KOMPAS.com - Regional |
15 tahun Jadi TKI, Meninggal di Malaysia Posted: 28 Jun 2011 08:05 AM PDT TKI 15 tahun Jadi TKI, Meninggal di Malaysia K5-11 | Hertanto Soebijoto | Selasa, 28 Juni 2011 | 15:05 WIB KULON PROGO, KOMPAS.com - Kabar duka kembali menimpa tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di Malaysia. Supiyah (45) warga Sangkrek, Hargowilis, Kokap, Kulon Progo, DI Yogyakarta, dikabarkan meninggal dunia di negeri jiran Malaysia. Korban meninggal karena sakit demam yang tidak kunjung sembuh. Kabar meninggalnya TKI itu diketahui Dinsosnakertrans Kulon Progo beberapa hari lalu. Saat itu ada laporan dari Desa Hargowilis, yang melaporkan warganya meninggal di Malaysia. Namun sudah beberapa hari tidak ada kepastian kapan jasadnya bisa dibawa pulang. Dari sinilah dinas melacak dan memastikan korban adalah warga Kulon Progo. "Kami sudah koordinasi dengan kedutaan dan BP2TKI. Rencananya hari ini sudah bisa dibawa pulang," ujar Kabid Tenaga Kerja Dinsosnakertrans Armansyah Gatot. Dari informasi yang ada, korban bekerja pada JPT Rintara, Tanjung Manis, Serawak, Malaysia Timur. Korban meninggal di rumah kontrakannya karena sakit pada Rabu (22/6/2011) lalu. Kebetulan suaminya, Wagirin, juga berada di sana dan yang mengabarkan kepada keluarganya. Supiyah sendiri berangkat ke Malaysia semenjak 2006/2007 silam. "Ini agak lambat, karena proses pengurusan administrasinya lama," kilahnya. |
Batik Komoro Papua Dipamerkan di Jakarta Posted: 28 Jun 2011 08:04 AM PDT JAYAPURA, KOMPAS.com - Motif terbaru batik Papua dari Suku Kamoro dan Amukme yang dirilis oleh pengusaha dan desainer batik Papua Jimi Hendrick Afaar akan dipamerkan di Alun-alun Grand Indonesia Jakarta, 9-17 Juli 2011. "Guna memperkenalkan kepada masyarakat nusantara dan para turis, saya beserta sejumlah rombongan lainnya akan mengikuti pameran di Alun-alun Grand Indonesia Jakarta bulan depan," katanya di rumah Butik Port Numbay, Kotaraja, Jayapura, Selasa (28/6/2011). Dikatakannya, butiknya juga akan memamerkan sejumlah motif batik asal Kota Jayapura dan suku-suku lainnya yang ada di Papua. "Selain motif Komoro dan Amukme, saya juga akan memamerkan motif batik Port Numbay/Kota Jayapura di sana," katanya. Menurut dia, lewat batik yang dibuat oleh butiknya dengan menggunakan motif dari berbagai suku di Papua, ia juga akan menceritakan kembali berbagai kekayaan budaya dan adat istiadat yang hampir punah atau terlupakan. "Saya mempunyai tangung jawab untuk mengangkat dan memelihara kekayaan budaya Papua lewat batik, apa lagi ada yang hampir punah atau terlupakan," tuturnya. Dia berharap melalui inovasi motif batik yang lebih luas sampai seluruh daerah Papua, pelanggan batik Port Numbay baik yang berada di Indonesia dan luar negeri memiliki banyak pilihan. "Memuaskan pelanggan sangat penting dilakukan, apalagi saat ini batik Port Numbay tidak hanya dikenal di Indonesia, khususnya Papua tetapi sudah merambah hingga Italia dan beberapa negara lainnya," ungkapnya. Sebelumnya pada Sabtu (25/6/2011) butik batik Port Numbay dikunjungi oleh Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu dan sejumlah rombongan, dan mendapat pujian dari menteri dengan mengatakan bahwa batik dengan motif Papua sangat bagus. Selama ini butik Port Numbay selalu menghadirkan motif tifa, perahu, burung dan lainnya, tetapi untuk motif Komoro dan Amukme lebih terkenal dengan motif patung dan lainnya. Selain dalam bentuk kain, butik batik Port Numbay juga menyediakan produk lainnya berupa kemeja, kebaya, gaun pengantin dan berbagai keperluan aksesoris rumah tangga, seperti penutup tempat tidur, tutup galon air mineral dan lainnya. Selama mengikuti pameran di Jakarta, Jimi Hendrick Afaar akan membawa kru sebanyak enam orang antara lain satu orang pembatik. Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price. |
You are subscribed to email updates from KOMPAS.com - Regional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan