ANTARA - Berita Terkini |
Posted: 21 Feb 2011 07:21 PM PST Manila (ANTARA News) - Gempa berkekuatan 5,6 skala Richter (SR) mengguncang Filipina utara pada Kamis pagi kata lembaga kegempaan Amerika, United States Geological Survey (USGS). Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.Gempa yang pusatnya berada 66 kilometer sebelah tenggara Manila tersebut terjadi pada pukul 10.10 waktu setempat (pukul 11.10 WIB) kata USGS dan menambahkan gempa itu berada di kedalaman 137 kilometer, sebagaimana dikutip dari Xinhua-OANA. Belum ada laporan mengenai korban jiwa dari pemerintah Filipina. Getaran gempa juga dirasakan di ibu kota. Seorang warga Manila, Shiela Briol mengatakan bahwa saat gempat terjadi ia berada di lantai 19 suatu gedung pencakar langit di kota. "Seluruh kantor bergoyang," katanya terkejut. Filipina berada di Cincin Api Pasifik, satu kawasan tempat lempeng benua yang saling bertubrukan dan sering menghasilkan gempa bumi serta aktivitas gunung berapi. Editor: AA Ariwibowo Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com |
Posted: 21 Feb 2011 07:18 PM PST ..cuma untuk membuktikan bahwa saya berada di Tripoli dan bukan di Venezuela dan untuk membantah laporan televisi ... Berita Terkait "Saya akan bertemu dengan para pemuda di Lapangan Hijau", di pusat kota Tripoli, kata Khadafi, di televisi yang oleh stasiun milik negara disebut sebagai siaran langsung dari rumah pemimpin negara tersebut. "Itu cuma untuk membuktikan bahwa saya berada di Tripoli dan bukan di Venezuela dan untuk membantah laporan televisi ... ," kata Gaddafi, sambil memegang payung di bahwa curah hujan sewaktu ia melangkah masuk ke dalam mobil. Hujan mengguyur Tripoli pada Senin malam. Itu adalah komentar pertama orang kuat Libya itu, sejak protes meletus Selasa lalu (14/2) di negara yang kaya akan minyak di Afrika Utara tersebut, tempat ia telah memerintah selama 41 tahun. Setelah berhari-hari kerusuhan, unjuk rasa telah menyebar ke ibu kota Libya, Tripoli. Suara tembakan berkumandang. Pemrotes menyerang kantor polisi, kantor penyiaran negara, serta membakar beberapa bangunan pemerintah. Penduduk di dua kabupaten di Tripoli mengatakan melalui telefon kepada AFP telah terjadi "pembunuhan besar-besaran", dan beberapa pria bersenjata "melepaskan tembakan secara membabi-buta" di kabupaten Tajura. Seorang lagi di Fashlum mengatakan beberapa helikopter telah mendaratkan "pembunuh bayaran Afrika" yang menembaki setiap orang di jalan, sehingga banyak orang tewas. "Ini jelas adalah akhir dari rejim ini. Ini tak pernah terjadi di Libya sebelumnya. Kami berdoa bahwa itu akan segera berakhir," kata seorang warga di Tripoli timur melalui telefon kepada wartawan AFP di Kairo. Editor: Aditia Maruli Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com |
You are subscribed to email updates from ANTARA News - Berita Terkini To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan