Khamis, 7 April 2011

ANTARA - Hiburan

ANTARA - Hiburan


KBRI Warsawa Gelar Pelatihan Batik Indonesia

Posted: 07 Apr 2011 07:40 AM PDT

ilustrasi batik (ANTARA/Eric Ireng)

Berita Terkait

Video

Jakarta (ANTARA News) - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Warsawa kembali menyelenggarakan pelatihan batik tulis tradisional di Museum Etnografi Warsawa.

"Batik bagi orang Indonesia tidak hanya sebagai produk tekstil tapi memiliki cita rasa seni, nilai dan makna filosofi dari batik itu sendiri," kata Dubes RI untuk Polandia Darmansjah Djumala ketika membuka acara pelatihan tersebut di Fakultas Studi Oriental Universitas Warsawa.

Dalam siaran pers yang diterima ANTARA pada Kamis (7/4), Darmansjah mengatakan, pelatihan itu diikuti masyarakat umum dan mahasiswa dari Mi'dzynarodowa Sko'a Kostiumografiii Projektowania Ubioru (International School of Costume and Fashion Design), serta mahasiswa Fakultas Studi Oriental, Universitas Warsawa.

Pelatihan itu diharapkan dapat melestarikan dan memperkenalkan budaya batik Indonesia kepada masyarakat Polandia dan akan memperkuat jalinan persahabatan Indonesia dan Polandia.

KBRI Warsawa mengundang Venny Afwani Alamsyah, seorang Peneliti dan Instruktur Batik Tradisional Indonesia dari Batik House Indonesia dari Jakarta untuk menyampaikan presentasi singkatnya mengenai sejarah perkembangan batik di Indonesia, ciri khas batik asal Indonesia, dan teknik membuat batik tulis di atas kain maupun di atas kayu.

Untuk memeriahkan acara tersebut, KBRI Warsawa juga menampilkan pentas gamelan Jawa dan tari Gambyong yang dibawakan oleh Warsawa Gamelan Group.

Dalam kesempatan itu, penulis buku asal Polandia Dr Maria Wronska-Friend yang berjudul Seni Lukis dengan Lilin: Batik di Indonesia dan Polandia, hadir untuk membedah karya bukunya.

Acara itu mendapatkan apresiasi yang sangat baik dari masyarakat setempat dan para peserta pelatihan.(*)
(adm/R009)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Kain Tradisional Indonesia Pikat Masyarakat Jenewa

Posted: 07 Apr 2011 05:29 AM PDT

London (ANTARA News) - Gemuruh tepuk tangan dan pujian memenuhi markas besar International Labour Organization Jenewa seiring berakhirnya peragaan busana dan aksesoris batik, tenun ikat dan songket Indonesia dalam acara United Nations Women`s Guild (UNWG) coffee morning, di Jenewa.

Sekretaris Tiga PTRI Jenewa, Indah Savitri, dalam keterangan persnya yang diterima Antara London, Kamis mengatakan, ratusan penonton bergabung dalam organisasi UNWG terkesima dan berdecak kagum menikmati beragam koleksi busana kain tradisional Indonesia.

Sebanyak enam orang istri diplomat dan dua diplomat perempuan Indonesia yang bertugas di PTRI Jenewa tampil elegan dan menawan saat memperagakan berbagai busana tersebut.

Berbagai kain batik Solo, Cirebon, Lasem, dan Pekalongan, maupun tenun ikat Flores, Bali, Ulos Batak, dan Songket Padang serta Palembang dipajang dalam acara tersebut menambah warna-warni kain tradisional Indonesia yang turut.

Dengan iringan lagu Pasir Berantai dan Ampar-ampar Pisang asal Kalimantan Selatan yang berhasil menciptakan suasana dinamis dan penuh kegembiraan.

Antusiasme penonton begitu terasa lewat tepuk tangan dan seruan bravo yang mengiringi acara peragaan busana dari awal hingga selesai.

"Amazing.simply amazing, the vibrant colors and their unique patterns are so beautiful, I want to wear one myself ", seru salah seorang penonton asing mengomentari koleksi pakaian dan tas yang ditampilkan.

Banyak pula penonton yang menyampaikan minat mereka untuk mengoleksi kain, pakaian, dan aksesoris khas Indonesia tersebut.

"Promosi budaya Indonesia ini merupakan kontribusi nyata dan bentuk kecintaan kami kepada tanah air tercinta", ujar Ibu Lista Damayanti Djani, istri Wakil Tetap/Duta Besar RI untuk PBB, WTO dan Organisasi internasional lainnya di Jenewa, dalam sambutan pengantar di awal acara.

Menurut dia, kekayaan budaya Indonesia, termasuk beraneka kain tradisional yang begitu kaya, sangat layak untuk ditampilkan. Hal ini pula yang membuat banyak orang jatuh cinta pada budaya Indonesia.

Acara coffee morning semakin semarak dengan aneka hidangan lezat khas Indonesia seperti siomay bandung, bihun goreng Jawa, dan aneka kue tradisional seperti talam ubi, onde-onde dan lumpia.

Berbagai kerajinan tradisional Indonesia juga diberikan sebagai "door prize" bagi mereka yang beruntung. Kerjasama yang sangat baik dan harmonis dari ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan Jenewa juga menjadi kunci kesuksesan acara ini.

Tidak heran jika banyak penonton yang menanyakan kapan acara serupa akan digelar kembali dan menyampaikan penghargaannya Bravo perempuan Indonesia.(ZG).(*)
(T.H-ZG/S025)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan