Republika Online |
BBM Langka, Gubernur Riau Tegur Pertamina Posted: 07 Mar 2011 06:13 AM PST REPUBLIKA.CO.ID,PEKANBARU - Gubernur Riau, HM Rusli Zainal, menegur Pertamina yang dinilai kurang profesional dalam mengantisipasi gangguan distribusi BBM. Hal tersebut mengakibatkan kelangkaan di daerah kaya minyak itu. "Kelangkaan BBM ini bukan karena bencana alam atau force majeure. Jadi, seharusnya Pertamina bisa secepatnya mengatasi masalah ini," tegas Rusli Zainal di Pekanbaru, Senin (7/3). Krisis kelangkaan BBM khususnya jenis premium di Riau makin parah sejak tiga hari lalu. Banyak SPBU yang kehabisan persediaan. Antrean pengendara di SPBU yang masih memiliki persediaan BBM pun terus terlihat hingga mencapai ratusan meter. Pertamina sebelumnya menyatakan krisis BBM di Riau disebabkan gangguan distribusi akibat keterlambatan kapal tanker di kilang Dumai. Menurut Rusli, Pertamina seharusnya memiliki strategi yang bisa menyelesaikan masalah secepatnya dan tidak menimbulkan kepanikan masyarakat. "Saya meminta Pertamina harus mampu mengatasi gangguan distribusi BBM secepatnya. Karena, ini menyangkut hajat masyarakat banyak," tegas Rusli. Selain itu, gubernur juga mengimbau agar masyarakat tidak panik dan mengantri dengan tertib di SPBU. Rusli juga mengibau agar warga tetap tenang dan tetap menjaga ketertiban. Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price. |
\'Bunuh Sembilan Bocah Afghanistan, tak Cukup Hanya Minta Maaf\' Posted: 07 Mar 2011 06:04 AM PST REPUBLIKA.CO.ID, KABUL - Permintaan maas NATO dan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama atas meninggalnya sembilan warga sipil di Afghanistan ditanggapi dingin Presiden Afganistan Hamid Karzai. Ia mengatakan permintaan maaf bagi sembilan anak korban serangan udara NATO tidak lah cukup. Hal itu disampaikan dia saat merespon permintaan maaf dari komandan NATO Jendral David Petraeus dan Barack Obama. "Atas nama rakyat Afganistan, saya menuntut agar pembunuhan warga sipil dihentikan." tuturnya dalam pertemuan kabinet yang dihadiri oleh komandan NATO, Petraeus, Ahad (6/3). Pada Selasa (1/3) kemarin sembilan anak tewas saat mereka mengumpulkan kayu di propinsi Kunar. Pilot pesawat Amerika mengira mereka para pemberontak dan melancarkan tembakan dari udara. Sementara itu, demo yang diikuti oleh 500 orang digelar di ibukota Kabul bagi sembilan anak tersebut. Korban warga sipil merupakan masalah yang sensitif di Afganistan. Kematian warga sipil telah menjadi sumber ketegangan antara pihaknya dan pihak AS serta NATO. Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price. |
You are subscribed to email updates from Republika Online To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan