ANTARA - Berita Terkini |
Harimau kembali memangsa ternak Posted: 26 Aug 2011 06:54 PM PDT Sejak kemuculan binatang buas tersebut sejumlah warga tidak berani keluar rumah pada malam hari, karena takut binatang tersebut akan muncul dan menerkam,... Berita Terkait "Sejak memasuki musim kemarau ini, kawanan harimau kerap muncul di area permukiman warga, dan biasanya binatang tersebut muncul pada malam hari dan memangsa ternak yang ada," kata Suprapto (39), warga Kecamatan Bengkunat Belimbing, Lampung Barat, sekitar 378 Kilometer dari Bandarlampung, di Bengkunat Belimbing, Sabtu. Dia menjelaskan sudah sepekan kawanan binatang buas itu memangsa ternak dan kambing yang di mangsa sudah puluhan. "Sejak kemuculan binatang buas tersebut sejumlah warga tidak berani keluar rumah pada malam hari, karena takut binatang tersebut akan muncul dan menerkam, dan kondisi ini membuat suasana kampung menjadi mencekam pada malam hari," kata dia. Suprapto juga mengatakan kawanan harimau mulai menampakkan diri pada siang hari, saat sejumlah ternak mulai dikeluarkan dari kandang. Sementara itu Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II, Achmad Sutardi, mengatakan, petugas akan melakukan pemantauan terhadap satwa liar yang berasal dari hutan di kawasan tersebut. Editor: Aditia Maruli COPYRIGHT © 2011 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com |
Posted: 26 Aug 2011 06:33 PM PDT Dari citra satelit kelihatannya tertutup rapat tegakan pohon. Tapi setelah ditelusuri, kondisi dalam kawasan dipenuhi jejak-jejak kerusakan," Berita Terkait "Kedua satwa ini tidak lagi ditemukan di Cagar Alam Tangkoko dan Suaka Margasatwa Manembo-nembo. Di cagar Alam Gunung Ambang, hanya ditemukan jejaknya dan belum pernah dijumpai lagi,". ," kata Fungsional pengendali ekosistem hutan Balai Konservasi Sumberdaya Alam Provinsi Sulawesi Utara Willy Noor Effendi di Manado, akhir pekan ini. Anoa dan babirusa terakhir ditemukan akhir tahun 1990-an. Habitat utamanya tinggal berada di Cagar Alam Nantu, Provinsi Gorontalo. "Jadi selain di cagar Alam Gunung Ambang, kami bisa simpulkan kedua satwa endemik Sulawesi di Sulawesi Utara punah. Di Gunung Ambang pun yang tersisa hanya Anoa pegunungan.Anoa dataran rendah (bubollus depresiocornis) sudah tidak terlihat lagi," katanya. Willy mengatakan, salah satu ciri khas dari kedua satwa ini adalah mengisolasikan diri. Bila habitatnya diganggu mereka akan berlari menjauh. "Memang ada kerusakan hutan di habitat kedua satwa ini. Dari citra satelit kelihatannya tertutup rapat tegakan pohon. Tapi setelah ditelusuri, kondisi dalam kawasan dipenuhi jejak-jejak kerusakan," jelasnya. Selain kerusakan karena eksploitasi hutan, punahnya satwa tersebut karena mereka sering diburu manusia untuk dijadikan makanan. Editor: Aditia Maruli COPYRIGHT © 2011 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com |
You are subscribed to email updates from ANTARA News - Berita Terkini To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan