah membuat masyarakat pesimis Posted: 09 Sep 2012 06:19 AM PDT
Berita Terkait Sikap optimisme itu juga harus didorong karena adanya kekurangan yang masih terjadi di dalam negeri sehingga terjadi upaya bersama antara pemerintah dan semua komponen bangsa untuk memperbaiki kekurangan yang ada. "Kita tidak akan menjadi salah satu kekuatan ekonomi dunia bila tidak kerja keras. Apakah bisa mempertahankannya?, bila policy bisa kita jaga, pembangunan ekonomi bisa dijaga dan infrastruktur terus dibenahi kita bisa," kata Presiden dalam keterangan pers bersama wartawan Indonesia usai KTT APEC di International Media Center, Vladivostok, Minggu. Presiden mengaku sering membaca tulisan yang bernada skeptis dalam pemberitaan media massa. "Saya sering membaca tulisan yang skeptis semua serba pesimis. Saya minta tolong rekan media massa. Politik untuk kepentingan 2014 silahkan menempuh jalan yang berbeda namun tetaplah menggunakan jalan agar masyarakat tetap bersatu dan optimis meski masih banyak masalah yang harus dibenahi," katanya. Kepala Negara mempersilahkan semua pihak termasuk kalangan pers untuk memberikan kontrol dan koreksi bila ada kekurangan yang harus dibenahi oleh pemerintah. "Bila ada kelalaian berikan koreksi untuk mereka dan untuk saya," kata Presiden. Presiden juga mempersilahkan semua kalangan yang berminat untuk maju menjadi calon presiden dalam pemilu 2014 dan berjuang untuk memenuhi cita-cita masyarakat menjadi pemimpin di masa mendatang. Editor: Ruslan Burhani COPYRIGHT © 2012 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com |
Anas: aroma kompetisi politik 2014 sudah tercium Posted: 09 Sep 2012 05:59 AM PDT
Berita Terkait "Sekarang memang masih tahun 2012, tapi aroma kompetisi politik tahun 2014 sudah sangat kuat kita cium," kata Anas Urbaningrum saat berpidato pada peringatan halal bihalal dan ulang tahun ke-11 Partai Demokrat di kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Minggu. Komisi Pemilihan Umum (KPU) pun, kata Anas, sudah mulai melaksanakan tahapan persiapan Pemilu 2014 yakni pendaftaran dan verifikasi partai politik calon peserta Pemilu 2014. Anas mengatakan, Partai Demokrat tidak hanya siap menjadi peserta Pemilu 2014, tapi siap tampil sebagai pemenang. "Kita siap menjemput kemenangan pada Pemilu 2014," kata Anas yang disambut tepuk tangan pada pengurus dan kader Partai Demokrat yang hadir. Pada kesempatan tersebut, Anas juga menyinggung putusan Mahkamah Konstitusi yang mengharuskan seluruh partai politik menjalani verifikasi untuk menjadi peserta Pemilu 2014. Menurut Anas, meskipun Partai Demokrat telah memenuhi syarat dan menjadi peserta Pemilu 2004 dan 2009, tapi menghadapi Pemilu 2014 diperlakukan seperti partai politik baru. Namun demikian, kata dia, Partai Demokrat tidak mempermasalahkan hal itu. Partai Demokrat siap menjalani verifikasi. "Partai Demokrat menyikapinya secara positif, yakni verifikasi tersebut menunjukkan Partai Demokrat secara institusi dan kadernya secara pribadi telah siap. Ini menunjukkan Partai Demokrat solid dan kompak dari tingkat teratas hingga terbawah," katanya. Pada kesempatan tersebut, Anas mengapresiasi hasil kerja Partai Demokrat sebagai partai pendukung pemerintah. Menurut dia, di usia 11 tahun, Partai Demokrat telah memilikki banyak kader yang duduk di lembaga legislatif baik di DPR RI maupun di DPRD provinsi dan DPRD`kabupaten/kota. Partai Demokrat juga telah memiliki kader yang menjadi kepala daerah di sejumlah daerah. Menurut dia, menghadapi Pemilu 2014, Partai Demokrat secara kelembagaan maupun kadernya secara perorangan harus mendukung program pemerintah dan partai agar dapat terlaksana secara optimal. "Tugas jangka pendek kader adalah bekerja keras untuk menunjukkan karya nyata sekaligus mendukung program pemerintah berjalan baik," ujarnya. Hadir pada acara tersebut sejumlah petinggi Partai Demokrat, antara lain Sekjen Edhie Baskoro Yudhoyono, Bendahara Umum Sartono Utomo, Wakil Ketua Umum Max Sopacua dan Johny Allen Marbun, Anggota Dewan Pembina Achmad Mubarok, EE Mangindaan, dan Syarif Hasan, serta Ketua DPP yakni Mohammad Jafar Hafsah dan Sutan Bathoegana. Editor: Ruslan Burhani COPYRIGHT © 2012 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com |
You are subscribed to email updates from ANTARA News - Nasional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan