Republika Online |
Dua Personel MBLAQ Komentari Kakak Perempuannya Posted: 13 Jun 2013 01:41 AM PDT Kpopnews REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Dua orang personel boyband MBLAQ, Thunder dan Mir, sama-sama memiliki kakak perempuan yang sudah lebih dulu terjun ke dunia musik. Thunder merupakan adik dari si cantik Sandara Park, personel girlband 2NE1. Sedangkan Mir merupakan adik dari aktris Go Eun Ah. Meski demikian, keduanya memiliki pandangan yang berbeda pada saudari mereka. Hal itu diungkapkan keduanya saat menjadi bintang tamu di acara 'Beatles Code 2' beberapa waktu lalu. Thunder misalnya yang ditanyakan apakah dia berpikir kakaknya Dara itu cukup cantik. "Ketika aku melihatnya di rumah, aku sama sekali tidak berpikir dia cantik. Namun, ketika dia ada di atas panggung dengan gaya lain, aku pikir dia benar-benar cantik sekali," ujar Thunder, dilansir dari Allkpop, Kamis (13/6). Pernyataan sedikit nyeleneh diutarakan Mir. Ia menyebut kakaknya sebagai pribadi yang buruk. "Kakakku adalah yang terburuk dari yang terburuk. Bahkan, ketika ibuku melihat dia ada di rumah, ibu selalu bilang ada gembel di sana," ujar Mir yang membuat seluruh penonton tertawa.
Pulanglah pada istrimu, bila engkau tergoda seorang wanita (HR Muslim) | ||
PKS Serahkan Nasib Ketiga Menterinya ke SBY Posted: 13 Jun 2013 01:40 AM PDT REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Fraksi PKS, Hidayat Nur Wahid, menyerahkan nasib ketiga menterinya, yakni Menteri Komunikasi dan Informasi Tifatul Sembiring, Menteri Pertanian Suswono, Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri kepada hak prerogatif Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). "Kami menyerahkan keputusan terhadap menteri-menteri kami ke presiden. Beliau yang berhak menggunakan hak prerogatifnya," katanya di Jakarta, Kamis, (13/6). Keputusan ini, ujar Hidayat, dilakukan sebab keputusan PKS untuk menolak kenaikan harga BBM sudah final. "Lembaga tertinggi partai sudah sepakat menolak kenaikan harga BBM, artinya DPP dan turunannya termasuk fraksi harus mengikuti keputusan ini," katanya di Gedung Parlemen, Jakarta, Kamis, (13/6). PKS, kata Hidayat, menolak kenaikan harga BBM bukan dalam rangka anti kepada kesejahteraan rakyat. Namun justru berupaya menghadirkan kebijakan politik yang berpihak pada kepentingan rakyat. Konsekuensinya, terang Hidayat, PKS membuat keputusan yang berseberangan dengan koalisi. Dalam code of conduct yang berlaku di koalisi, jika partai anggota koalisi tidak sepakat dengan keputusan koalisi, maka pertama, partai tersebut bisa mengundurkan diri; kedua, koalisi dianggap berhenti secara otomatis; dan ketiga, presiden bisa menggunakan hak prerogratifnya. "Kami memilih, memberikan kesempatan kepada presiden untuk menggunakan hak prerogatifnya sebagaimana yang terkait dengan UUD 1945. Keberadaan para menteri juga diserahkan kepada presiden," kata Hidayat. |
You are subscribed to email updates from Republika Online RSS Feed To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan