ANTARA - Peristiwa |
Dewan Pers: Sosial Media Bisa Sebagai Sumber Berita Posted: 02 Aug 2011 07:13 AM PDT Jakarta (ANTARA News) - Anggota Dewan Pers Uni Lubis mengatakan, pihaknya menilai sosial media bisa sebagai sumber berita namun tetap harus ada verifikasi. "Iya, sosial media sebagai sumber berita, tapi tetap disiplin verifikasi," katanya dalam diskusi Persatuan Wartawan Indonesia di Jakarta, Selasa. Menurut dia, sumber berita bisa didapat dari banyak hal, namun disiplin verifikasi merupakan keharusan para jurnalis. Menurut dia, sosial media di dunia semakin dipercaya menjadi sumber berita. Sebuah survei pada 2011 terhadap 500 wartawan dari 15 negara, sekitar 43 persen wartawan menggunakan twitter sosial media sebagai sumber berita. Menurut dia, seiring perkembangan teknologi, sosial media semakin memiliki peran penting di dalam masyarakat, terutama di negara maju seperti di Amerika Serikat. Penggunaan sosial media sebagai sumber berita terutama didorong oleh pemberitaan seputar hiburan. Namun kini, hampir semua ragam berita juga menggunakannya. "Terutama nara sumber yang susah dihubungi biasanya lebih cerewet di twitter (salah satu sosial media)," katanya. Namun demikian, ia tetap menekankan keharusan disiplin verifikasi, terutama karena adanya beberapa kasus penipuan akun media sosial. Wartawan Senior Arswendo Atmowiloto mengatakan, selama nara sumbernya jelas, maka sosial media dapat menjadi sumber berita. "Kemajuan teknologi menuntut itu, bahwa wartawan dituntut mengetahui bobot atau isi atau mengutip bagian mana atau tentang siapa dari media sosial, itu sudah sendirinya," katanya. Editor: Bambang COPYRIGHT © 2011 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by Used Car Search. |
Sinta Wahid Buka Bersama dengan Lintas Agama Posted: 02 Aug 2011 07:05 AM PDT Bogor (ANTARA News) - Yayasan Islamic Center Al-Ghazaly Kota Bogor, Jawa Barat, menggelar acara buka puasa bersama yang menghadirkan Sinta Nuriyah Abdurahman Wahid, Selasa. Acara yang dihadiri peserta dari berbagai aliansi lintas agama seperti badan sosial lintas agama (Basolia), organisasi Islam, gereja, perwakilan pengurus GKI Yasmin, serta perwakilan dari Pemerintah Kota Bogor. Dalam acara tersebut digelar diskusi yang membahasa berbagai problematikan agama dan masalah pendidikan yang menjadikan Sinta sebagai pembicara. Salah seorang peserta mempertanyakan soal kiat guru mendidik anaknya yang masih labil. Dalam kesempatan tersebut, Sinta mengajak orang tua dan guru untuk mendidik anak dengan mengikuti zaman saat ini. "Saat ini sangat sulit mendidik anak sekarang. Mendidik dengan memodelkan atau disesuaikan dengan perkembangan anak saat ini. Ajak anak belajar dengan model yang disukai misalnya lewat bernyanyi," kata Sinta. Sinta juga menyempatkan mengajak para peserta yang hadir untuk saling menjaga silaturahmi antar umat beragama. Permasalahan yang terjadi di GKI Yasmin hendaknya diselesaikan secara kekeluargaan tanpa adanya kekerasan. Dalam kesempatan tersebut, Sinta mengatakan, kegiatan ini diharapkan dapat mempererat tali persaudaraan dan menjaga keutuhan umat beragama untuk saling menghargai sesama. Sementara itu, Ketua YIC Al Ghazaly KH Muhammad Mustofa Abdullah Bin Nuh, LC menyampaikan seruan kepada seluruh peserta yang hadir untuk bersama-sama menghargai perbendaan untuk menjaga keutuhan NKRI. "Marilah kita hargai perbedaan sebagai hikmah untuk saling menghargai satu sama lainnya demi keutuhan NKRI," katanya. (KR-LR/M027) Editor: Suryanto COPYRIGHT © 2011 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by Used Car Search. |
You are subscribed to email updates from ANTARA News - Nasional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan