ANTARA - Mancanegara |
Marty Tidak Berangkat ke Thailand Posted: 24 Apr 2011 08:12 PM PDT Jakarta (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Indonesia, Marty Natalegawa tidak berangkat ke Thailand seperti yang dikabarkan sejumlah media asing sebelumnya, demikian kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Michael Tene pada Senin. "Menlu tidak berangkat ke Thailand, dan memang tidak akan ke sana," kata Tene kepada ANTARA melalui telepon. Mengenai kabar Menlu Marty akan berangkat ke Thailand, Tene mengatakan bahwa hal tersebut merupakan sesuatu yang belum dikonfirmasi. "Memang ada wacana seperti itu, namun hal tersebut belum kami konfirmasi," tambah Tene. "Jadi hal itu tidak bisa dikatakan dibatalkan, karena memang keberangkatan Menlu Marty ke Thailand belum di konfirmasi dan memang tidak pergi," kata Tene. Menurut Tene, sikap Indonesia terhadap persoalan pertikaian perbatasan di Thailand dan Kamboja masih sama seperti dahulu yaitu dengan tetap mengedepankan diplomasi dan negosiasi guna menyelesaikan pertikaian berdarah tersebut. Dalam pernyataan sebelumnya, Kemlu menyatakan bahwa Indonesia selaku Ketua Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) menyerukan kepada Thailand dan Kamboja untuk segera menghentikan pertikaian dan melakukan gencatan senjata. "Indonesia juga menyerukan agar kedua negara melanjutkan upaya-upaya damai dalam mengatasi permasalahan diantara keduanya sebagaimana telah ditunjukkan dalam masalah persengketaan perbatasan kedua negara," ungkap pernyataan dari Kemlu. Pertempuran militer kembali terjadi di perbatasan Thailand dan Kamboja pada 22 April di sisi barat candi Ta Kwai selain bentrokan sengit yang menggunakan senjata mesin juga dilaporkan terjadi di sekitar candi Ta Muan Thom. Pada Ahad (24/4), pertikaian kembali terjadi di sekitar candi Ta Muan dan Ta Krabey di perbatasan kedua negara dimana menurut kabar terakhir sebanyak 11 tentara dari kedua negara dinyatakan tewas selama dua hari pertempuran. Editor: AA Ariwibowo Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price. |
Posted: 24 Apr 2011 06:50 PM PDT Tripoli (ANTARA News) - Kantor pemimpin Libya Muamar Gaddafi di kompleks kediamannya yang luas di Tripoli hancur dalam satu serangan udara NATO, Senin pagi, kata seorang wartawan AFP. Seorang pejabat Libya yang menyertai wartawan ke lokasi kejadian mengatakan 45 orang cedera, 15 luka parah, dalam pemboman tersebut. Ia menambahkan ia tidak mengetahui apakah ada korban di bawah puing atau tidak . "Itu adalah upaya untuk membunuh Kolonel Gaddafi," katanya. Satu ruang pertemuan yang menghadap ke kantor Gaddafi rusak parah dalam ledakan tersebut. Petugas pemadam masih berusaha memadamkan kobaran api di satu bagian bangunan yang ambruk itu, ketika wartawan diajak meninjau lokasi tersebut, beberapa jam setelah tiga ledakan keras mengguncang bagian tengah Tripoli. Setelah ledakan tersebut, tiga stasiun televisi Libya sempat tak mengudara. Pejabat yang mendampingi wartawan mengatakan Gaddafi menggunakan bangunan yang hancur itu untuk pertemuan dengan menterinya dan pertemuan lain. Beberapa pesawat udara NATO, Jumat larut malam (22/4), sudah mengincar Kabupaten Bab Al-Aziziya --tempat kompleks kepresidenan berada. Editor: AA Ariwibowo Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price. |
You are subscribed to email updates from ANTARA News - Internasional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan