Selasa, 15 Februari 2011

Sindikasi news.okezone.com

Sindikasi news.okezone.com


Walhi Gelar Bazar untuk Pengungsi Merapi

Posted: 15 Feb 2011 01:22 AM PST

YOGYAKARTA - Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Daerah Istimewa Yogyakarta bekerja sama dengan Sahabat Lingkungan (Shalink) mengadakan bazar kemanusiaan untuk membantu penggungsi Merapi. Acara digelar di Taman Parkir Ngabean mulai hari ini hingga 17 Februari.

Tumpukan pakaian dan buku bekas dijual dengan harga relatif murah. Selain itu tersedia pula foto-foto tentang erupsi Merapi yang dibaderol antara Rp1.000 hingga 10 ribu.

Menurut Koordinator Bazar, Upi Gufiroh, bazaar dilakukan di beberapa lokasi potensial dan setiap sebulan sekali di Kota Yogyakarta. Bulan kemarin berlangsung di kawasan Alun-Alun Selatan. "Omzetnya Rp11,6 juta. Hasilnya diberikan kepada para pengungsi Merapi yang berada di beberapa daerah dampingan Walhi," ujar Upi, Selasa (15/2/2011).

Wilayah pendampingan Walhi, beber Upi, terdapat di beberapa lokasi, di antaranya di Klakah dan Tlogolele di Kota Boyolali. Talun di Kabupaten Klaten. Sementara di Sleman terdapat di Glagaharjo.

Upi menjelaskan, gagasan mengadakan bazar kemanusiaan ini karena melihat fakta di lapangan terjadi ketimpangan bantuan untuk pengungsi. Tidak seluruh bantuan tepat sasaran dan tepat guna diberikan pemerintah kepada korban merapi.

Satu contoh bentuk bantuan yaitu terkait pemenuhan kebutuhan hidup, seperti peralatan kebersihan dan pertanian yang belum terfasilitasi dengan baik. Sementara, untuk pakaian pantas pakai di pengungsian justru melimpah.

"Para pengungsi Merapi sudah over load dan tidak lagi membutuhkan bantuan pakaian pantas pakai, jadi kami berinisiatif untuk menjualnya dan hasilnya akan diberikan dalam bentuk barang. Misal, bibit tanaman, tandon air, maupun alat komunikasi seperti HT (handy talky)," ucapnya.

Dalam bazar ini Walhi juga mengkampanyekan program ramah lingkungan, dengan menyediakan sekira 250 kantong barang yang terbuat dari kertas koran bercap kertas lebih berkualitas. Kantong tersebut dijual seharga Rp500 per buah. Hasil dari penjualan kantong tersebut dipergunakan dalam program advokasi lingkungan Walhi.
(ton)

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Pemerintah Baru Bergerak Setelah Dikritik

Posted: 15 Feb 2011 01:08 AM PST

JAKARTA - Kasus penyerangan Jemaah Ahmadiyah di Cikeusik, Pandeglang, Banten dan kerusuhan di Temanggung, dinilai sebagai bukti bahwa kritik yang dilontarkan tokoh-tokoh lintas agama beberapa waktu lalu, valid.  
Hal itu, kata pengamat politik Yudi Latif, juga meneguhkan bahwa pemerintah akan bergerak setelah mendapat kritik.
 
"Ini masih segar kritik-kritik yang dilontarkan tokoh lintas agama terhadap ketidakmampuan negara melindungi warganya. Setelah itu kasus Temanggung dan Cikeusik sudah menguak lagi. Ini mengokohkan bahwa kritik yang dilontarkan tokoh lintas agama itu valid," katanya kepada wartawan di Jakarta, Selasa (15/2/2011).
 
Menurut Direktur Eksekutif Reform Institute ini, kasus Cikeusik dan Temanggung membuktikan bahwa pemerintah tidak mampu melindungi warganya dari rasa aman untuk menjalankan agama dan keyakinan.
 
"Sama seperti kritik soal penarikan TKW yang terlantar. Negara kan baru bereaksi setelah ada kritik, baru para TKW dipulangkan," kata Yudi.
 
 
 
(ded)

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan