KOMPASentertainment |
Djaduk Ferianto: Ini Penampilan Terjelek Kitaro Posted: 08 Apr 2011 03:48 AM PDT JAKARTA, KOMPAS.com -- Usai menonton konser pemusik legendaris asal Jepang, Kitaro, di Plenary Hall, Jakarta Convention Center, Kamis (7/4/2011) malam, pemusik Djaduk Ferianto melontarkan kesannya. Menurut Djaduk, penampilan pencipta komposisi "Matsuri" malam itu merupakan yang terjelek. "Saya sudah empat kali menonton Kitaro dan ini yang terjelek," kata Djaduk. Di telinga Djaduk, repertoar yang disuguhkan oleh pria bernama asli Masanori Takahasi itu membosankan bagi seseorang yang sudah pernah menonton konser Kitaro sebelumnya. "Rasanya belum begitu komplit, ada sesuatu yang mengganjal. Tidak ada repertoar yang baru, mungkin sudah stagnan," ujar Djaduk. Belum lagi, menurut Djaduk, gempa dan tsunami Jepang tentu berpengaruh kepada kondisi psikologis Kitaro. "Mungkin karena ada persoalan di Jepang. Saya bisa merasakan aura itu. Ini memengaruhi kondisi psikologisnya," kata Djaduk lagi. "Pas sampai di encore, itu berasa banget enggak mendapat sesuatu," lanjutnya. Namun, Djaduk tetap menghargai Kitaro. "Sebagai seniman, dia tetap seorang maestro. Sayang, sebagai pertunjukan, ini yang terjelek," tandasnya. Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price. |
Hanung Bramantyo: Film Saya Terbuka untuk Dikritik Posted: 08 Apr 2011 03:27 AM PDT JAKARTA, KOMPAS.com - Menanggapi kritik terhadap film terbarunya, ?, sutradara Hanung Bramantyo mengaku sangat terbuka akan kritik yang dilayangkan ke filmnya tersebut. Justru, dengan hadirnya kritik, menurutnya ia akan semakin getol menyebarkan semangat Bhinneka Tunggal Ika melalui film. "Dari kecil saya dibesarkan di keluarga yang beragam. Tidak ada rasa takut untuk merayakan hari besar bergantian. Kini, menjadi berbeda. Sekarang menakutkan. Oleh karena itu, (melalui film ?) saya ingin mengajak ber-Bhinneka Tunggal Ika," kata Hanung, yang pada Kamis (7/4/2011) di Jakarta mengadakan jumpa pers mengenai pemutaran film ? serentak di gedung-gedung bioskop Indonesia. Lebih lanjut, Hanung menegaskan bahwa filmnya itu merupakan ekspresinya tentang keragaman beragama. "Film itu ekspresi. Manusia mengucapkan dengan intonasi yang berbeda-beda," ujarnya. Karena film tersebut--yang merupakan tangkapan Hanung terhadap realitas perbedaan agama--disebarkan ke khalayak untuk ditonton, Hanung dengan terbuka mengharapkan tanggapan, termasuk kritik. "Makanya saya memberi kesempatan kepada masyarakat luas untuk memberikan makna," ucap suami artis peran Zaskia Adya Mecca ini. Dijadwalkan, Hanung dan pihak-pihak yang mengurus film tersebut, Mahaka Production dan Dapur Film, akan mengadakan kegiatan bedah dan seminar film. "Seminar akan diadakan di Mojokerto (Jawa Timur) dan juga bedah film bersama masyarakat," terangnya. Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price. |
You are subscribed to email updates from KOMPASentertainment To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan