Rabu, 4 Januari 2012

ANTARA - Mancanegara

ANTARA - Mancanegara


Pemimpin Liga Arab: misi pemantau di Suriah akan dilanjutkan

Posted: 04 Jan 2012 05:32 PM PST

Ketua Liga Arab Nabil el-Araby. (FOTO ANTARA/REUTERS/Asmaa Waguih/)

Kami memiliki misi khusus untuk waktu yang bisa diperpanjang di mana banyak hal bisa dicapai, tetapi sekarang kita perlu mengevaluasi situasi.

Berita Terkait

Kairo (ANTARA News/Xinhua-OANA) - Pemimpin Liga Arab Nabil el-Arabi, Rabu menolak seruan untuk menarik pengamat dari Suriah, dan mengatakan misi akan dilanjutkan sejalan dengan protokol yang ditandatangani.

Liga Arab akan menilai situasi dengan meninjau laporan oleh kepala misi pengamat, Sudan Mohamed Ahmed el-Dabi, kata sekretaris jenderal Liga Arab dalam sebuah pernyataan.

"Kami memiliki misi khusus untuk waktu yang bisa diperpanjang di mana banyak hal bisa dicapai, tetapi sekarang kita perlu mengevaluasi situasi," katanya.

Dabi diharapkan untuk kembali ke ibu kota Mesir Kairo akhir pekan ini untuk menyampaikan laporan kepada pertemuan para menteri Liga Arab tentang situasi di Suriah. Parlemen Arab, suatu badan penasehat untuk Liga Arab, pada Ahad mendesak segera menghentikan misi pengamat karena berlanjutnya kekerasan di Suriah.

Para menteri Komite Arab, yang mengikuti krisis Suriah, akan mengadakan pertemuan pada hari Ahad di Kairo.
Pertemuan itu awalnya dijadwalkan pada Sabtu, tapi Rabu Liga Arab memutuskan untuk menunda sampai Minggu untuk memungkinkan partisipasi yang lebih besar, kata Kantor Berita resmi Mesir MENA.

Komite menteri termasuk delegasi dari Qatar, Mesir, Sudan, Aljazair dan Oman, di samping Arabi.

Suriah menandatangani protokol pengamat Liga Arab pada 19 Desember, 2011 di Kairo setelah Liga mengancam untuk menyerahkan masalah ini ke Dewan Keamanan PBB.

Sejauh ini, Liga Arab telah mengirimkan sekitar 70 pengamat ke Suriah. Tim pengamat terdahuku, dipimpin oleh Samir Saif al-Yazal, asisten Arabi, kembali ke Kairo pada Ahad setelah kunjungan sepuluh hari ke Damaskus.

Arabi mengatakan pada Senin bahwa militer Suriah telah ditarik kembali dari daerah permukiman dan berada di pinggiran kota-kota di negara itu, dan menyerukan Suriah untuk menarik semua penembak jitu di kota-kota dan segera menghentikan semua penembakan.

Pemerintah Suriah mengatakan total 2.000 tentara dan personel keamanan tewas selama kerusuhan sembilan bulan. Namun, PBB mengatakan lebih dari 5.000 Suriah telah tewas dalam kerusuhan itu.

(H-AK/S004)

Editor: Ella Syafputri

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full content generated by Get Full RSS.

Ledakan bom guncang Nigeria Utara setelah dekrit keadaan darurat

Posted: 04 Jan 2012 05:00 PM PST

Ilustras1 (ANTARA News/Lukisatrio)

Ada dua ledakan di daerah Mairi ... malam ini. Bahan peledak diletakkan di solokan dan diledakkan ketiga tak ada seorang pun di daerah tersebut.

Berita Terkait

Kano, Nigeria (ANTARA News/AFP) - Tiga ledakan bom mengguncang kota Maiduguri dan Damaturu di Nigeria utara, Rabu (4/1), cuma beberapa hari setelah daerah tersebut dinyatakan berada dalam kondisi darurat, kata beberapa saksi mata dan personel militer.

Belum ada laporan mengenai korban jiwa setelah serangan tersebut.

Dua warga sipil ditembak hingga tewas dalam satu kejadian terpisah, kata satu sumber rumah sakit.

Serangan itu adalah peristiwa pertama di daerah tersebut sejak Presiden Goodluck Jonathan mengumumkan keadaan darurat akhir pekan lalu di beberapa bagian negara yang dilaporkan menghadapi serangan oleh kelompok gerilyawan.

"Ada dua ledakan di daerah Mairi ... malam ini. Bahan peledak diletakkan di solokan dan diledakkan ketiga tak ada seorang pun di daerah tersebut," kata juru bicara satuan tugas khusus militer di Maiduguri,Letnan Kolonel Hassan Mohammed.

Ledakan itu terjadi tak jauh dari pusat bea-cukai, tapi Letkol Mohammed membantah pusat tersebut menjadi sasaran.

Di Damaturu, satu bom meledak di tempat minum terbuka yang terkenal di kalangan rakyat, tempat minuman lokal biasanya disajikan di pinggiran kota yang bernama Kandahar, kata seorang pelanggan tetap di sana.

"Ada suara ledakan keras ... yang membuat debu beterbangan ke segala penjuru. Ini diikuti oleh kekacauan ...," kata Henry Samuel melalui telepon dari Damaturu kepada AFP --yang dipantau ANTARA News, di Jakarta, Kamis.

"Jadi saya tak bisa mengatakan apakah ada korban jiwa atau tidak sebab saya lari segera setelah saya mendengar suara ledakan," katanya.

Seorang warga lain, Mamman Jika mengkonfirmasi ia mendengar suara ledakan yang berasal dari Kandahar.

Dalam serangan pertama sejak keadaan darurat diumumkan, tapi di luar daerah yang tercakup dalam dekrit itu, beberapa pria bersenjata menyerang satu pos polisi di negara bagian Jigawa, Nigeria utara, menewaskan seorang gadis remaja dan melukai seorang personel, Selasa larut malam (3/1).

"Beberapa pria bersenjata menembak secara membabi-buta ke dalam pos polisi dan terlibat baku tembak dengan personel kami, menewaskan seorang gadis remaja yang berusaha menyelamatkan diri dan melukai seorang polisi," kata Komisaris Polisi Jigawa, Hashimu Argungu.

Ia mengatakan satu bahan peledak yang dilemparkan ke dalam pos polisi gagal meledak.

Tak satu pihak pun mengaku bertanggung-jawab atas serangan tersebut, meskipun kelompok Boko Haram sebelumnya dituduh sebagai pelaku aksi semacam itu.

(C003/A011)

Editor: Ella Syafputri

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full content generated by Get Full RSS.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan