Isnin, 15 April 2013

Republika Online

Republika Online


Polisi Terus Kejar Pelaku Perampok‪an di Dalam Taksi

Posted: 15 Apr 2013 11:38 PM PDT

Selasa, 16 April 2013, 13:38 WIB

www.cakka.web.id

Aksi perampokan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polda Metro Jaya terus mengejar pelaku perampokan di dalam taksi yang berlangsung di Jalan Angkasa Kemayoran, Jakarta Pusat sekitar pukul 23.00 WIB, Ahad (14/4) lalu. 

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, ketika dijumpai di kantornya, Jakarta, Selasa (16/4) mengatakan sejauh ini pihaknya telah mengantongi ciri-ciri pelaku yang sudah didapatkan dari penyidik.

''Ciri-ciri pelaku sudah kita dapatkan. Sekarang (pelaku perampokan) lagi dikejar,'' kata Rikwanto.

Menurut keterangan penyidik, pelaku diketahui berjumlah tiga orang. Korban berinisal DB ditodong senjata ketika secara mengejutkan taksi yang ditumpanginya berhenti di jalan tersebut sekitar pukul 23.00 WIB. 

Tiba-tiba, tiga orang masuk, menodong pisau ke leher korban. Kemudian para pelaku mengambil tas korban dan barang barang milik korban. Kerugian tersebut berupa hilangnya uang tunai Rp 600 ribu, kalung emas 20 gram, dan satu unit telepon genggam.

Rikwanto menyebutkan korban diturunkan di tengah jalan. ''Mereka mengancam akan membunuh korban,'' ujar Rikwanto. Sayangnya, korban tidak mengetahui nama taksi berikut nomornya. 

Reporter : Wahyu Syahputra
Redaktur : Citra Listya Rini

Siapa yang mengambil hak orang lain walau sejengkal tanah akan dikalungkan hingga tujuh petala bumi(HR Bukhori-Muslim)

  Isi Komentar Anda

Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.

Ini Komentar Taufiq Kiemas Soal BLT

Posted: 15 Apr 2013 11:31 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pertimbangan PDI Perjuangan, Taufiq Kiemas tidak sepakat bila kompensasi kenaikan harga BBM berupa bantuan uang tunai. Menurutnya, relokasi dana subsidi lebih baik diarahkan ke pembangunan.

"Tidak usah BLT (bantuan langsung tunai). Tidak perlu," kata Taufiq kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (16/4).

Ia menjelaskan, pembangunan di Indonesia masih membutuhkan banyak perhatian dan dukungan dana. Karenanya ia lebih sepakat jika dana sibsidi BBM dimanfaatkan untuk meningkatkan kecerdasan dan kesehatan masyarakat. 

"Uang subsidinya untuk bangun sekolah atau bangun segala macam. Kesehatan dan infrastruktur," ujar Taufik.

PDI Perjuangan, ujarnya, tidak sepakat dengan wacana menaikan harga BBM. Namun bila opsi menaikan BBM tak terhindarkan, partai wong cilik tersebut berharap alokasi dana subsidi bisa tepat sasaran. "Partai saya pasti mempertanyakan subsidi ini mau dibawa ke mana," katanya. 

Tiada ulasan:

Catat Ulasan