Sindikasi news.okezone.com |
AJI: Adili Semua Kasus Pembunuhan Wartawan Posted: 03 May 2011 12:56 AM PDT JAKARTA - Dalam rangka memperingati World Press Freedom Day tanggal 3 Mei 2011, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia mendesak aparat hukum mengusut semua kasus pembunuhan terhadap jurnalis yang terjadi di Tanah Air. AJI mencatat, selama ini ada budaya impunitas atau membebaskan pelaku kejahatan dari tanggung jawab hukum, dalam kasus-kasus kekerasan terhadap jurnalis di Indonesia. Kasus pembunuhan reporter Sun TV di Tual dan pembunuhan terhadap Alfrets Mirulewan di Pulau Kisar, Maluku, tidak diusut dengan tuntas. Pembunuh Ridwan Salamun justru divonis bebas, sementara pembunuh Alfrets juga tidak jelas. Menurut laporan rekan-rekan jurnalis di Pulau Kisar, empat orang yang ditahan polisi dalam kasus Alfrets bukan pembunuh sebenarnya. Sementara itu, kasus kematian misterius wartawan Jubi Adriansyah Matra'is Wibisono di Merauke, Papua, juga tak jelas hingga sekarang. "Penegakan hukum adalah salah satu cara untuk melindungi jurnalis agar pola kekerasan yang sama tak terjadi lagi di masa datang," kata Ketua AJI Indonesia, Nezar Patria, dalam rilisnya di Jakarta, Selasa (3/5/2011). Tanpa penegakan hukum tindak kekerasan terhadap jurnalis akan terus berpeluang terjadi. Selain kasus pembunuhan, AJI mencatat ada 42 kasus kekerasan terhadap jurnalis lainnya sejak Mei 2010 sampai Mei 2011. Sebagian besar kasus tersebut tidak diusut secara hukum, atau proses berhenti di tengah jalan tanpa sebab yang jelas, seperti kasus penusukan reporter VIVAnews.com di Jayapura, Banjir Ambarita. Hanya beberapa kasus yang pelakunya dihukum, yakni kasus penganiayaan wartawan Solo Pos oleh Komandan Kodim Karanganyar. Dalam kesempatan Hari Kebebasan Pers Internasional ini, AJI Indonesia juga mengecam aksi-aksi kekerasan terhadap jurnalis yang meliput di daerah konflik di dunia, seperti Libya dan Syiria. AJI Indonesia mengingatkan agar para jurnalis tak dijadikan sasaran oleh pihak yang berkonflik. |
Mayat Mr X di Tol Slipi, Bertato Kembang Posted: 03 May 2011 12:41 AM PDT JAKARTA - Identitas Mr-X yang ditemukan tewas di pinggir tol Slipi Km 11,9, Jakarta Barat tadi pagi, masih misterius. Polisi baru mengumumkan ciri-ciri fisik mayat yang diduga korban pembunuhan itu. Menurut Kanit Reskrim Polsek Palmerah AKP Saiful Anwar, ciri jasad pria tanpa identitas itu antara lain, berusia sekira 25 tahun, mengenakan celana jeans dan kaos serta memiliki tato bunga dan gambar perempuan di lengan kiri, serta beberapa tato di dada dan kaki. Selain itu, pria tersebut juga memiliki ciri-ciri khusus yaitu jari manis kanan putus dan sudah mengering. "Ciri-ciri khususnya seperti itu dan ada beberapa luka. Kita masih menunggu hasil visum dan pemeriksaan saksi-saksi," katanya di Mapolsek Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (3/5/2011). Mayat laki-laki tanpa identitas itu ditemukan dengan luka-luka di bagian kepala seperti sabetan benda tajam, perut seperti luka setrikaan dan bokong memar. Sejauh ini polisi masih menyelidiki penemuan mayat tersebut dan memeriksa beberapa saksi-saksi. (ded) Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price. |
You are subscribed to email updates from Sindikasi news.okezone.com To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan