KOMPAS.com - Internasional |
Siapakah "Cewek Bawah Umur" Berlusconi Posted: 16 Feb 2011 03:14 AM PST ROMA, KOMPAS.com - Skandal seks Italia, yang memicu demonstrasi nasional atas dugaan penyalahgunaan kekuasaan oleh Perdana Menteri Silvio Berlusconi dan membayar seorang gadis bawah umur untuk jasa seks, dimulai dalam sebuah pesta makan malam di Milan dengan penari kelahiran Maroko yang dijuluki "Ruby Heartbreaker". Penari itu, yang bernama asli Karima El Mahrough, berusia 17 tahun pada saat pertemuan yang kemudian diduga berujung hubungan seksual dengan Silvio Berlusconi, demikian menurut para jaksa penuntut di Milan. Penari berkaki panjang tersebut, yang sejak itu muncul dalam foto-foto berpakaian minim di media Italia, mengatakan kepada saluran berita Italia Sky TG24 bahwa ia telah berbohong tentang usianya sebelum pertemuan dengan Berlusconi untuk sebuah pesta makan malam di rumah pribadi Perdana Menteri itu di dekat Milan. "Dia tahunya saya berumur 24 tahun karena saya memberitahu semua orang bahwa saya berumur 24 tahun," katanya kepada saluran televisi yang kemudian dikutip CNN, Selasa (15/2/2011). "Saya tidak ingin orang tahu bahwa saya sesungguhnya masih kecil." Dalam pertemuan pertama pada Hari Valentine tahun 2010 itu, El Mahrough dikatakan menerima 7.000 euro dari Berlusconi setelah seorang teman El Mahrough memberitahu Berlusconi bahwa gadis itu membutuhkan bantuan. Gadis itu dan Berlusconi membantah tuduhan telah melakukan hubungan seks. "Tentu saja tidak," kata El Mahrough. "Saya baru saja tiba di Milan, dan sedikit sulit untuk hidup di sana," katanya. Ia menyatakan, Berlusconi memberinya uang semata demi membantu dirinya secara finansial. Teman itu "berbicara dengan (Berlusconi) dan menjelaskan situasi saya, kisah saya, situasi keluarga saya," katanya. "Dan ia membantu saya." Namun penyelidikan tentang hubungan mereka berkembang setelah Perdana Menteri itu mendesak polisi untuk melepaskan gadis itu saat dia ditangkap atas tuduhan pencurian. El Mahrough mengatakan, setelah penangkapan itu, ia dikunjungi oleh penari senior Michelle Rivera dan anggota parlemen lokal Nicole Minetti. Hal itulah yang kemudian oleh jaksa coba dikaitkan dengan tuduhan terhadap Berlusconi. El Mahrough mengatakan, Minetti kemudian menelepon Berlusconi "untuk menjelaskan bagaimana semuanya telah berjalan," lalu menyerahkan telepon kepada gadis itu "sehingga saya bisa berterima kasih padanya. Saya tidak tahu tentang telepon dari Perdana Menteri kepada polisi," kata El Mahrough kepada Sky TG24. "Saya tahu itu dari koran." Para penyelidik mengatakan, mereka kemudian menanyai mantan teman sekamar penari itu, yang menyatakan El Mahrough telah sangat memercayainya. Temannya itu menggambarkan detail hubungan seksual gadis itu dengan Perdana Menteri Italia tersebut. Berlusconi, 74 tahun, membantah tuduhan hubungannya dengan El Mahrough serta dugaan penyalahgunaan kekuasaan. Ia mengatakan, teleponnya kepada pihak kepolisian merupakan sebuah kasus kesalahan identitas. Partainya mengatakan, Berlusconi percaya El Mahrough seorang anggota keluarga Presiden Mesir, Hosni Mubarak, dan bahwa ia menelepon kantor polisi demi menghindari kemungkinan krisis diplomatik dengan Mesir. Namun sangat sedikit yang diketahui tentang penari itu, yang keterlibatanya dalam skandal itu telah membantu dalam mendorong demonstrasi menentang Perdana Menteri Italia itu dan kegemarannya akan pesta makan malam yang dihadiri oleh "gadis-gadis cantik". El Mahrough dilaporkan telah mengatakan kepada acara talk show Italia, "Kalispera" -yang dimiliki Berlusconi- bahwa dia adalah seorang korban pelecehan terhadap anak dan telah kabur dari rumah sebelum terdampar sebagai penari di klub malam. Skandal tersebut telah membuat El Mahrough, sekarang 18 tahun, sebagai seorang figur nasional di Italia. Sementara itu, Berlusconi telah diperintahkan untuk diadili April mendatang, saat itu ia akan menghadapi panel yang terdiri dari tiga hakim, semuanya perempuan. |
Empat Misi Asing Israel Terancam Teror Posted: 16 Feb 2011 01:29 AM PST Empat Misi Asing Israel Terancam Teror Editor: Egidius Patnistik Rabu, 16 Februari 2011 | 09:29 WIB JERUSALEM, KOMPAS.com — Israel telah menutup semua atau sebagian dari empat misi asingnya dalam menghadapi ancaman teror, kata departemen luar negeri, Selasa. "Penilaian kami pada saat ini adalah bahwa tempat-tempat tersebut berada dalam ancaman dan sekarang sedang dijaga," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan tanpa mengidentifikasi kedutaan besar atau konsulat mana yang telah ditutup. "Kejadian yang tidak biasa telah diidentifikasi baru-baru ini di sekitar beberapa misi Israel di luar negeri," kata pernyataan itu. "Pihak berwenang Israel yang terkait telah berhubungan dengan otoritas terkait di negara yang bersangkutan." Biro kontra teror Israel juga telah memperingatkan warganya untuk menghindari tempat-tempat milik Israel dan Yahudi di Mesir, Turki, Georgia, Armenia, Pantai Gading, Mali, Mauritania, dan Venezuela sehubungan dengan peringatan ulang tahun pembunuhan tokoh Hezbollah Imad Mughnieg dan Abbas Musawi. Kirim Komentar Anda |
You are subscribed to email updates from KOMPAS.com - Internasional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan