Sindikasi international.okezone.com |
Posted: 20 Oct 2011 09:23 AM PDT LONDON - Para petinggi negara Barat menyambut kematian dari mantan Pemimpin Libya Moammar Khadafi. Mereka mangatakan, kematian Khadafi adalah akhir dari tirani, diktatorisme dan peperangan. Senator Amerika Serikat (AS) John McCain mengatakan, kematian Khadafi merupakan tahap akhir dari Revolusi Libya, dirinya pun menginginkan adanya hubungan yang erat antara AS dan Libya di masa yang akan datang. "Kematian Moammar Khadafi adalah akhir dari Revolusi Libya. Saat ini warga Libya berfokus untuk memperkuat persatuannya, membangun negaranya dan melakukan transisi demokrasi," ujar McCain seperti dikutip Al Arabiya, Kamis (20/10/2011). "AS bersama negara Eropa dan Arab akan memperkuat dukungannya bagi warga Libya untuk tahapan perkembangan selanjutnya," tambahnya. Sementara itu, Perdana Menteri Inggris David Cameron mengatakan, kematian Khadafi menjadi kesempatan bagi warga Libya untuk mengenang para korban yang tewas dalam penindasan yang dilakukan rezim Khadafi. "Saya rasa hari ini merupakan hari untuk mengenang seluruh korban yang tewas di tangan rezim Khadafi, termasuk di antaranya mereka yang tewas dalam kasus Lockerbie," ujar Cameron. Menteri Luar Negeri Prancis Alain Juppe juga mengatakan, kematian Khadafi merupakan akhir dari tirani selama 42 tahun dan juga merupakan awal dari demokrasi di Libya. Sementara itu Menteri Luar Negeri Uni Eropa Catherine Ashton mengatakan, warga Libya saat ini sudah bisa melihat masa depan. Ashton juga mendesak para petinggi di Libya agar menghormati HAM dan bertindak secara demokratis. Sektretaris Jendral Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebelumnya juga sudah mengatakan, pascakematian Khadafi, warga Libya akan mendapatkan sebuah tantangan dan kesulitan, dan PBB juga sudah mengingatkan, akan membantu Libya.(rhs) Full content generated by Get Full RSS. |
Jibril: NTC Siap Deklarasikan Kemerdekaan Libya Posted: 20 Oct 2011 09:02 AM PDT TRIPOLI - Ketua Dewan Transisi Nasional (NTC) Libya mengatakan, dirinya siap untuk mendeklarasikan kemerdekaan Libya, pascakematian dari Moammar Khadafi. "Ketua NTC Mustafa Abdel Jalil akan hadir hari ini atau besok, untuk mendeklarasikan kemerdekaan di Libya dan memberikan detil-detil mengenai peristiwa tewasnya Khadafi," ujar Perdana Menteri NTC Mahmoud Jibril seperti dikutip Reuters, Kamis (20/10/2011). Deklarasi kemerdekaan Libya akan menjadi sinyal baru bagi Pemerintahan Libya untuk menciptakan insitusi demokratis di negara yang terletak di Afrika Utara ini. Libya sudah dipimpin oleh Moammar Khadafi selama 42 tahun lamanya. Pada Agustus lalu, pasukan NTC berhasil menerobos ke Kota Tripoli yang merupakan Ibu Kota Libya dan mereka juga berhasil mengusir Khadafi dari kota tersebut. "Kami sudah menunggu momen historis ini," ujar Jibril dalam sebuah konferensi pers. Warga di Libya pun tampak bersorak sorai dan mengibarkan bendera Libya yang baru. Mereka tampak gembira menyambut pemerintahan baru di negaranya. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga sudah berjanji akan membantu Libya. PBB juga memperingatkan seluruh fraksi di Libya agar melakukan rekonsiliasi dan tidak saling berseteru.(rhs) Full content generated by Get Full RSS. |
You are subscribed to email updates from Sindikasi international.okezone.com To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan