detikcom |
Polres Medan Tangkap 20 Preman Pelaku Penyerangan Kantor Harian Orbit Posted: 03 May 2011 12:33 PM PDT Rabu, 04/05/2011 02:33 WIB "20 orang sudah kita amankan," ujar Kapolresta Medan Kombes Pol Tagam Sinaga saat dihubungi detikcom, Rabu (3/5/2011). Tagam mengatakan, para pelaku saat ini digelandang ke Mapolresta Medan untuk diperiksa. Pihaknya masih mendalami motif dan peran dari para pelaku. "Ya mereka preman. Kita kenakan (pasal) perusakan dan penganiayan nanti kita dalami apa motifnya," jelas Tagam. Menurut Tagam, pihaknya belum menyebut siapa otak dibalik penyerangan ini. "Kita masih melakukan pendalaman. Siapa-siapanya nanti kita kabari," imbuhnya. Sebelumnya, kantor redaksi Harian Orbit di Jl Amir Hamzah, Medan, Sumatera Utara (Sumut) diserang sekelompok orang. Insiden terjadi pada Selasa (3/4/2011) malam sekitar pukul 22.15 WIB. Redaktur Rubrik Kota Harian Orbit, Maruli Agussalim mengatakan, puluhan pria berbadan tegap tiba-tiba merangsek masuk ke ruang redaksi yang berada di lantai dua dan lansung mengobrak-abrik ruang redaksi. Dampak penyerangan, sejumlah komputer dan lemari yang ada di dalam kantor, rusak parah. Seorang redaktur yang sedang bekerja di ruang redaksi, sempat dipukul. Eet, seorang loper koran, tak luput dari tonjokan pelaku. (ape/ape) Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda! Redaksi: redaksi[at]staff.detik.com |
KontraS Harapkan Petinggi Negara Asean Bahas Soal HAM di KTT ke-18 Posted: 03 May 2011 12:16 PM PDT Rabu, 04/05/2011 02:16 WIB "KontraS memberikan perhatian serius dalam sejumlah agenda HAM di Asean. Penuntasan kasus pelanggaran HAM yang terjadi di masa lalu seperti di Kamboja, Indonesia, Filipina dan Thailand dan makin memburuknya situasi kebebasan sipil di negara-negara Asean seperti di Burma, Kamboja, Indonesia dan Malaysia," kata Koordinator Eksekutif Nasional Haris Azhar, dalam siaran pers, Rabu (4/5/2011). Menurutnya, sebagian negara yang pernah mengalami kejahatan di masa lalu seperti Indonesia, Filipina, Thailand dan Kamboja, belum mampu dan mau menyelesaikan kasus-kasus pelanggaran HAM. Pengadilan HAM yang digelar antara PBB dan pemerintah Kamboja, lanjut Haris, masih gagal menghukum para kejahatan Khmer Rouge secara optimal. "Oleh karenanya, para pemimpin Asean harus tidak abai atas agenda keadilan dan jaminan kebebasan di wilayah Asean. Agenda ini harus masuk dalam agenda pilar politik dan keamanan di dalam Asean," imbuhnya. Haris menambahkan, para pemimpin negara anggota Asean diminta untuk membuat pernyataan politik yang bisa diikuti oleh organisasi di bawahnya dan di sekretariat Asean. Pernyataan tersebut juga diharapkan bisa dibuat oleh Komnas HAM Asean (AICHR) untuk melakukan usaha penjamin kebebasan sipil dan mencari rumusan penuntasan keadilan atas kasus HAM yang terjadi di masa lalu. (feb/ape) Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda! Redaksi: redaksi[at]staff.detik.com |
You are subscribed to email updates from detiknews To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan