Khamis, 20 Oktober 2011

Sindikasi welcomepage.okezone.com

Sindikasi welcomepage.okezone.com


Demokrat Incar Jatah Kursi PKS Bila Dilepas?

Posted: 20 Oct 2011 01:09 AM PDT

JAKARTA- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pernah mengancam akan menarik seluruh menterinya bila salah satunya di reshuffle. Bila ke depan PKS benar mengambil keputusan tersebut.

Apakah Demokrat akan mengincar tiga jatah kursi milik PKS? Ketua Fraksi Partai Demokrat, Jafar Hapsah mengaku belum memikirkan terkait hal itu.

"Belum terpikirkan itu. Partai Demokrat tidak pernah mengincar kursi di kabinet," ujar Jafar di Gedung DPR Jakarta, Kamis (20/10/2011). 

Kata Jafar, terkait kursi menteri di kabinet seluruhnya kewenangan Presiden SBY. "Karena itu kita tidak pernah membincangkan kursi mana yang dikosongkan, kursi siapa, itu kita serahkan ke dewan pembina," tuturnya.

Menjelang Reshuffle Selasa (18/10/2011), PKS memang gencar melakukan manuver politik untuk mempertahankan jatah empat kursi miliknya di Kabinet Indonesia Bersatu jilid II (KIB II). PKS mengancam, bila menterinya dikurangi maka tiga menteri lainnya pun akan keluar. Mati satu mati semua.

Namun, akhirnya presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tak gentar dengan ancaman PKS. SBY pun mengurangi jatah satu menteri PKS.

Suhana Surapranata, Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) asal PKS digantikan oleh Gusti Muhammad Hatta. Praktis kini, PKS hanya memiliki tiga menteri, yakni Tifatul Sembiring (Menkominfo), Salim Djufri Assegaf (Mensos) dan Suswono (Menteri Pertanian).

Seolah menjilat ludah sendiri, PKS hingga saat ini belum merealisasikan ancamannya sebelum reshuffle tersebut. Tunggu saja, apakah PKS benar-benar akan mencabut seluruh menterinya dari KIB II?
(ugo)

Full content generated by Get Full RSS.

Akbar Tandjung: Banyak yang Tak Terima Fadel Dicopot

Posted: 20 Oct 2011 01:08 AM PDT

JAKARTA - Pencopotan Fadel Muhammad sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan disayangkan sejumlah kalangan. Tak hanya elite Partai Golkar, tokoh-tokoh masyarakat, khususnya di Indonesia bagian timur, juga menyesalkan didepaknya mantan Gubernur Gorontalo itu.

Hal tersebut dikatakan Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar, Akbar Tanjung. "Tadi pagi dapat telepon di daerah Pasuruan dan Indonesia Timur kok (Fadel) diganti. Dia kan baik dan dekat dengan rakyat, kok diganti," sesal Akbar dalam sebuah diskusi di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (20/10/2011).

Mendapat pertanyaan seperti itu, sesepuh Golkar ini pun mengaku tak bisa memberi penjelasan, sebab keputusan itu adalah hak prerogatif presiden.

Akbar sendiri mengaku kaget dengan pencopotan Fadel dari kursi kabinet. Hal itu tak terduga karena selama ini Fadel dinilai sebagai kader terbaik di Golkar.

"Fadel itu kader terbaik tamatan ITB dan doktor politik di UGM. Ilmu teknis dan politik keduanya dia miliki," papar Akbar. Selain itu, kinerja Fadel juga dinilai baik dalam mengambil kebijakan, khususnya bagi para petani nelayan.

"Sikap-sikap keberpihakanya terutama pada para petani garam, dia menolak impor garam," tandasnya.

Kendati demikian, Akbar tetap mendukung langkah dan keputusan yang telah diambil oleh Presiden SBY. Akbar berharap kabinet saat ini bisa berjalan efektif untuk menuntaskan kinerja disisa akhir pemerintahan.

"Waktu efektif kabinet hanya satu tahun, harus dioptimalisasi betul kabinet. Diharapkan wajah kabinet saat ini betul-betul menciptakan optimisme kinerja yang lebih baik," tutupnya.

(ded)

Full content generated by Get Full RSS.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan