ANTARA - Hiburan |
Lukisan Kanvas "Gentong Miring" Laris Diburu Pembeli Posted: 18 Jul 2011 02:17 AM PDT Kami bahkan harus memproduksi sebanyak 20 lukisan lagi, karena sebanyak 21 produk lukisan kanvas yang kami hadirkan pada saat hari pertama pembukaan `Rembang Expo` telah habis pada hari ketiga. Berita Terkait "Kami bahkan harus memproduksi sebanyak 20 lukisan lagi, karena sebanyak 21 produk lukisan kanvas yang kami hadirkan pada saat hari pertama pembukaan `Rembang Expo` telah habis pada hari ketiga (15/7). Apalagi, pameran masih berlangsung hingga 20 Juli 2011," kata pelukis sekaligus pemilik Padepokan Seni "Gentong Miring" Abdul Chamim di Rembang, Senin. Ia mengatakan sebanyak 20 lukisan yang baru diproduksinya itu, sebagian sudah dinanti pembeli, bahkan ada yang nekat berkunjung di padepokannya. "Ada yang nekat datang ke padepokan, untuk memilih karya seni lukis yang menurut mereka menarik," katanya. Ia menyebutkan sebagian lukisannya dibuat di atas kanvas dan media pewarnaannya menggunakan cat minyak atau 'oil on canvas". "Sementara, sebagian lukisan lainnya kami buat di atas kanvas dengan media pewarnaannya campuran atau `mixed media on canvas`," katanya menambahkan. Chamim mengungkapkan kebanyakan peminat lukisannya menyukai lukisan bertema kritik sosial. "Peminatnya mulai kalangan kyai, dosen, kepala sekolah, hingga pejabat publik," katanya. Karyanya yang cukup menonjol bertajuk "Will to Power" yang diminati salah satu pegawai pada Badan Urusan Logistik Kabupaten Rembang dengan nilai Rp4 juta. "Haji Abdul Hafidz, Wakil Bupati Rembang juga mengapresiasi salah satu lukisan kami bertajuk `Demi Anak Istri` senilai Rp1 juta," katanya menambahkan. Sebagai seorang pelukis muda, Chamim mengatakan dirinya akan memanfaatkan momentum "Rembang Expo 2011" sebagai ajang untuk mengenalkan karya seninya. "Kalau ditanya nilai transaksi selama enam hari ini, mencapai puluhan juta. Kami bangga pada apresiasi ini," katanya. Pameran dagang, industri, dan koperasi "Rembang Expo" digelar sejak 13 Juli hingga 20 Juli 2011 dan diikuti oleh 210 peserta dari berbagai daerah di Kabupaten Rembang, bahkan berasal dari Provinsi Nusa Tenggara Timur. Penyelenggara kegiatan ini, Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Rembang, menargetkan peningkatan transaksi sebesar 15 persen atau Rp187,5 juta pada gelaran pameran 2011 ini dari pelaksanaan kegiatan yang sama pada 2010. (ANT-168) Editor: Ella Syafputri Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price. |
Tarung Puisi Penyair Nusantara Pukau Penonton Posted: 18 Jul 2011 02:14 AM PDT Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi ratusan penyair yang berasal dari Indonesia, tetapi juga dihadiri sastrawan dari Singapura, Malaysia, Thailand, Brunei Darussalam, dan Srilanka, Swedia, dan Korea Selatan selaku peninjau. Berita Terkait Erman Mutiara, penyair dari Singapura membawakan puisi berisikan ajakan mencintai sastra Melayu yang kini perlahan hilang karena ditinggalkan peminatnya. Sembari memetik gitar, penyair muda asal Negeri Singa tersebut, mampu memukau penonton yang menyaksikan Tarung Puisi dengan beratapkan langit malam. Acara Tarung Puisi sebagai rangkaian kegiatan PPN V di Palembang itu, dipandu dr Zulkhair Ali dan Ana dari Dewan Kesenian Sumsel (DKSS). Ana menjelaskan, kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi ratusan penyair yang berasal dari Indonesia, tetapi juga dihadiri sastrawan dari Singapura, Malaysia, Thailand, Brunei Darussalam, dan Srilanka, Swedia, dan Korea Selatan selaku peninjau. Sebanyak 40 peserta Tarung Puisi tampil bergiliran secara acak sesuai dengan nomor undian untuk menampilkan karya mereka masing-masing di hadapan para penonton, kata dia. Dia menegaskan bahwa kegiatan itu juga menjadi ajang untuk mengembangkan kreativitas para penyair. Selama tiga hari, peserta PPN V (International Poet Gathering 2011) tersebut juga mengikuti seminar dan lokakarya tentang puisi dan sastra Melayu dan Nusantara, ujar dia. Eko penyair muda asal Sumsel mengatakan, kegiatan ini diharapkan mampu menjadi ajang penyair bertukar pikiran dan pengalaman masing-masing. "Kami penyair muda bisa belajar dengan generasi penyair yang telah malang melintang dalam kegiatan sastra," kata dia. Penyair asal Lampung, Isbedy Setiawan yang juga menjadi anggota Dewan Kurator PPN V menyatakan, para penyair yang diundang mengikuti PPN V di Palembang itu, sebelumnya harus diseleksi lebih dulu hasil karya puisi masing-masing sebelum dinyatakan lolos sebagai peserta. Menurut Sekretaris DKSS, Anwar Putra Bayu, bersamaan PPN V juga diterbitkan buku kumpulan puisi "Akulah Musi" yang merupakan karya puisi para peserta yang dinyatakan lolos seleksi Dewan Kurator. Sejumlah penyair terkenal, di antaranya Presiden Penyair Indonesia, Sutardi Calzoum Bachri dan Taufik Ismail hadir pula dalam PPN V di Palembang yang berlangsung sejak Sabtu (16/7) malam hingga Selasa (19/7). (ANT-037) Editor: Ella Syafputri Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price. |
You are subscribed to email updates from ANTARA News - Hiburan To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan