Ahad, 30 Jun 2013

KOMPAS.com - Regional

KOMPAS.com - Regional


Kapolda Jabar Puji Aksi Bagi-bagi Bunga oleh Bobotoh

Posted: 30 Jun 2013 12:12 AM PDT


BANDUNG, KOMPAS.com — Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Suhardi Alius memuji aksi simpatik para Bobotoh — suporter Persib— yang membagi-bagikan bunga kepada pengguna mobil pelat B di Jalan IR H Juanda dan Jalan Pasteur, Kota Bandung, belum lama ini.

Menurut Suhardi, aksi tersebut menunjukkan sikap dewasa dari para Bobotoh. "Saya menyatakan salut buat suporter Persib. Apresiasi dan salut itu karena mereka santun dengan memberikan bunga di Pasteur," kata Suhardi saat ditemui di Mapolda Jawa Barat Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Minggu (30/6/2013).

Selain itu, aksi tersebut dinilai Suhardi bisa membuat tenang para wisatawan yang masuk ke Bandung, terutama wisatawan dari Jakarta.

"Itu menunjukkan kedewasaan warga Jawa Barat dan memperlihatkan rakyat Jawa Barat yang santun," katanya.

Sebagai bentuk apresiasi, Suhardi berjanji akan memberikan pengawalan kepada Bobotoh jika ingin menemani Persib bertanding di wilayah Jawa Barat. "Asal tertib pasti kita kawal," tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 30 suporter Persib Bandung (Bobotoh) yang mengatasnamakan Viking Kampus se- Bandung Raya melakukan aksi simpatik dengan membagikan 33 bunga mawar kepada pengguna mobil berpelat B di Jalan IR H Juanda, Dago, Kota Bandung, Kamis (27/6/2013).

Selain di Dago, Sabtu (29/6/2013), ratusan anggota Viking juga membagi-bagikan bunga di Jalan Pasteur. Kegiatan tersebut sebagai tanda maaf dari Bobotoh atas perusakan mobil pelat B pascapelemparan ke arah bus Persib Bandung yang dilakukan oleh sekelompok orang di Jakarta.

Editor : Farid Assifa

Seorang Jurnalis dan Dosen Dikeroyok Pemuda di Depan Kampus

Posted: 30 Jun 2013 12:04 AM PDT

KENDARI, KOMPAS.com — Aksi kekerasan terjadi di depan kampus Universitas Haluoleo (Unhalu) Kendari, Sulawesi Tenggara, Sabtu (29/6/2013) malam. Kamaluddin (25), jurnalis harian Kendari Pos dan Asep, dosen Unhalu, dianiaya sekelompok orang tak dikenal saat melintas di depan Kampus Unhalu.

Korban dipukul dengan menggunakan balok (kayu) sehingga mengakibatkan bibir kanan atas pecah dan bengkak. Tak hanya itu, kepala bagian belakang juga menjadi sasaran kebrutalan sekelompok pemuda.

Korban kemudian dilarikan ke RS Bhayangkara untuk mendapat perawatan intensif. Salah seorang saksi mata yang enggan menyebutkan namanya menuturkan, sekelompok pemuda berjumlah 10 orang memblokade jalan di depan pintu dua gerbang kampus Unhalu. Mereka menghadang semua kendaraan yang melintas di Jalan HEA Mokodompit.

"Kendaraan yang melintas disuruh putar balik, kayaknya mereka sementara (sedang) mabuk. Pas korban melintas dipalak kemudian dikeroyok orang-orang itu dengan menggunakan balok-balok," tuturnya, Minggu (30/6/2013).

Selain Kamaluddin, beberapa orang lainnya ikut menjadi korban kekerasan. Ketua DPM Fisip Unhalu, Asep, juga menjadi korban. Kedua tangannya terluka akibat sabetan parang. Sebuah mobil angkutan kota juga dirusak dan kaca-kaca mobil itu juga dipecahkan oleh para pelaku.

Kapolresta Kendari AKBP Anjar Wicaksana yang dikonfirmasi menyatakan, peristiwa itu terjadi pada Sabtu (29/6/2013) sekitar pukul 17.30 Wita. Sekelompok pemuda di sekitar Jalan HEA Mokodompit menghalau seluruh pengguna jalan yang melintas, baik angkutan kota maupun pengguna kendaraan roda dua.

"Sekelompok pemuda itu memalang angkot dan mereka menyuruh putar kembali. Saat angkot memutar, kaca bagian belakang dipecahkan, secara bersamaan Kamaluddin melintas langsung dipukuli sehingga ikut menjadi korban," terangnya, Minggu (30/6/2013).

Pihaknya, lanjut Anjar, masih melakukan penyelidikan dengan mencari para pelaku di lokasi kejadian itu. Sementara kendaraan tidak diperbolehkan melintas di jalur tersebut karena di lokasi masih terjadi aksi balasan oleh sekelompok pemuda lainnya.

Informasi yang dihimpun, sekelompok orang bertopeng menyerang asrama Mawasangka di lorong perintis, jalan HEA Mokodompit. Belum diketahui pasti apa motif di balik aksi penyerangan tersebut.

Sebelumnya, aksi kekerasan antarkelompok pemuda di Jalan HEA Mokodompit hampir terjadi setiap tahun. Rentetan insiden tawuran itu bahkan mengakibatkan korban jiwa dan kerugian materi.

Editor : Farid Assifa

Tiada ulasan:

Catat Ulasan