Isnin, 24 Januari 2011

KOMPAS.com - Internasional

KOMPAS.com - Internasional


Domodedovo, Tempat yang Akrab bagi WNI

Posted: 25 Jan 2011 03:29 AM PST

KOMPAS.com - Serangan bom bunuh diri yang menewaskan 35 orang di bandara tersibuk Rusia, Domodedovo, di Moskwa, Senin (24/1/2011), sontak menarik perhatian warga negara Indonesia baik di dalam dan luar negeri. Berikut adalah penuturan kesaksian Syaripudin Zuhri, seorang WNI yang menetap di Moskwa, terhadap serangan bom itu lewat tulisannya di Kompasiana:

Selepas Isya pukul 17. 52 wm ( 21.52 WIB) saya siap-siap pulang dari kantor, dengan kebiasaan memanaskan mobil terlebih dahulu sambil membersihkan mobil dari salju tipis di sore hari, tapi gelapnya ya sudah seperti pukul 10 malam, biasa di musim dingin siapapun orang yang bekerja di Rusia dipaksa menjadi"Batman" manusia kalong, yang keluarnya di malam hari, atau sepeti maling, pergi gelap, pulang masih gelap! Nah itupun dialami oleh saya, untuk menghindari macet yang parah di jalanan di musim dingin, pulang lebih awal atau pulang paling akhir, saya pilih yang kedua, agar tidak ketinggalan sholat Magrib dan Isya, kalau sudah di jalanan terjebak macet, magrib bisa bablas, kalau isya waktunya panjang.

Nah ketika sedang menunggu mobil panas dan sambil membersihkan mobil dari salju, datang teman dari bagian komunikasi yang kebetulan rumahnya satu apartemet dengan saya, hanya beda pintu masuk dan tingkatnya, dia mau ikut. Setelah ngobrol ke sana ke mari, tiba-tiba dia menyampaikan berita mengejutkan, ada bom di Domodedovo! Astagfirulllah. Pembicaraan menambah hangat ketika menyangkut tentang teman yang hari ini ada yang pulang ke Indonesia yang take off melalui bandara Domodedovo tersebut!

Yang jelas ada tiga orang WNI yang kembali ke Indonesia kemarin, tentu dengan petugas dari kantor dan keluarganya yang mengantar, dan kebetulan yang dua orang ini anak beranak, sebut saja si A dengan bapaknya yang sedang sakit, dia memutuskan untuk kembali saja ke Indonesia dan bekerja di Indonesia untuk selamanya. Si A ini anak bungsu dari empat orang bersaudara, tiga kakaknya sudah menetap di Amerika Serikat. Ini yang saya kuatirkan, karena saya tau betul si A ini siapa, perjuangan dan pengabdiannya sebagai seorang anak patut dijadikan contoh generasi muda.

Dia kelahiran Rusia, ibunya orang Rusia, seorang penari ballet dan bapak lokal staf, yang bekerja bertahun-tahun di Rusia namun tetap menyintai Indonesia tanpa menjadi warga negara Rusia. Setelah bapaknya mengalami sakit dan pensiun, si A ini mengambil alih semua beban memelihara bapaknya, sendirian, padalah si A anak laki-laki dan masih bujangan! Namun ada yang patut dibanggakan, besar di Rusia sejak kecil, namun sekolahnya tetap memilih di sekolah yeng berkurikulum Indonesia dari SD sampai tamat SMA dan kuliah di Indonesia, kemudian balik lagi ke Moskow dan bekerja di Moskow, sementara kakak-kakanya sudah di Amerika. Si A ini yang saya kuatirkan, karena hari ini dia pulang ke Indonesia via bandara Domodedovo, sementara Domodedovo diberitakan di bom!

Akan berakhirkah kisah anak beranak ini di Domodedovo? Bila iya, kisah perjuangan anak ini patut menjadi sejarah, anak"blasteran" bapak Indonesia dan Ibu Rusia, dua kepribadian ada pada dirinya, 3 bahasa dia kuasai dengan baik, Rusia, Indonesia dan Inggris! Wajahnya blasteran banget, namun akhlaknya Indonesia banget, alhamdulillah karakternya terbentuk berkat pendidikan Indonesia tadi, yang ramah, lembut dan baik! Usut punya usut, alias cari berita sana-sini mengenai si A dengan bapaknya, alhamdulillah … terdengar berita si A dan bapaknya selamat beserta seorang Indonesia lainnya yang terbang dari bandara Domodedovo.

Kabar yang lebih mengejutkan lagi adalah hanya beda selisih kurang lebih 10 menit saja dari bom bom yang meledak di Domodedovo! Ya hanya kurang lebih 10 menit saja dari terjadinya ledakan tersebut, ini kabar yang bisa dipercaya. Karena memang biasanya kalau WNI pulang pergi Moskow-Jakarta, Jakarta Moskow, yang sering digunakan adalah pesawat Emirat Air ketimbang pesawat lainnya yang juga terbang ke Indonesia, seperti Singapur Airlines, Qatar, KLM dll. Nah Emirat itu mangkalnya di bandara yang dibom ini! Setelah mendengar kabar si A dan bapaknya selamat, terasa lega hati ini.

Oya, biasanya sesuai jadwal kalau Emirat take off dari bandara Domodedovo jam 16.45 wm(10.45 WIB) dan bom terjadi sekitar jam 17.00 wm(21.oo WIB), nah dari selisih waktu yang kurang lebih 10 menit menjadi sebuah pembelajarn yang sangat berharga, mengapa? Kalau nyawa belum sampai ajal, maut tak akan tiba! Bayangkan … berapa sih lamanya sepuluh menit? Namun waktu yang sangat singkat itu telah menyelamatkan nyawa tiga WNI! Pesawat yang ditumpangi baru berangkat 10 menit yang lalu, kemudiam bom meledak di bandara yang baru saja ditinggalkan! Benar-benar sebuah drama kehidupan manusia yang mendebarkan, bayangkan kalau saja penerbangan di delay seperti yang terjadi ketika badai salju beberapa waktu yang lalu, apa jadinya? Tidak usah lama, 15 menit saja di delay, ceritanya akan lain.

Coba bayangkan, tempat terjadinya bom di Domodedovo itu adalah tempat yang akrab bagi WNI yang di Moskow, karena ketika mengantar atau menjemput, saudara, teman, sanak keluarga, baik yang dinas atau pribadi akan melawati tempat ini dan menunggu di sana! Yang biasanya kalau menunggu itu sambil ngopi atau ngeteh di kafe yang ada di lokasi pengambilan barang, saat kedatangan pesawat! Di tempat yang di bom kemarin itu entah sudah berapa kali saya bolak balik ketempat itu, apa lagi bagian konsuler, tidak kehitung jumlahnya! Nah biasanya kalau ada teman yang pulang, saya ikut ngantar juga, itu kalau hari libur, nah karena hari kerja, ya tidak bisa.

Di tempat yang di bom itu memang ada kafe, ada restoran Asia, tepatnya restoran Korea Selatan. Di atasnya ada restoran India, Rusia, Italia dan lain-lain. Anda bayangkan di tempat yang seramai itu tiba-tiba ada bom yang meledak! Berita yang mengejutkan itu mengusik keingintahuan yang lebih dalam, setelah mobil saya panas, cepat-cepat pulang menuju ke rumah. alhamdulillah jalan tidak macet, alias normal saja, kurang lebih 20 menit saya tiba di apartement, tanpa buka jaket, sweter, baju dan lain-lain lebih dahulu, saya menyalakan TV dan benar! Bom memang meledak di bandara Domodedovo. hampir semua TV menyiarkan, CNN, BBC, Eropa News, NTV, TV 1 Rusia, TBK, Central dan lain-lain menyiarkan berita tersebut!

Berita terakhir dari beberapa saluran TV yang saya tonton, saat tulisan ini diketik, korban yang tewas sudah bertambah, yang semula dikabarkan 31 orang, sekarang sudah 35 orang, dengan korban luka-luka berat dan ringan kurang lebih 100 orang. Rusia berduka lagi, Presiden Medvedev dengan bijak membatalkan pertemuannya ke Davos, dia langsung angkat bicara dan memanggil pejabat-pejabat yang terakait, untuk melakukan tindakan-tindakan darurat lainnya. Untuk itu pihak keamanan segera bergerak cepat mengantispasi bom susulan, terutama di bandara lainya, metro-metro(stasiun kereta bawah tanah) stasiun bus, tremway dan tempat-tempat umum lainnya yang menjadi sasaran teroris.

Namun ada yang perlu menjadi pelajaran bagi kita, Indonesia, di Rusia, apapun yang terjadi, warganya tidak panik, tenang dan dengan kepala "dingin" menghadapi suatu masalah, termasuk dengan adanya bom di bandara Domodedovo ini, warga tenang dan tidak panik. Di jalanan ketika saya pulang dari kantor kemarinpun normal saja, seperti tidak terjadi apa-apa. Dan seandainya tidak sependapat dengan pemerintahpun, mereka bisa demontrasi, tapi demonya tertib, tidak anarkis!

Oya tambahan sedikit, pola yang dipakai oleh teroris di Rusia saat melakukan aksinya sepertinya di saat orang-orang sibuk di hari pertama kerja, ketika orang lengah atau ketika orang sudah melupakan, seperti di ingatkan kembali atau teroris seakan memberi pesan, bahwa mereka masih ada dan harus diperhitungkan! Lalu siapa yang "bermain?" Nah yang ini saya tak tahu, saya bukan ahlinya. Saya menulis yang saya tahu.

Oke, sekian dulu. Salam.

Sent Using Telkomsel Mobile Internet Service powered by

Full Feed Generated by GetFullRSS.com, sponsored by USA Best Price.

Dunia Tumpahkan Kecaman atas Serangan Bom

Posted: 25 Jan 2011 02:53 AM PST

MOSKWA, KOMPAS.com — Masyarakat internasional mengutuk serangan teroris di Domodedovo, yang menewaskan 35 orang. Demikian, pernyataan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Ban Ki-moon .

"Ini merupakan tindakan yang mengerikan dan tidak dapat dibenarkan kekerasan terhadap orang yang tidak bersalah" katanya dalam laporan resmi PBB. Ban Ki-moon juga menyampaikan ucapan belasungkawa kepada para keluarga korban yang tewas dan terluka.

Selain ungkapan belasungkawa sebagai bentuk solidaritas, Wakil Tetap Bosnia-Herzegovina untuk PBB Ivan Barbalicha juga turut mengecam keras serangan teroris di Bandar Udara Domodedovo, Senin (24/1/2011).

Beberapa negara telah menyatakan kesiapan untuk memberikan bantuan yang diperlukan kepada pihak berwenang Rusia. Hal ini diketahui dari percakapan telepon antara Presiden Rusia Dmitry Medvedev dan beberapa kepala negara, antara lain dengan Presiden Mesir Hosni Mubarak, Raja Spanyol Juan Carlos I, Presiden Polandia Bronislaw Komorowski, dan Perdana Menteri Inggris David Cameron.

Presiden AS Barack Obama menyebut insiden ini sebagai "tindakan terang-terangan terorisme". Adapun Presiden Perancis Nicolas Sarkozy menyebutkan serangan itu sebagai  aksi "pengecut".

Kementerian Luar Negeri AS menyatakan dukungan penuh terhadap Rusia dalam penyelidikan dan pemburuan pelaku serangan teroris di bandara untuk kemudian diseret ke meja hijau. Negara-negara Arab dan Islam juga mengecam keras serangan teroris tersebut .

"Sekali lagi mereka (teroris) menggiring orang-orang Arab ke dalam posisi sulit. Untuk itu, kami tidak bisa menerima dan mengutuk segala tindakan terorisme," ujar Sekretaris Jenderal Liga Arab Moussa Amre.

Organisasi Konferensi Islam juga menyampaikan kecaman terhadap tindak pidana dan terorisme yang menewaskan banyak orang tak bersalah itu.

"Uni Eropa pun mengutuk serangan itu dan menyatakan siap untuk memberikan bantuan yang diperlukan," kata Presiden Komisi Eropa Jose Manuel Barroso.

"Saya sangat terkejut dengan aksi teroris. Saya sangat mengutuk tindakan pengecut teroris," katanya.

Ledakan di Bandara Domodedovo sekitar 16.30 waktu setempat kemarin itu menewaskan 35 orang dan melukai 180 orang. Menurut saksi mata, ledakan berasal dari aksi seorang pelaku bom bunuh diri di terminal kedatangan.

Sent Using Telkomsel Mobile Internet Service powered by

Full Feed Generated by GetFullRSS.com, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan