ANTARA - Mancanegara |
Filipina umumkan gencatan senjata sepihak dengan pemberontak kiri Posted: 20 Sep 2011 08:10 PM PDT Manila (ANTARA News/Xinhua-OANA) - Pemerintah Filipina Selasa mengumumkan gencatan senjata 24 jam secara sepihak dengan pemberontak sayap kiri untuk menandai Hari Perdamaian Internasional PBB pada Rabu dan perayaan Bulan Perdamaian 2011 September ini. Kantor Penasihat Presiden tentang Proses Perdamaian mengatakan, Angkatan Bersenjata Filipina akan menerapkan Penangguhan Operasi Militer dengan pemberontak Tentara Rakyat Baru (NPA) antara pukul 12:00 Rabu sampai pukul 00:00 waktu setempat Kamis. Sementara itu, gencatan senjata dengan Front Pembebasan Islam Moro (MILF) masih berpatokan pada penegasan komitmen pemerintah untuk mematuhi Perjanjian Penghentian Permusuhan Umum, yang ditandatangani oleh kedua pihak pada tahun 1997. Tim perunding pemerintah yang dipimpin oleh Alexander Padilla menegaskan kembali komitmen untuk "tetap berada pada jalan perdamaian" yang sedang mempersiapkan putaran pembicaraan resmi berikutnya dengan kelompok Kiri pada Oktober. NPA, sayap bersenjata Partai Komunis Filipina yang terlarang, telah melancarkan perang gerilya di perdesaan-perdesaan selama lebih dari empat dekade. Pihak militer Filipina memperkirakan bahwa ada lebih dari 4.000 pejuang NPA yang tersebar di lebih dari 60 provinsi di seluruh negeri Asia Tenggara itu. Pada Februari, pemerintah Filipina dan pemberontak sayap kiri melanjutkan perundingan resmi perdamaian di Oslo, Norwegia yang telah ditangguhkan selama enam tahun, dalam upaya untuk mengakhiri pemberontakan yang berlarut-larut itu. Editor: Desy Saputra COPYRIGHT © 2011 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com |
Pemimpin NTC: 25.000 tewas dan 50.000 terluka dalam revolusi Libya Posted: 20 Sep 2011 03:05 PM PDT Berita Terkait Video Pemimpin pemberontak Dewan Transisi Nasional (NTC) Libya Mustafa Abdel Jalil berterima kasih pada masyarakat internasional atas bantuan mereka dalam revolusi Libya berbulan-bulan lamanya. Ia juga mengatakan pada pertemuan puncak itu bahwa anggota-anggota rezim Gaddafi akan menghadapi pengadilan, ia berjanji bahwa mereka akan mendapatkan "pengadilan yang adil", lapor AFP. "Kami telah kehilangan 25.000 orang yang tewas, ada dua kali lipat jumlah orang yang terluka," kata Jalil pada Presiden AS Barack Obama, Sekjen PBB Ban Ki-moon, Presiden Prancis Sarkozy dan pemimpin lainnya pada pertemuan puncak itu. Jalil berterima kasih pada PBB dan semua negara yang telah membantu dengan "berhasil revolusi Libya", yang ia katakan penting karena "jumlah senjata sangat besar yang Gaddafi kerahkan terhadap rakyatnya". Pemimpin NTC itu mengatakan banyak anggota rezim Gaddafi yang telah ditahan dan beberapa sudah dibebaskan kembali. Ia mengatakan banyak yang akan menghadapi pengadilan, tapi ia menekankan bahwa semuanya akan mendapat "pengadilan yang adil". (S008) Editor: B Kunto Wibisono COPYRIGHT © 2011 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com |
You are subscribed to email updates from ANTARA News - Internasional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan