detikcom |
AJI Minta Polisi Usut Pelemparan Molotov ke Bos Bali Tribun Posted: 15 Feb 2011 12:49 PM PST Rabu, 16/02/2011 03:49 WIB "Kita mengecam segala tindakan kekerasan kepada jurnalis," ujar Sekjen AJI Jajang Jamaluddin kepada detikcom, Selasa (15/2/2011). Jajang menegaskan siapa pun yang tidak puas dengan pemberitaan sebuah media massa, supaya menggunakan jalur yang diatur, dengan menyampaikannya ke Dewan Pers. Pasalnya, lanjut Jajang, pekerjaan wartawan dilindungi undang-undang karena menyuarakan kepentingan publik. "Itu cara yang elegan dan mendidik media jika ada kesalahan ketimbang dengan cara kekerasan," imbuhnya. Kepolisian, lanjut Jajang, harus mengusut tuntas agar peristiwa serupa tidak terulang kembali. Terlebih jika aksi penyerangan ini berkaitan dengan berita yang disajikan oleh media tersebut. "Kalau tidak, penyerangan seperti ini akan terus berulang," jelasnya. "Dari 37 kasus pada 2009 menjadi 47 kasus pada 2010. Kekerasannya juga meningkat," ungkapnya. Sebelumnya diberitakan rumah Pemimpin Umum koran harian Bali Tribun dibom molotov oleh orang tak dikenal. Beruntung, ledakan bom tak membakar rumah korban. Aksi teror terhadap Pemimpin Umum Bali Tribun Hendrawan terjadi pukul 01.45 WITA, Selasa (15/2). Saat aksi teror berlangsung, korban sedang tertidur pulas. "Bom molotov ini hanya indikasi teror. Kalau mau habisi saya, pelaku bisa lempar bom molotov ke mobil sehingga bisa meledak atau melempar ke atap rumah," kata Hendrawan kepada wartawan di rumahnya, Jl Tukad Gangga, Denpasar, Selasa (15/2). Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda! Redaksi: redaksi[at]detik.com |
Lion Air Pasrah Bakal Dipanggil Kemenhub Posted: 15 Feb 2011 11:49 AM PST Rabu, 16/02/2011 02:49 WIB "Kalau dipanggil ya kita akan hadir untuk menjelaskan," jelas Direktur Lion Air, Edward Sirait kepada detikcom, Selasa (15/2/2011). Terkait insiden dua pesawat dalam waktu yang berdekatan, Edward sendiri juga mengaku tidak habis pikir. Namun dia mengaku belum mendapat keterangan detil soal insiden ini. "Saya juga baru sedikit dapat informasinya," lanjut Edward. "Kalau itu saya nggak bisa jawab, kita masih melihat apa yang terjadi di runway," jawab Edward saat ditanya apakah landasan bandara juga menjadi penyebab tergelincirnya pesawat. Kemenhub akan memanggil direksi Lion Air untuk menjelaskan insiden dua pesawat yang tergelincir dalam waktu dua hari di lokasi yang sama. Pesawat Lion Air tujuan Medan-Pekanbaru-Jakarta dengan nomor penerbangan JT 0295 berjenis Boeing 737-900 ER tergelincir di Pekanbaru. Seluruh roda pesawat keluar dari lintasan bandara. Kejadian ini diperkirakan terjadi sekitar pukul 17.00 WIB. Seluruh penumpang yang berjumlah 217 ini tidak mengalami luka-luka. Sebelumnya, Senin (14/2) malam kemarin, pesawat Lion Air berjenis sama dengan nomor penerbangan JT 392 juga tergelincir dari runway Bandara SSK II. Tidak ada korban dalam peristiwa pertama ini. Namun, pilot pesawat tersebut telah di-grounded. (mok/mpr) Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda! Redaksi: redaksi[at]detik.com |
You are subscribed to email updates from detikcom To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan