ANTARA - Mancanegara |
Perang Afghanistan Tak Berakhir Sekalipun Osama Tewas Posted: 10 May 2011 07:24 PM PDT Washington (ANTARA News) - Kematian pemimpin Al-Qaida Osama bin Laden menjadi pukulan buat gerilyawan Taliban dan mungkin membuat sebagian petempurnya meletakkan senjata tapi perang di Afghanistan jauh dari berakhir, kata seorang komandan tempur senior AS, Selasa (10/5). "Satu orang saja tak membuat perang melawan terorisme ini," kata Mayor Jenderal AS John Campbell, komandan pasukan internasional di Afghanistan timur. "Mereka akan menemukan orang lain untuk menggantikan dia." Campbell mengatakan kehilangan Osama bin Laden dapat melukai kemampuan Al-Qaida untuk mengumpulkan uang. Tapi ia menambahkan, "Saya kira perang ini takkan berakhir. Saya kira kehilangan Osama bin Laden takkan membuat kita mengubah strategi." Campbell berbicara melalui hubungan video dengan wartawan di Pentagon. Ia mengatakan pasukan koalisi pimpinan AS di Afghanistan timur, di dekat perbatasan dengan Pakistan, tak menyaksikan lonjakan serangan sebagai akibat dari kematian Osama bin Laden dalam serangan AS di dalam wilayah Pakistan pekan lalu. Campbell juga mengatakan sebagian operasi koalisi pada musim dingin menghancurkan lebih banyak senjata Taliban dibandingkan tahun lalu. Namun, kerusuhan berlanjut Selasa (10/5), saat petempur Taliban menyerang satu pos polisi terdepan di daerah pegunungan di Afghanistan timur. Baku tembak berlangsung selama beberapa jam, kata banyak pejabat. Presiden AS Barack Obama telah berikrar pada Juli akan secara bertahap menarik tentara AS dari Afghanistan. Campbell juga menyatakan kematian Osama bisa menambah jumlah petempur Taliban yang berusaha ikut dalam program re-integrasi di Afghanistan, Mereka bisa menghentikan perang mereka, dan kemudian melanjutkan hidup normal dan sepakat untuk mendukung pemerintah. "Saya kira akibat ... kematian Osama bin Laden, akan ada potensi besar bahwa banyak orang di luar sana yang ingin kembali," katanya. "Saya kira (pemimpin Taliban) Mullah (Mohammed) Omar telah melihat apa yang dikatakan koalisi: `Kami akan memburu kalian. Itu mungkin perlu waktu, diperlukan waktu hampir 10 tahun di sini (hingga Osama tewas). Tapi kami takkan pernah lupa`," kata Campbell. "Dan dia (Mullah Omar) ada di dalam kategori itu, sehingga saya kira buat Mullah Omar, buat Taliban ... reintegrasi dengan pemerintah Afghanistan adalah masa depan yang tepat," katanya. Namun meskipun sebagian petempur Taliban mungkin berusaha bergabung kembali dengan pemerintah, Campbel memiliki keraguan mengenai keinginan gerilaywan lain untuk meletakkan senjata, terutama jaringan Haqqani --yang ia sebut "ancaman paling mematikan" bagi Afghanistan di wilayahnya. Editor: AA Ariwibowo Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price. |
Bom Mobil Tewaskan 11 Orang di Sebelah Utara Baghdad Posted: 10 May 2011 07:14 PM PDT Berita Terkait Beberapa personel polisi termasuk di antara korban tewas dalam serangan tersebut, yang terjadi sekitar pukul 21:15 waktu setempat (Rabu, 01.15 WIB) di kota itu --tempat kelahiran mantan presiden Saddam Hussein, kata pejabat tersebut, yang tak ingin disebutkan jatidirinya. Sebelumnya kelompok Al-Qaida di Irak menjanjikan dukungan kepada pemimpin nomor dua Al-Qaeda Ayman az-Zawahiri, dan bersumpah untuk membalas dendam atas dibunuhnya Osama bin Laden oleh pasukan AS di Pakistan. Kepala Negara Islam Irak (ISI), Abu Baker al-Baghdadi bersedih atas kematian Osama bin Laden, dalam pernyataan yang dimuat di sebuah laman Islam pada Senin waktu setempat (9/5). "Saya katakan, saudara-saudara kita di Al Qaida yang dipimpin oleh Ayman az-Zawahiri, lanjutkan (perjuangan kalian) dengan berkat Tuhan dan dengan senang bahwa anda adalah saudara setia Negara Islam Irak --yang sedang berbaris di jalan yang benar," kata al-Baghdadi dalam pernyataan, Selasa (10/5). Al-Baghdadi juga berjanji akan membalas dendam atas pembunuhan Osama bin Laden, dan mengatakan bahwa "saya bersumpah demi Tuhan adalah darah dan kehancuran lah" yang akan terjadi atas kematian Osama. Namun, keaslian pernyataan tersebut belum dapat diabsahkan. Organisasi Al-Qaeda belum memilih pemimpin baru setelah pembunuhan Osama bin Laden di Pakistan, meskipun para pengamat menduga bahwa az-Zawahiri, yang selama bertahun-tahun telah jadi orang kedua atau komandan kedua Al-Qaida, akan menggantikan Osama bin Laden. Baru-baru ini, pasukan keamanan Irak telah meningkatkan peringatan keamanan di Baghdad dan kota lain di Irak, karena mereka memperkirakan akan terjadi serangan mematikan yang dilakukan oleh gerilyawan Al-Qaida sebagai pembalasan atas pembunuhan Osama bin Laden. Editor: AA Ariwibowo Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price. |
You are subscribed to email updates from ANTARA News - Internasional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan