ANTARA - Mancanegara |
Rakyat Iran memilih presiden baru Posted: 13 Jun 2013 09:21 PM PDT Teheran (ANTARA News) - Para pemilih di Iran pada Jumat pagi pukul 08.00 waktu setempat mendatangi tempat pemungutan suara untuk memilih presiden baru mereka untuk masa empat tahun mendatang. Warga berusia 18 tahun lebih, yang menurut ketentuan pemilihan presiden Iran berhak menggunakan hak pilih, mendatangi 66.000 tempat pemungutan suara di dalam negeri dan 285 tempat pemungutan suara di luar negeri untuk memilih presiden mereka. Menurut laporan kantor berita Iran, Fars, pemungutan suara akan berlangsung selama 10 jam dan ditutup pukul 18.00 waktu setempat. Namun waktu pemungutan suara bisa diperpanjang jika diperlukan. Sementara penghitungan hasil pemungutan suara akan dimulai pukul 24.00 malam ini dan hasilnya akan diumumkan 24 jam setelah pemilihan. Kampanye untuk pemilihan presiden hari ini sudah dimulai pada 22 Mei lalu setelah Dewan Penjaga menyampaikan delapan kandidat yang dianggap punya kualifikasi. Namun hanya enam orang yang sampai saat ini bersaing memperoleh dukungan untuk menjadi presiden Iran yang baru setelah dua calon menyatakan mundur. Kampanye mereka berakhir pada 13 Juni pukul 08.00 waktu setempat. Kandidat yang bersaing dalam pemilihan presiden Iran antara lain Wali Kota Teheran Mohammad Baqer Qalibaf, mantan Menteri Luar Negeri dan pemimpin penasehat hubungan luar negeri Ali Akbar Velayati, serta Sekretaris Supreme National Security Council (SNSC) dan kepala perunding nuklir Saeed Jalili. Selain itu ada mantan Sekretaris SNSC dan kepala perunding nuklir Hassan Rouhani, mantan Menteri Perminyakan dan Telekomunikasi Seyed Mohammad Qarazi, serta bekas Komandan Islamic Revolution Guards Corps (IRGC) dan Sekretaris Dewan Kebijaksanaan Mohsen Rezayee. Kandidat yang berhasil mendapat dukungan suara 50 persen plus satu akan memenangi pemilihan presiden namun jika tidak ada yang berhasil mendapatkan dukungan suara sebanyak itu dua calon dengan perolehan suara terbanyak akan bersaing dalam penentuan presiden pada masa selanjutnya. |
Ledakan di pabrik kimia Lousiana, seorang tewas dan 30 cedera Posted: 13 Jun 2013 09:17 PM PDT Geismar (ANTARA News) - Sedikitnya seorang tewas dan lebih dari 30 cedera dalam ledakan dan kebakaran di pabrik kimia Williams Olefins di Geismar, Louisiana, Kamis, kata polisi di negara bagian itu. Satu mayat ditemukan di lokasi ledakan dan pencarian masih dilakukan untuk menemukan korban-korban lain yang mungkin ada, kata Kapten Doug Cain dari Kepolisian Negara Bagian Louisiana, demikian seperti yang dikutip dari Reuters. Ledakan yang terjadi 08.37 waktu setempat (pukul 20.37 WIB) itu menimbulkan kobaran api besar dan asap membubung di pabrik yang terletak di kawasan Sungai Mississippi sebelah selatan Baton Rouge dan sekitar 100 kilometer sampai sungai dari New Orleans. Sekitar 600 orang sedang bekerja di pabrik tersebut pada saat ledakan itu, dan api masih berkobar tiga jam kemudian, kata polisi di wilayah tersebut. Ledakan itu mencederai 33 orang, kata Jean Kelly, seorang juru bicara Departemen Kualitas Lingkungan Louisiana. Tiga-puluh orang dibawa dari pabrik itu dengan ambulan dan tiga orang lagi dengan helikopter, tambahnya. Pihak berwenang memerintahkan penduduk dalam radius tiga kilometer tetap berada di dalam rumah. Penjaga pantai AS mengatakan, lalu-lintas di Sungai Mississippi tidak terpengaruh oleh insiden itu. Pabrik itu memproduksi 1,3 milyar pon ethilena dan 90 juta pon propilena standar polimer, kata situs berita Williams Olefins. Bahan-bahan ini digunakan dalam proses petrokimia untuk membuat plastik. Aparat masih menyelidiki penyebab ledakan itu. (M014) |
You are subscribed to email updates from ANTARA News - Internasional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan