ANTARA - Peristiwa |
Sepeda motor BBG siswa Karawang diperkenalkan Posted: 26 Jun 2012 06:57 AM PDT Karawang (ANTARA News) - Modifikasi sepeda motor berbahan bakar gas (BBG) hasil inovasi para siswa Sekolah Menengah Kejuruan Yayasan Baetussa`diyah Tirtamulya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, mulai diperkenalkan kepada masyarakat, Selasa. Dalam rapat "minggon" yang digelar pihak kecamatan setempat, dihadiri aparat desa dan perwakilan masyarakat setempat, Kepala SMK Yayasan Baetussa`diyah Tirtamulya, Aden Burhanudin, mengaku bangga atas inovasi anak didiknya. Bahkan, ada beberapa aparat desa yang mengusulkan agar mesin traktor dan pompa untuk petani juga diganti bahan bakarnya dari solar menjadi gas seperti sepeda motor tersebut. Menurut dia, sepeda motor yang menggunakan gas elpiji ukuran tiga kilogram tersebut pernah diujicoba hingga ke Kabupaten Subang. Sekilas sepeda motor yang telah dimodifikasi oleh siswanya itu banyak tertempel selang di bodinya. Satu tabung gas elpiji ukuran 3 kilogram sebanding dengan delapan liter bahan bakar minyak untuk jarak tempuh 600 kilometer. Kepala Program Studi Teknik Sepeda Motor SMK Yayasan Baetussa`diyah Tirtamulya, Syaiful Riyono, mengatakan, sistem pembakaran motor itu dimulai dari pembukaan kran gas tabung untuk mengalirkan gas ke sistem pembakaran melalui membran yang diberi katup. "Katup itulah yang kemudian mengarahkan gas dari membran menuju karburator sebagai ruang bakar," katanya. Untuk penyempurnaan modifikasi itu, pihak sekolah akan meletakkan tabung gas tersebut di bagian dalam motor. Selain untuk menjaga penampilan, hal tersebut juga dimaksudkan untuk meningkatkan faktor keselamatan. "Kalau posisi tabung gas diletakkan di luar, khawatir jika terjatuh. Jadi rencananya tabung gasnya akan disimpan di dalam bodi motor," kata dia. (MAK/D007) |
Faisal - Biem jamin layanan kesehatan gratis Posted: 26 Jun 2012 06:47 AM PDT Berita Terkait Hal ini disampaikan Faisal Basri saat kampanye di hari kedua di wilayah Jakarta Barat. Di Cengkareng, Faisal mengunjungi Puskesmas Cengkareng dan berdialog dengan sejumlah pasien yang sedang berobat. Menurut Faisal, program kesehatannya akan mengikuti undang-undang SJSN (Sistem Jaminan Sosial Nasional) dan BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial). Sistem kesehatan akan dibangun dengan prinsip solidaritas sosial. "Prinsip ini secara operasional akan dilakukan dengan membangun sistem asuransi sosial yang tidak mengenal orang miskin atau kaya," kata dia dalam siaran pers kepada Antaranews di Jakarta, Selasa. "Nanti akan ada Kartu Asuransi Kesehatan Warga, seperti yang dimiliki Pegawai Negeri Sipil, untuk semua warga. Tidak perlu uang muka karena iuran akan dibayar Pemda sesuai dengan perintah undang-undang," kata dia. Hal tersebut dikatakan Faisal saat menanggapi salah satu warga yang mengeluh sulit berobat karena miskin. Eni (23) mengaku, selama ini dia kesulitan mengurus SKTM (surat keterangan tidak mampu) karena penyakit kanker payudara yang dideritanya. "Saya punya penyakit (tumor) payudara. Kalau berobat ke Puskesmas bayar Rp 2.000. Tapi, kalau mau ke rumah sakit besar kan harus ngurus SKTM yang sebelumnya jarus harus ke RT, RW, Kelurahan, Puskesmas lagi. Saya maunya orang miskin seperti saya juga dilayani cepat supaya penyakit saya diobati," ujarnya di Puskesmas Cengkareng. Sebagai warga miskin, Eni mengharapkan pelayanan yang cepat dan murah dan tidak "diping-pong" sana sini saat mengurus surat-surat berobat. Editor: Suryanto COPYRIGHT © 2012 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com |
You are subscribed to email updates from ANTARA News - Nasional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan