Selasa, 3 Mei 2011

ANTARA - Peristiwa

ANTARA - Peristiwa


RRI Luncurkan Dialog Interaktif Pers Bicara

Posted: 03 May 2011 06:54 AM PDT

Direktur Utama LPP RRI, Niken Widiastuti (FOTO.ANTARA)

Berita Terkait

Jakarta (ANTARA News) - Lembaga Penyiaran Publik (LPP) Radio Republik Indonesia (RRI) meluncurkan program terbaru Dialog Interaktif Pers Bicara menyambut hari kebebasan pers sedunia setiap 3 Mei.

Direktur Utama LPP RRI, Niken Widiastuti, di Jakarta, Selasa malam, mengatakan, kebebasan pers merupakan isu yang selalu hangat diperbincangkan di Indonesia, apalagi sebagai negara demokrasi, kebebasan pers di Tanah Air sudah terbuka lebar.

"Tapi bukan berarti tidak ada tekanan bagi wartawan dalam menjalankan tugasnya. Cukup banyak hal yang mempengaruhi dan menjadi hambatan kebebasan pers," katanya.

Untuk itu, pihaknya memfasilitasi berbagai diskusi dan aspirasi yang berlangsung di ruang publik, termasuk isu-isu pers di pusat dan di daerah.

Direktur Program dan Produksi LPP RRI, Masduki, dalam keterangan persnya, mengatakan, Dialog Pers bertajuk Pers Bicara yang merupakan program yang diluncurkan bersamaan dengan peringatan hari pers sedunia itu memunculkan isu yang berkaitan dengan pers, oleh insan pers serta melibatkan publik dan pendengar dalam setiap acaranya yang berdurasi 60 menit.

"Untuk Programa 3 yang berjaringan nasional acara Dialog Pers `Pers Bicara` selanjutnya akan diselenggarakan setiap Sabtu mulai pukul 20.05 sampai 21.00 WIB," kata Masduki.

Ia menambahkan, dialog tersebut tidak hanya disiarkan oleh RRI secara nasional melalui Pro 3 tetapi juga oleh 60 stasiun RRI di seluruh Indonesia dengan memuat konten lokal masing-masing daerah.

Program tersebut diluncurkan bersamaan dengan hari kebebasan pers sedunia agar bisa dilakukan perenungan bagi para jurnalis, media massa, dan masyarakat di belahan dunia di manapun mereka berada untuk selalu memperjuangkan hak dan kebebasan dan independensinya tanpa melupakan tanggung jawab mereka.

Pada kesempatan itu, hadir Wakil Dewan Pers Bambang Harimurti, perwakilan dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), perwakilan dari Global TV, seniman Sujiwo Tedjo, dan sejumlah tokoh pers yang lain.(*)

(T.H016/R010) 

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

DIY Siaga Satu Terkait Tewasnya Osama

Posted: 03 May 2011 06:38 AM PDT

Ilustrasi Siaga (ANTARA/Jessica Wuysang/Koz/mes/LD/09

Berita Terkait

Video

Yogyakarta (ANTARA News) - Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta Brigjen Pol Ondang Sutarsa Budhi mengatakan status keamanan provinsi ini sekarang siaga satu, terkait dengan tewasnya Osama bin Laden oleh pasukan Amerika Serikat.

"Sampai sekarang masih siaga satu untuk mengantisipasi keamanan pascapengumuman mengenai tewasnya Osama, dan status ini berlaku di seluruh wilayah hukum Polda DIY," kata kapolda usai menyerahkan hadiah kepada para pemenang Lomba Esai Tingkat Pelajar SMA/SMK se DIY dengan tema `Antisipasi Kemacetan Lalu Lintas Yogyakarta`, di Yogyakarta, Selasa.

Diminta komentarnya tentang kesiagaan Polda DIY setelah pengumuman mengenai tewasnya Osama bin Laden, ia mengatakan seluruh jajarannya tanpa kecuali sampai saat ini masih siaga satu. Ini artinya, seluruh kekuatan yang ada siaga.

"Sejumlah lokasi rawan di daerah ini yang kemungkinan muncul aksi teror maupun tindakan anarkis sudah kami antisipasi dengan menempatkan sejumlah personel, termasuk di tempat-tempat strategis," katanya.

Pihaknya juga melakukan patroli keliling wilayah, baik di kawasan keramaian maupun kawasan sepi serta tempat rawan tindak kejahatan.

Menurut dia, di tempat-tempat yang banyak terdapat wisatawan mancanegara (wisman) di Kota Yogyakarta di antaranya hotel kelas bintang, juga disiagakan petugas kepolisian. Sedangkan yang rutin berpratoli adalah polisi parwisata.

"Pokoknya jajaran kepolisan daerah ini dalam keadaan siaga tanpa kecuali agar masyarakat merasa lebih aman dan nyaman," katanya.

Ia mengharapkan tidak terjadi tindak anarkis terhadap orang asing di daerah ini, apalagi sampai dilakukan "sweeping" kepada mereka.

"Namun, saya yakin di Yogyakarta tidak akan ada `sweeping` terhadap orang asing khususnya warga Amerika, karena masyarakat kota ini tidak mudah terprovokasi," katanya.

Menurut dia, sebagai destinasi wisata, Yogyakarta memang banyak dikunjungi wisman. "Jadi, jangan ada yang melanggar aturan dengan melakukan `sweeping`, karena akan berhadapan dengan jajaran kami," katanya.

Mengenai banyaknya temuan benda mencurigakan yang diduga bom, Kapolda DIY mengatakan pihaknya menghargai kecepatan masyarakat melaporkan kepada polisi ketika mengetahui adanya benda mencurigan yang ditemukan di lingkungan mereka.

Sedangkan untuk mengantisipasi teroris masuk ke wilayah DIY, Ondang meminta warga mewaspadai setiap ada pendatang baru di lingkungan mereka, apalagi yang tidak pernah bergaul atau bersikap tertutup kepada tetangga.

"Masyarakat hendaknya melaporkan jika ada orang baru yang sikapnya mencurigakan, apalagi tertutup terhadap para tetangga. Papan peraturan yang biasanya dipasang di ujung gang kampung maupun desa, yaitu 1x24 jam tamu harap lapor hendaknya dilaksanakan. Ini untuk antisipasi kemungkinan terjadi tindak kejahatan," katanya.(*)

(U.H008/M008)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan