ANTARA - Mancanegara |
Edano Sementara Merangkap Sebagai Menlu Jepang Posted: 06 Mar 2011 08:36 PM PST Tokyo (ANTARA News)- Kepala Sekretaris Jepang, Yukio Edano, sementara akan merangkap menjadi menteri luar negeri setelah Seiji Maehara, Minggu mengundurkan diri berkaitan dengan sumbangan politik ilegal, kata Kyodo News Senin. Maehara mengumumkan pengunduran dirinya pada Ahad, di tengah meningkatnya seruan agar dia mundur karena menerima sumbangan secara ilegal dari seorang pendukung warga Korea Selatan, sebagaimana dikutip dari Xinhua-OANA. Maehara menyatakan niatnya untuk mengundurkan diri selama pembicaraan dengan Perdana Menteri Naoto Kan di kantor perdana menteri, dan menolak permintaan Kan untuk tetap menjabat pada posnya. Politisi 48 tahun itu diperkirakan mungkin sebagai pengganti Kan sebagai ketua Partai Demokratik Jepang (DPJ), posisi yang dianggap akan disetujui jika partainya tetap berkuasa, dan pengunduran dirinya akan banyak dipandang sebagai pukulan serius bagi pemerintah partai yang berkuasa DPJ. Pada Jumat, Maehara mengakui pada pertemuan komite anggaran majelis tinggi bahwa ia menerima sumbangan 50.000 yen (610 dolar AS) dari seorang wanita Korea Selatan penduduk kota Yamashina, di Prefektur Kyoto, padahal Hukum Pengawasan Dana Politik melarang politisi menerima sumbangan dari orang asing atau badan asing. Partai oposisi utama Partai Demokrat Liberal (LDP), bagaimanapun, juga menyatakan bahwa pihaknya telah menerima sumbangan ilegal sedikitnya 200.000 yen (2.440 dolar AS) selama empat tahun terakhir. Sehari sebelumnya, Seiji Maehara di Tokyo pada Minggu mengumumkan pengunduran dirinya di tengah semakin banyaknya seruan kepadanya untuk melakukan tindakan itu, karena secara ilegal telah menerima sumbangan dari pendukung seorang Korea Selatan. Editor: AA Ariwibowo Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price. |
Peretas China Masuk ke Dokumen Rahasia Militer Korsel Posted: 06 Mar 2011 08:09 PM PST Seoul (ANTARA News) - Peretas komputer China Juni lalu berhasil masuk ke dokumen militer rahasia Korea Selatan berisi rencana pembelian pesawat mata-mata dari Amerika Serikat, kata anggota parlemen Korsel. Peretas tersebut mengakses informasi dari komputer kementerian pertahanan mengenai rencana untuk membeli pesawat Global Hawk tanpa awak, kata anggota parlemen dari kubu oposisi Partai Demokratik, Shin Hak-Yong sekaligus anggota komite pertahanan parlemen, sebagaimana dikutip dari AFP. "Seorang pejabat pemerintah melaporkan insiden tersebut kepada saya... pemerintah belum membicarakan masalah ini dengan China dan masih memperdebatkan bagaimana mengatasi hal tersebut," kata juru bicara Shin mengutuip pernyataan anggota parlemen itu untuk mengonfirmasi komentar Shin dalam koran Chosun Ilbo edisi Senin. Seoul tahun lalu mengalokasikan 40,4 juta dolar AS untuk membeli pesawat mata-mata pasca dugaan bahwa Korea Utara menyerang kapal perang Korsel yang menewaskan 46 tentara Angkatan Laut pada Maret 2010. Ketegangan lintas batas meningkat setelah Pyongyang menyerang pulau perbatasan yang menewaskan empat warga Korsel termasuk dua warga sipil pada November. Pesawat tersebut dapat memantau hingga jarak 200 kilometer sebelah utara dari perbatasan kedua Korea. Menurut koran Chosun, Jepang juga diperkirakan membeli pesawat mata-mata tanpa awak yang membuat khawatir China yang takut negara tetangganya itu dapat mengamati wilayahnya. Anggota partai berkuasa Korsel, Partai Nasional Besar, Lee Sung-Hun mengutip laporan pemerintah mengatakan bahwa ada 8.183 dari 21.899 usaha untuk meretas sistem komputer pemerintah Korsel tahun lalu dilakukan dari China. Editor: AA Ariwibowo Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price. |
You are subscribed to email updates from ANTARA News - Internasional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan