Sindikasi news.okezone.com |
Wartawan Ikut Kecopetan di Festival Dongdang Posted: 25 Feb 2011 11:12 PM PST BOGOR - Festival Dongdang di lapangan Tegar Beriman, Cibinong, Bogor, Jawa Barat diwarnai banyak aksi pencopetan. Banyak warga yang menjadi korban, dua di antara merupakan wartawan yang sedang melakukan peliputan. Kedua wartawan itu, Julvahmi dari Jurnal Bogor dan Teo dari Radar Bogor. Keduanya harus kehilangan HP miliknya saat meliput Festival Dongdang Bongsang. Peristiwa kecopetan itu tersebut terjadi saat keduanya melakukan meliput antusiasme warga di Festival Dongdang yang berujung kericuhan. "HP saya hilang saat hendak menelpon teman," ujar Julvahmi di lokasi kejadian, Sabtu (26/2/2011). Wartawan Jurnal Bogor ini harus kehilangan ponsel blackberry-nya. Sementara Teo juga mendadak panik dengan ponselnya yang disimpan di kantong celana. "Saya kaget saat mengambil HP saya di kantong celana, tiba-tiba hilang," katanya. Salah seorang copet yang tertangkap basah sedang mencopet mendapatkan aksi massa. Puluhan pukulan bersarang ke tubuhnya. Namun aparat kepolisian berhasil mengamankannya ke Mapolres Bogor.(Endang Gunawan/Global/hri) |
Politisi Partai Demokrat Genit Posted: 25 Feb 2011 10:53 PM PST JAKARTA - Beberapa kali anggota koalisi berseberangan, para politisi Partai Demokrat selalu berteriak dan mengancam akan mengevaluasi koalisi. PKS menganggap politisi Partai Demokrat terlalu genit. "Saya minta kepada teman-tema Demokrat, untuk menghentikan kegenitan politiknya," kata Ketua DPP PKS Nasir Djamil kepada wartawan usai diskusi Polemik Trijaya di Warung Daun, Jakarta Pusat, Sabtu (26/2/2011). Namun, Nasir khawatir, kegenitan yang dilakukan para politisi Demokrat sebenarnya dilakukan untuk mencari muka pada pimpinan partainya. Desas-desus PKS akan dipecat dari koalisi, gara-gara masalah hak angket mafia pajak beberapa waktu lalu, tidak dipercayai Nasir. "Tidak mungkin SBY memutuskan secara sepihak, dan PKS juga sepihak," ucap Nasir. Mengenai perbedaan di antara partai koalisi, sebenarnya bukan menjadi permasalahan yang hingga membuat PKS dipecat dari koalisi. "Saya pikir, sesaat dulu gabung dengan koalisi secara baik-baik. Jadi kalau ada perbedaan, kita selesaikan secara baik-baik," ujarnya. "Saya yakin, SBY sebagai dewan pembina Partai Demokrat, dan pimpinan parpol koalisi yang lain, punya itikad baik untuk menjaga SBY hingga 2014," tuturnya lagi. Kemudian, terkait menteri-menteri representasi partai koalisi di Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II yang juga akan dievaluasi, tak juga dipermasalahkan PKS. "Jika ada menteri atau pejabat dari PKS yang dikeluarkan, dan itu dilaporkan kepada pimpinan partai karena kinerjanya yang kurang bagus, itu tidak akan masalah," tegas Nasir.(hri) |
You are subscribed to email updates from Sindikasi news.okezone.com To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan