ANTARA - Mancanegara |
Prancis masuki resesi pada kuartal pertama 2013 Posted: 15 May 2013 08:17 PM PDT Paris (ANTARA News) - Prancis memasuki resesi pada kuartal pertama tahun ini dengan perekonomian menyusut 0,2 persen selama Januari-Maret setelah kontraksi yang sama pada kuartal terakhir tahun 2012, kata badan statistik nasional negara itu, INSEE. INSEE menyebut penurunan konsumsi domestik yang paling signifikan dalam 30 tahun selama 2012 dan penurunan ekspor pada kuartal pertama tahun ini sebagai sumber utama resesi. Menurut INSEE konsumsi rumah tangga turun 0,1 persen dan ekspor turun 0,5 persen pada kuartal pertama 2013. Badan statistik itu juga merevisi data penurunan konsumsi rumah tangga selama 2012, dari 0,4 persen menjadi 0,9 persen. Penurunan utamanya dihubungkan dengan penurunan pembelian mobil serta pengeluaran untuk hotel dan restoran. Data itu merupakan masalah lanjutan yang dihadapi Presiden Prancis Francois Hollande setelah data angka pengangguran mencapai tingkat tertinggi dalam 16 tahun awal tahun ini. Hollande mengakui perekonomian sepertinya akan stagnan tahun ini namun berkukuh upaya pemulihan sudah berjalan. "Sepertinya akan ada pertumbuhan nol selama 2013," kata Hollande dalam konferensi pers di Brussels, setelah berbicara dengan Kepala Komisi Uni Eropa, Jose Manuel Barroso. "Dalam pandangan saya kita telah melalui yang terburuk," tambah dia seperti dikutip AFP. Sementara Menteri Keuangan Prancis, Pierre Moscovici, sebelumnya mengatakan bahwa ekspansi ekonomi rendah 0,1 persen masih diharapkan tahun 2013. Ia menyebut resesi yang terjadi akibat dua kali kontraksi berturut-turut itu "tidak mengherankan" dan "sebagian besar terjadi karena kondisi di zona euro". Oposisi Prancis segera merespon berita itu dengan mantan Perdana Menteri Francois Fillon dari sayap kanan UMP menyalahkan kurangnya aksi pemerintah sejak Hollande mengambilali kekuasaan. "Pemerintahan Francois Hollande menghentikan semua reformasi, membatalkannya, dan tidak menggantinya dengan inisiatig nyata apapun untuk daya saing," katanya kepada laman lopinion.fr. Penerjemah: Sutji Suryatie |
Presiden Myanmar lakukan kunjungan bersejarah ke AS Posted: 15 May 2013 07:35 PM PDT Washington (ANTARA News) - Gedung Putih menyatakan akan menyambut kunjungan bersejarah Presiden Myanmar, Thein Sein, ke Amerika Serikat (AS) Senin mendatang, sebagai simbol penghargaan Presiden Barack Obama untuk mendorong reformasi di negara yang lama menderita itu. Presiden Thein Sein, mantan jenderal yang mengejutkan banyak kritikus dengan mengantarkan perubahan demokratis di negaranya, akan menjadi pemimpin pertama Myanmar yang mengunjungi Washington sejak tahun 1966, demikian laporan AFP. Menurut Gedung Putih, Obama akan menanyakan kepada Thein Sein bagaimana AS dapat membantu negaranya menghadapi "banyak tantangan yang tersisa untuk upaya mengembangkan demokrasi, mengatasi ketegangan komunal dan etnis serta membawa peluang ekonomi." "Kunjungan Presiden Thein Sein menegaskan komitmen Presiden Obama untuk
mendukung dan membantu pemerintah yang membuat keputusan penting untuk
merangkul reformasi," kata Gedung Putih dalam satu pernyataan Rabu (15/5). Pemerintah Obama telah menghentikan sebagian besar sanksi terhadap Myanmar sebagai bagian dari diplomasi yang diluncurkan pada tahun 2009 untuk memberikan insentif bagi reformasi. Pernyataan itu menyebut Thein Sein sebagai Presiden Myanmar --bukan Burma--, yang biasa digunakan pemerintah AS. Pemimpin negara itu sudah lama menganjurkan penggunaan nama Myanmar bukan nama kolonial tua, yang disukai oleh banyak orang buangan dan pemimpin oposisi Aung San Suu Kyi. Penerjemah: Askan Krisna |
You are subscribed to email updates from ANTARA News - Internasional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan