Selasa, 23 April 2013

Sindikasi welcomepage.okezone.com

Sindikasi welcomepage.okezone.com


Setelah Diperkosa, Remaja 14 Tahun Ini Dibakar

Posted: 23 Apr 2013 12:37 AM PDT

BHOPAL - Seorang remaja perempuan dari Madhya Pradesh, India, tewas setelah diperkosa dan dibakar oleh remaja berusia 17 tahun. Korban menderita luka bakar yang cukup parah.

Menurut laporan dari keluarga korban, pemerkosaan itu terjadi di rumah korban pada Senin malam. Saat itu korban sedang berada di rumah sendirian, dan pelaku memaksa masuk ke rumahnya untuk memperkosanya. Demikian, seperti diberitakan NDTV, Selasa (23/4/2013).

Saudara dari korban tiba-tiba pulang dan menghadang pelaku. Namun pria itu kalah dalam perkelahian, dan dirinya pun lari ke ladang di dekat rumahnya untuk memanggil ayahnya. Ketika ayah dan saudara korban sampai di rumah, korban sudah dibakar hidup-hidup oleh pelaku.

Laporan dari rumah sakit menyebutkan bahwa 75 persen tubuh korban telah dipenuhi dengan luka bakar. Korban pun tidak kuasa menahan luka tersebut dan meninggal dunia di rumah sakit.

Kepolisian langsung mendakwa pelaku atas tuduhan kejahatan pemerkosaan dan pembunuhan. Seluruh dakwaan merupakan hasil dari kesaksian saudara korban.

Pemerkosaan terhadap remaja lain juga terjadi hari ini di wilayah Uttar Pradesh. Remaja berusia 15 tahun diperkosa oleh empat pria, namun pelaku-pelaku itu sudah berhasil ditangkap oleh polisi.

Berita Selengkapnya Klik di Sini

(AUL)

Investasi Mulai Banjiri Sektor Manufaktur

Posted: 23 Apr 2013 12:37 AM PDT

JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengklaim sektor industri tumbuh cukup signifikan di tahun ini. Karenanya, terdapat upaya ekspansi ataupun investasi baru.

Dirjen Basis Industri Manufaktur Kemenperin Panggah Susanto mengatakan, saat ini sektor industri seperti petrokimia, logam, keramik, makanan dan minuman, serta kaca sangat erat dengan kaitannya primadona investasi. Kendati demikian dia belum merinci secara signifikan nilai investasi dan besaran ekspansi.

"Sejumlah investasi mulai menunggu dan berdatangan masuk ke sektor tersebut seiring bertumbuhnya ekonomi nasional di mata dunia. Iklim investasi kita makin menarik dan itu mempengaruhi adanya investasi baru di sana sini," kata Panggah saat ditemui di Gedung Graha Niaga, Jakarta, Selasa (23/4/2013).

Panggah menambahkan, industri kaca dan keramik yang sedang tumbuh dan melakukan ekspansi tengah tersandera, dengan adanya kegiatan importasi produk serupa di dalam negeri. Untuk mengurangi dampak dari hal tersebut, pemerintah perlu mengefektifkan kebijakan agar tidak merugikan industri dalam negeri.

"Kita buat Standard Nasional Indonesia (SNI), dan lakukan koordinasi dengan Komite Anti Dumping, serta safeguard upaya importasi ini dapat terhambat," jelas Panggah.

Dia mengungkapkan, dengan mengefektifkan kebijakan tersebut maka produk impor yang masuk ke domestik secara perlahan akan berkurang dan justru menstimulus investasi.

"Misalnya saja. perusahaan yang ekspor ke sini itu ke tahan dengan kebijakan kita, maka otomatis dia akan ambil opsi untuk investasi di sini agar barangnya laku dijual," tukas dia. (mrt)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan