Republika Online |
Lady Gaga, si 'Mother Monster' yang Terlahir Kontroversial (2) Posted: 17 May 2012 11:05 PM PDT REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Stefani Joanne Angelina Germanotta atau biasa dipanggil Lady Gaga lahir ke panggung hiburan dunia sebagai sosok kontroversial. Penampilannya yang selalu sensasional dan sedikit 'nyeleneh' di luar maupun di atas panggung menuai banyak pro kontra di jagat hiburan. Selain gaya berbusananya yang "nyentrik", Gaga juga tidak segan-segan tampil seronok di sejumlah video klip lagunya. Seperti di lagu "Paparazzi, Gaga berani melakukan adegan intim di awal klip dan berdandan dengan pakaian minim menempel di badan. Gaga juga pernah membuat geram para pecinta hewan karena menggunakan daging mentah sebagai bahan untuk menghiasi tubuhnya, dari ujung kepala hingga alas kaki. Dia mengenakan gaun daging mentah itu untuk pertama kalinya saat acara MTV Video Music Awards 2010. Tak berhenti dalam hal berpakaian, Lady Gaga juga menjadi sorotan karena sejumlah lagu yang dinyanyikannya dianggap sarat akan unsur pemujaan setan. Mengambil contoh lagu Judas, yang terangkum dalam album Born This Way. Judas mendapat kritik keras dari kalangan umat Kristiani karena syairnya menyakiti kepercayaan mereka. Syair itu berbunyi: "Jesus is my virtue. And Judas is the demon I cling to". Anda mungkin masih ingat aneka berita hangat pada April lalu. Salah satunya, berita tentang pelantun Poker Face ini menggelar konsernya di Seoul Olympic Stadium, Korea Selatan, 27 April silam. Demikian dilaporkan kantor berita Cina, Xinhua. Di negeri ginseng ini, gelombang protes datang dari umat Kristiani sejak ketibaan Lady Gaga di Korsel pada 20 April. Sebuah persekutuan gereja Kisten dan sejumlah organisasi sipil secara berkala melakukan protes. Mereka menilai, Lady Gaga membawa dampak buruk dengan pernyataan terbukanya yang mendukung homoseksualitas dan pornografi dengan istilah 'kebebasan berekspresi'. Namun meski menuai kontra dari sejumlah kelompok agama, masih ada juga yang memuji sosok Gaga. "Sebagai umat Kristen, di satu sisi saya tersinggung dengan lirik lagu itu. Namun di sisi lain, Gaga punya kecerdasan yang tinggi dan berani menambil risiko. Pada prinsipnya, semua dosa akan ditanggung oleh masing-masing manusia. Jadi saya tidak masalah," kata Eva Tobing, salah seorang penggemar Lady Gaga. |
Hasyim Muzadi: Alasan Pelarangan Lady Gaga Harus Komprehensif Posted: 17 May 2012 11:03 PM PDT REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Hasyim Muzadi menganggap konser Lady Gaga lebih banyak membawa kemudharatan bagi umat dibanding manfaat. Namun, ia juga meminta publik jangan mengukur pentingnya menolak konser karena faktor keimanan saja, melainkan ikut menyertakan aspek sosial lain. "Apa yang diputuskan oleh Polri untuk tidak mengeluarkan izin konser Lady Gaga sudah tepat. Karena penyelenggaraan konser ini tidak seimbang antara manfaat dan kerugiannya (mudharatnya),"ungkap mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, KH Hasyim Muzadi, Jumat (18/5). Dampaknya, menurut pendiri pondok pesantren mahasiswa Al Hikam Depok ini bukan terbatas masalah keimanan. Tetapi juga masalah keamanan. Bahkan, lanjutnya, jika konser ini terus dipaksakan terselenggara bakal memperparah kerawanan 'perang budaya' yang sedang berkecamuk di Indonesia. "Perspektif HAM tidak bisa digunakan untuk hal-hal yang merusak serta menciptakan kerawanan. Kalau konser ini dipaksakan tentu menguntungkan yang berbisnis. Namun ujung-ujungnya akan menambah beban stabilitas saja," ungkap Kiai Hasyim. Sehingga ia meminta berbagai pihak baik yang pro maupun kontra terhadap rencana konser itu menata kembali perspektif berpikirnya. Sang kiai pun meminta publik mengukur pentingnya melarang konser bukan hanya karena faktor keimanan saja. Lantaran butuh pemikiran komprehensif memandang segala sisi sosial pula untuk memutuskan. |
You are subscribed to email updates from Republika Online RSS Feed To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan