KOMPAS.com - Internasional |
Inilah Senjata Rahasia Agen Korea Utara Posted: 14 Oct 2011 04:08 AM PDT Inilah Senjata Rahasia Agen Korea Utara | Kistyarini | Jumat, 14 Oktober 2011 | 11:08 WIB SEOUL, KOMPAS.com — Badan intelijen Korea Selatan berhasil menggagalkan upaya pembunuhan terhadap Park Sang-hak, seorang aktivis anti-Pyongyang. Orang suruhan Korea Utara itu hanya disebut bernama An. Dia ditangkap saat berjanji untuk bertemu Park di stasiun kereta api di Seoul. Park tidak muncul karena sudah mendapat peringatan dari pihak intelijen Korsel sebelumnya. Saat tiba di tempat mereka berjanji bertemu, An ditangkap pada 3 September. Baru-baru ini pihak berwenang Korsel mengungkap bahwa mereka menemukan sejumlah senjata yang akan digunakan An. Senjata itu sama sekali tidak seperti pistol pada umumnya. Seperti senjata yang biasa digunakan di film-film James Bond. Salah satu senjata itu berbentuk senter yang bisa menembakkan peluru berlapis racun. Jarak tembak senter bertuliskan "police" ini mencapai 9 meter. Dua lainnya berbentuk pena. Yang satu berisi jarum beracun dan yang lain untuk menembakkan pisau. Menurut keterangan intelijen Korsel, 10 miligram racun pada jarum dan peluru itu mampu menghentikan jantung manusia dalam waktu singkat. |
Demi Sperma, Geng Perempuan Perkosa Pria Posted: 14 Oct 2011 02:49 AM PDT GWERU, KOMPAS.com — Ini kasus kejahatan yang tak biasa. Sejumlah pria di Zimbabwe, Afrika, diculik dan diperkosa sekelompok perempuan yang berpura-pura memberi tumpangan kepada pria itu ketika melintas di jalanan. Penyelidikan polisi negara itu terkait serentetan "ritual" penculikan dan pemerkosaan tersebut telah menangkap tiga perempuan. Para detektif di Gweru, Zimbabwe, menyita 33 kondom bekas dari sebuah kendaraan para tersangka menyusul laporan tentang serangan terhadap sejumlah pria yang mendapat tumpangan di kota itu serta di Harare dan Mashonaland West. Laporan-laporan dari Zimbabwe, sebagaimana dilansir Daily Mail, Kamis (13/10/2011), melukiskan tren yang mengkhawatirkan terhadap para lelaki yang ditawarkan untuk menumpang mobil, tetapi kemudian dibius dan dibawa ke tempat-tempat terpencil oleh para penyerang perempuan. Para pria tersebut kemudian dipaksa untuk melakukan hubungan seks dengan para perempuan itu, kadang-kadang tanpa mengunakan kondom, dan di bawah todongan senjata. Para pemerkosa kemudian mengumpulkan sperma korban, lalu menurunkan mereka di pinggir jalan. Menurut NewZimbabwe.com, tiga perempuan itu telah ditangkap setelah polisi menemukan 33 kondom di dalam sebuah kendaraan di Lower Gweru, Minggu lalu. Kepala Polisi Midlands Asisten Komisaris Senior Charles Makono mengatakan, para perempuan itu dicurigai setelah meminta kepada polisi apakah mereka bisa mendapatkan kembali kantong kondom dari mobil mereka, yang baru saja terlibat kecelakaan. Tiga perempuan itu, yaitu Rosemary Chakwizira (24 tahun), Sophie Nhokwara (26 tahun), dan Netsai Nhokwara (24), semuanya berasal dari Mkoba 4, Gweru. Mereka langsung ditangkap bersama seorang sopir pria terkait kecurigaan sejumlah serangan tidak senonoh itu. Pengemudi tersebut juga menghadapi tuduhan pembunuhan setelah kecelakaan fatal itu saat dia menabrak pejalan kaki hingga tewas. Radio Nehanda Zimbabwe melaporkan, stasiun polisi di Gweru dikepung massa yang marah yang ingin melihat trio yang ditangkap itu. Seorang warga lokal di Gweru, yang berada di luar kantor polisi itu, pekan lalu, mengatakan, ketiga perempuan tersebut terkenal di kota itu dan secara teratur mengujungi klub malam di sana. Harry Muhammad Misi kepada Radio Nehanda Zimbabwe mengatakan, "Kami sangat terkejut dengan apa yang terjadi dalam masyarakat kami, di mana laki-laki sekarang diperkosa perempuan. Tampaknya dunia telah terbalik sekarang. Namun, bagaimana mereka bisa hidup dengan tindakan seperti itu? Pada kasus ini, biarkan hukum bekerja. Kami biasa minum bersama mereka di Uptown Night Club, dan kami tidak tahu bahwa mereka berada di belakang kasus tersebut." Polisi telah meminta para korban untuk datang ke kantor polisi guna membantu mengidentifikasi penyerang mereka. Polisi juga berharap bisa mencocokkan bekas sperma yang ada di kondom-kondom itu dengan sejumlah korban melalui tes DNA. Full content generated by Get Full RSS. |
You are subscribed to email updates from KOMPAS.com - Internasional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan