Republika Online |
Serunya Mencicipi Kuliner Rahasia Keraton Yogyakarta Posted: 12 May 2012 08:08 PM PDT REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aneka jenis kuliner pada masa Sultan Hamengkubuwono VII hingga IX banyak yang menyerupai masakan Eropa. Ini disebabkan karena pada era tersebut, raja-raja dan bangsawan Jawa banyak yang bersekolah di Eropa. Sepulang mereka dari menuntut ilmu di luar negeri tersebut membawa pengaruh pada selera kuliner mereka. Maka para sultan pun meminta dibuatkan masakan oleh para juru masak keraton. Untuk memenuhi keinginan para sultan maka terciptalah berbagai kuliner yang diadaptasi dari makanan Eropa. Sabtu (12/5) Malam lalu, Restoran Lara Djonggrang membawa para tamunya menikmati sajian kuliner para sultan tersebut. Tak tanggung-tanggu resep yang didapat langsung dari kitab resep kuliner Keraton Yogyakarta. Sales Marketing Lara Djonggrang Dina Ichsani, mengatakan, restorannya mendatangi langsung Keraton Yogyakarta untuk meminta resep rahasia yang hanya boleh dimiliki keraton. Di sana mereka diperbolehkan mememinta beberapa resep masakan yang selama ini dirahasiakan dan disimpan dalam kitab kuliner keraton. "Kami meminta beberapa resep rahasia keraton. Dan di sini chef ahli kami meramunya untuk disajikan pada para pecinta kuliner nusantara," kata Dina saat menjamu para tamu dalam acara Indonesia's Cultural Dining Series di Restoran Lara Djonggrang, Sabtu (12/5). Dina menambahkan, Indonesia's Cultural Dining Series ke 10 ini sengaja mengangkat tema kuliner keraton. Sebab menurutnya Jawa merupakan salah satu daerah di Indonesia yang memiliki kekayaan kuliner yang luar biasa. Maka kali ini Lara Djonggrang mencoba mengahadirkan pengalaman baru berkuliner. Tamu yang hadir disuguhkan rangkaian jamuan makan malam layaknya Sultan Hamengkubuwono. Mereka ditawarkan dan disajikan berbagai menu masakan kegemaran sultan. Mulai dari makanan pembuka hingga makanan penutup. Uniknya menu-menu yang disajikan di sini sangat jarang tersaji dimana pun. Dina mengatakan, Lara Djanggrang sengaja memilih menu-menu yang jarang dan bahkan tak umum di banyak tempat makan di Jakarta. Hal ini untuk membawa penikmat kuliner pada pengetahuan baru mengenai masakan Jawa. Diantara menu-menu yang disajikan Malam itu adalah mulai dari hidangan pembuka seperti pastel krukup, kapitaru, pecel buah dan salad jawa. Kemudian makanan berat seperti urip-urip gulung, biefstuk djawa, bebek suwar suwir. Hingga hidangan penutup seperti perawan kenes dan pambrid. Tak hanya menikmati masakan favorit raja. Tetamu yang datang malam itu juga dapat sambil menikmati tarian khas Jawa. Seperti biasa, tarian yang disajikan pun terbilang unik dan sangat jarang. Yakni pementasan tari Topeng Kelono Gagah. Tarian yang dibawakan oleh penari khusus asal Yogyakarta tersebut menceritakan mengenai kisah Raden Panji yang ingin mencari kekasihnya Chandra Kirana. Dina mangatakan, setiap tahun Lara Djanggrang rutin mengadakan Indonesia's Cultural Dining Series ini. Dengan maksud mengenalkan kuliner nusantara ke kelas yang lebih tinggi. " Ini yang ke 10, tahun-tahun sebelumnya kuliner berbagai daerah telah kita suguhkan. Seperti Blitar, Cirebon, Bali, dan lainnya," Kata dia. Namun Dina sempat menyayangkan, sebab setiap kali acara ini diselenggarakan animo selalu lebih banyak dari wisatawan asing. Bahkan diantara tamu mereka menurutnya adalah atase dari berbagai kedutaan besar. Dina berharap ke depannya tak hanya warga asing yang mengapresiasi masakan khas nusantara, tapi juga warga Indonesia sendiri. Untuk menikmati serangkaian jamuan makan di Indonesia's Cultural Dining Series Keraton Yogya Malam tadi, tetamu cukup merogoh kocek Rp 300 ribu ++. Setelahnya anda akan dijamu bak tamu keraton, dengan suguhan hidangan favorit sultan. Buat yang belum sempat mencicipi pengalaman tersebut, tak perlu khawatir. Tahun Depan Lara Djanggrang akan mengadakan acara serupa. Tapi tentunya dengan tema kuliner dari wilayah lain di Indonesia. |
Porsche Club Indonesia Kunjungi Yogyakarta-Borobudur-Prambanan Posted: 12 May 2012 11:53 AM PDT REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sebanyak 60 anggota Porsche Club Indonesia mengadakan perjalanan wisata mengunjungi Yogyakarta, Candi Borobudur, dan Candi Prambanan dengan menggunakan mobil pabrikan Jerman itu. "Kami yang merupakan penggemar mobil buatan Jerman, Porsche, ingin menikmati secara langsung tempat-tempat wisata yang dikenal eksotik dan unik tersebut," kata Presiden Porsche Club Indonesia, Patrick Widjaja di Yogyakarta, Sabtu. Menurut dia, Yogyakarta dipilih karena dikenal sebagai daerah tujuan wisata kedua di Indonesia setelah Bali. Yogyakarta termasuk kota yang banyak dikunjungi wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. "Selain itu, letak Yogyakarta juga strategis karena dekat dengan Candi Borobudur dan Candi Prambanan yang merupakan objek wisata yang terkenal tidak hanya di dalam negeri tetapi juga luar negeri," katanya. Ia mengatakan bahwa Candi Borobudur merupakan salah satu mahakarya di bidang kebudayaan dan menjadi salah satu keajaiban dunia. Candi Prambanan juga merupakan hasil budaya nenek moyang yang luar biasa. "Hal itu yang membuat kami memilih Yogyakarta, Candi Borobudur, dan Candi Prambanan sebagai tempat kunjungan dalam perjalanan wisata kami. Perjalanan itu sungguh menyenangkan karena tidak setiap saat bisa kami lakukan," katanya. Menurut dia, melalui perjalanan wisata dan singgah di tempat-tempat tersebut pihaknya juga ingin memperkenalkan Porsche Club Indonesia sebagai perkumpulan para penggemar mobil buatan Jerman kepada masyarakat secara luas. alam perjalanan wisata tersebut, kata dia, Porsche Club Indonesia juga memberikan bantuan kepada panti asuhan. Bantuan yang diberikan mungkin tidak terlalu besar jumlahnya, tetapi diharapkan dapat memberikan manfaat kepada anak-anak yatim piatu. "Kami memberikan bantuan pada panti asuhan karena merupakan tempat pembinaan anak-anak yang telah tidak mempunyai orang tua. Anak-anak itu merupakan generasi penerus yang harus mendapatkan pembinaan secara baik dan benar," kata Patrick. |
You are subscribed to email updates from Republika Online - Gaya Hidup RSS Feed To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan