ANTARA - Peristiwa |
Menag: Pemerintah Masih Mengkaji Ahmadiyah Posted: 25 Feb 2011 06:18 AM PST Medan (ANTARA News) - Menteri Agama Suryadharma Ali mengatakan pemerintah sampai sekarang masih mengkaji ajaran Ahmadiyah berdasarkan pandangan-pandangan dari berbagai masukan yang diterima. Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.Usai pembukaan rapat kerja Kementerian Agama wilayah Sumatera Utara di Medan, Jumat, menteri kepada wartawan mengatakan berbagai masukan itu di antaranya ada yang mengusulkan Ahmadiyah dibubarkan karena ajarannya sesat. Namun, kata dia, ada pula yang menyatakan Ahmadiyah jangan dibubarkan, dan dibiarkan saja, sebagai wujud kebebasan beragama. "Kita harus perhatikan semua pandangan-pandangan itu, sehingga kita lakukan pengkajian, dan belum ada yang diusulkan untuk dibubarkan," kata Suryadharma Ali. Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini mengatakan adanya wacana perlunya dibentuk Undang-undang (UU) tentang Kerukunan Umat Beragama, tidak semudah itu, karena harus ada kajian ilmiah. "Pemerintah juga tidak mudah untuk membuat undang-undang, karena tentu perlu dilakukan kajian-kajian terlebih dahulu," kata Menag. Menag Suryadharma Ali berada di Medan membuka rapat kerja Kementerian Agama wilayah Sumatera Utara. Ia juga membuka Musyawarah Wilayah (Muswil) VI DPW PPP Sumatera Utara yang berlangsung di Asrama Haji Pangkalan Mansyur, Medan.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Bahrul Hayat mengemukakan, pihaknya akan berhati-hati menyikapi permintaan dari berbagai pihak supaya Ahmadiyah dibubarkan. "Pemerintah, sekali lagi, akan berhati-hati dalam hal ini," kata Bahrul di Jakarta, Sabtu (12/2) menanggapi adanya ada desakan DPR RI soal pembubaran Ahmadiyah, Bahrul Hayat menilai, pemerintah sekali lagi akan hati-hati dalam melakukan semua ini."Kita yang pasti akan melakukan berbagai dialog dan dengar pendapat dengan pihak-pihak terkait, dengan ormas Islam, seluruh elemen yang ada kaitannya dengan Ahmadiyah dan dengan Ahmadiyah sendiri," ujarnya, menjelaskan. Untuk itu, ia mengimbau kepada seluruh tokoh pimpinan dan pemuka agama serta ormas-ormas keagamaan untuk membantu dan mendorong seluruh masyarakat mengendalikan diri, memahami esensi SKB 3 menteri soal Ahmadiyah. "Kami mengharapkan kekuatan para tokoh dan pemuka agama untuk bersama-sama melakukan dialog serta pembinaan bagi saudara-saudara kita yang Ahmadiyah, supaya mereka merasa bagian dari warga negara. Kalau mereka kurang tepat, mereka dengan kesadarannya bisa kembali ke Islam," katanya.(*) (T.M034/M008) Editor: Ruslan Burhani Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com |
Presiden Ingin Kepri Bersaing dengan Singapura Posted: 25 Feb 2011 06:11 AM PST Tanjungpinang (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginginkan Provinsi Kepulauan Riau meningkatkan pembangunan perekonomian masyarakat agar bisa bersaing dengan Singapura. Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price."Kepri, Batam, Karimun adalah pintu gerbang Indonesia dari sisi utara. Kita tidak ingin yang maju hanya Singapura, Malaysa, Johor. Kita kerja, bejuang, seraya memohon ridho Allah agar Kepri sama majunya dengan Singapura dan Malaysia. Kita harus bisa bersaing secara sehat," kata Presiden saat memberikan sambutan dalam acara pemberian bantuan langsung kepada masyarakat di Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Jumat sore. Kepala negara menegaskan persaingan adalah hal yang biasa, namun harus dilakukan berdasar etika. "Persaingan yang sehat juga mengandung unsur saling menghormati dan kerja sama, termasuk dengan negara tetangga," katanya. Kerja sama yang sehat, kata Presiden akan memberikan manfaat bagi masyarakat. Untuk itu, selama melakukan kunjungan kerja di Kepulauan Riau Presiden akan memastikan kegiatan pembangunan di daerah setempat berjalan sebagaimana mestinya. Rencananya Presiden akan menggelar rapat bersama para pejabat setempat. Kepala Negara meminta para pejabat di daerah itu memberikan laporan mengenai pelaksanaan pembangunan. "Saya minta dipresentasikan yang lengkap," katanya. Presiden berada di Tanjungpinang untuk memberikan bantuan langsung kepada masyarakat, di antaranya kredit usaha rakyat, bantuan sosial, dan bantuan program nasional pemberdayaan masyarakat. Ikut dalam rombongan Presiden antara lain Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik, dan Mensesneg Sudi Silalahi. Presiden juga dijadwalkan berkunjung ke Bintan meninjau pelaksanaan pembangunan daerah setempat sebagai kawasan pariwisata.(*) (T.F008/M008) Editor: Ruslan Burhani Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com |
You are subscribed to email updates from ANTARA News - Nasional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan