ANTARA - Mancanegara |
Dua ledakan di Sadr Irak tewaskan 16 orang Posted: 13 Oct 2011 09:05 PM PDT Jakarta (ANTARA News) - Setidaknya 16 orang tewas dalam dua ledakan di kota tetangga Baghdad, Sadr, para pejabat keamanan Irak mengatakan. Polisi, sebagaimana dilaporkan media-media besar dunia Jumat, mengatakan bahwa bom meledak di pasar al-Hay, dan ledakan pertama terjadi di sebuah gang sempit. Ketika orang berkerumun, ledakan kedua yang lebih kuat terjadi di dekat mereka, menyebabkan banyak korban. Pemboman itu muncul sehari setelah ibukota Irak mengalami serangan terburuk sejak Agustus. Seorang tukang cukur di Kota Sadr, Hassan Rahim, mengatakan ia sedang memotong rambut pelanggan ketika ledakan pertama terjadi. "Kami bergegas keluar toko dan kami melihat api dan asap di dekat bangunan-bangunan (di tempat itu)," katanya dikutip BBC. Dia kemudian kembali ke toko untuk meneruskan pekerjaannya, dan bom kedua pun meledak. "Saya melihat orang tewas di tanah dan beberapa mobil terbakar," kata tukang cukur itu. "Kami membantu membawa korban luka ke rumah sakit hingga ambulan-ambulan datang." "Pasukan keamanan harus bekerja lebih baik, kalau tidak ingin ada lebih banyak serangan di Kota Sadr," katanya. Menurut Rahim, sebagian besar warga di kota itu merasa bahwa pasukan keamanan tidak bisa melindungi mereka. Pada Rabu lalu, 22 orang tewas ketika dua pembom bunuh diri meledakkan kendaraannya di dua tempat terpisah hampir bersamaan. Satu pembom menyerang kantor polisi al-Wiya di Baghdad pusat, dan pembom lainnya meledakkan mobilnya di sebuah pemeriksaan polisi di lingkungan perumahan sibuk, Hurriya. Enam tewas dalam ledakan bom lainnya pada hari yang sama dan sedikitnya sembilan orang tewas dalam tiga ledakan di Baghdad pada Senin lalu. Data-data resmi menyebutkan 185 warga Irak tewas dalam kekerasan selama September. (S026) Editor: Suryanto COPYRIGHT © 2011 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com Full content generated by Get Full RSS. |
93 tahun dicuri, lukisan Jules Breton kembali ke tempat asal Posted: 13 Oct 2011 08:56 PM PDT Washington (ANTARA News) - Sebuah lukisan karya seniman Jules Breton yang dirampas 93 tahun lalu oleh tentara Jerman pada saat Perang Dunia I telah dikembalikan oleh pemerintah Amerika Serikat kepada pejabat Prancis, Kamis, kata pejabat pabean. Lukisan itu, "Une Fille de Pecheur" (Seorang Puteri Nelayan), diserahkan kepada Duta Besar Francois Delattre dalam satu upacara di kedutaan besar Prancis, kata badan Pelaksanaan Imigrasi dan Pabean AS (ICE) dalam sebuah pernyataan. "Saat badan terkemuka ini menyelidiki barang-barang rampasan kekayaan budaya, kami senang mengembalikan sebagian dari warisan Prancis yang telah dicuri pada saat Perang Dunia I," kata Direktur ICE Hohn Morton. Karya Breton itu, pelukis realis Prancis abad ke-19, diambil oleh tentara Jerman pada 1918 dari sebuah museum di Douai, Prancis, kata pernyataan itu. Lukisan itu telah dikirim bersama dengan karya seni lainnya ke Belgia. Karya itu tidak termasuk ketika pemerintah Belgia memulangkan karya-karya seni ke Prancis pada 1919. Beberapa pejabat Prancis mengatakan pada Interpol Washington tahun lalu bahwa lukisan "Seorang Puteri Nelayan" itu telah diimpor oleh sebuah galeri seni di New York. Nilai lukisan itu sekarang ini sekitar 150.000 dolar AS. Penyelidikan menunjukkan bahwa lukisan yang telah diperbaiki secara luas itu adalah lukisan yang sama yang tentara Jerman ambil dari museum Douai, kata pernyataan tersebut. Editor: Desy Saputra COPYRIGHT © 2011 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com Full content generated by Get Full RSS. |
You are subscribed to email updates from ANTARA News - Internasional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan