Sindikasi news.okezone.com |
Briptu Norman Masih Belum Tahu Pengunggah Videonya Posted: 07 Apr 2011 11:15 PM PDT JAKARTA - Sekira pukul 09.25 WIB, Briptu Norman Kamaru, Anggota Brimob Polda Gorontalo yang namanya melejit lewat Youtube datang ke Gedung Humas Mabes Polri d dampingi Kasat Brimob AKBP Supena. Sontak kehadirannya mengebohkan para anggota Polri yang berada di gedung itu. Sosok anggota Brimob yang terkesan kaku seakan hilang saat Norman menyanyikan lagu Chaiyya-chaiyya lengkap dengan tarian India. Namun di tengah-tengah ketenarannya saat ini, Norman mengaku tidak mengetahui siapa pengunggah videonya di situs Youtube. "Itu nggak tahu. Sampai sekarang nggak tahu siapa yang masukin," kata Norman di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo , No.1 Jakarta Selatan, Jumat, (7/4/2011). Penggemar musik India sejak kecil ini mengaku pembuatan video tersebut baru kali pertama dia lakukan. "Kemarin itu pas lagi piket rekan saya yangg di samping itu yang di video itu stres sama istrinya, pas lagi brantem sama istrinya. Waktu pas aplus piket satu hari itu dia nggak pernah senyum, nggak pernah ngomong. Diajak ngomong nggak mau. Terpaksa saya inisiatif sendiri buat dia terhibur saya nyanyi buat video. Selesai buat video dia ketawa," kata Norman. Norman menambahkan, dia juga tidak akan menolak jika ada tawaran dari produser yang ingin mengontraknya." Kalau nggak ganggu tugas saya oke-oke aja," tukasnya. |
Ketua DPR Bingung Sikap PDIP Soal Gedung Baru Posted: 07 Apr 2011 11:14 PM PDT JAKARTA - Ketua DPR Marzuki Ali merasa bingung dengan sikap anggotanya terkait rencana pembangunan gedung baru DPR. "Saya sebagai pimpinan bingung mau dibawa ke mana ini sebetulnya. Di sana mengatakan ini, di luar beda lagi," ujar Marzuki seusai mengikuti rapat paripurna di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (8/4/2011). "Kalau Gerindra kami pahami kemarin menolak, yang justru kita prihatin, yang mewakili PDIP saat rapat konsultasi, PDIP tidak pernah menyatakan menolak. Hanya memang perlu dilakukan terkait kemewahan oleh karena itu pimpinan serahkan ke PU untuk menjawab pertanyaan masyarakat. Apakah gedung ini memenuhi standard, di bawah standard, atau di atas standard. Apakah harga yang direncanakan wajar, di bawah wajar atau di atas wajar, kami serahkan ke Kementerian PU. Apakah gedung ini mahal berlebih-lebihan atau di bawah normal," papar Marzuki. Politisi Partai Demokrat ini mengatakan, dalam rapat konsultasi semuanya telah dijelaskan dan tak ada masalah. "Dalam rapat kemarin itu kita clear, delapan fraksi gedung ini dilanjutkan. Satu fraksi tidak perlu itu Gerindra. Diperlukan calling down soal opini publik yaitu Fraksi PAN. Yang 7 fraksi lanjut karena sudah memenuhi proporsional. Saya mewakili lembaga jadi tidak mungkin saya bohong," tandas Marzuki. |
You are subscribed to email updates from Sindikasi news.okezone.com To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan