Sindikasi international.okezone.com |
Obama Ingin Jalan-Jalan di Israel dengan Kumis Palsu Posted: 16 Mar 2013 03:04 AM PDT WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama mengaku terkadang ingin menyamar dengan menggunakan kumis palsu dan berinteraksi dengan warga biasa. Obama pun mengenang perjalanannya ke Kota Yerusalem saat masih menjadi senato. "Ketika saya masih menjadi senator, saya masih memiliki kesempatan untuk berjalan-jalan di Kota Tua Yerusalem. Namun, hal itu menjadi sangat sulit ketika Anda menjadi seorang presiden," ujar Obama dalam wawancaranya di CNN, Sabtu (16/3/2013). "Dan memang benar, itulah yang saya alami di AS ketika saya berjalan-jalan. Akan ada reaksi spontan ketika kalian memasuki restoran atau pergi ke pantai, bertemu dengan banyak orang dari hari ke hari. Terkadang saya berfantasi, saya ingin menyamar, mengenakan semacam kumis palsu sehingga saya bisa berjalan di jalanan Kota Tel Aviv dan berbicara dengan orang-orang di bar maupun bertemu mahasiswa di kampus," imbuhnya. Seperti diketahui, Obama akan mengunjungi Negeri Yahudi itu pada pekan selama tiga hari. Selain itu, Obama juga akan ke Tepi Barat dan Yordania. Dalam wawancara itu, Obama menyampaikan keinginannya untuk bertemu dengan warga Israel. Namun hal itu sulit dilakukan Obama karena saat ini Obama tidak lagi sebebas dulu. Obama pun mengakui, kesulitan untuk bergerak bebas adalah tantangan yang cukup bebas bagi seorang kepala negara. "Ini merupakan hal yang sangat berat sebagai seorang presiden. Kalian tidak bisa menyelinap begitu saja dan berinteraksi dengan warga, tanpa dikawal oleh seorang pria yang membawa senapan mesin," tutupnya. Berita Selengkapnya Klik di Sini(AUL) |
PBB: AS Langgar Kedaulatan Pakistan Posted: 16 Mar 2013 02:02 AM PDT NEW YORK - Penyelidik HAM Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan, Amerika Serikat (AS) melanggar kedaulatan Pakistan dan merusak wilayah pedalaman Pakistan lewat operasi konta-teror. Seperti diketahui, operasi kontra-teror itu dilakukan AS dengan pesawat pengebom tak berawak. Pelapor khusus HAM dan kontra-teror PBB Ben Emmerson mengunjungi Pakistan selama tiga hari dalam misi penyelidikan. Lewat penyelidikan itu, Emmerson menemukan adanya dampak-dampak buruk dari operasi pesawat tak berawak yang membahayakan warga. "Menurut hukum internasional, operasi pesawat pengebom tak berawak AS di Pakistan dilakukan tanpa persetujuan anggota Parlemen Pakistan dan Pemerintah Pakistan," ujar Emmerson, seperti dikutip Reuters, Sabtu (16/3/2013). "Hal ini sama saja dengan melanggar kedaulatan Negara Pakistan," tegasnya. Emmerson mengatakan pula, pada Januari lalu, dirinya menyelidiki 25 serangan pesawat tak berawak AS di Pakistan, Yaman, Somalia, Afghanistan dan Palestina. Laporan itu akan dipresentasikan di Majelis Umum PBB pada Oktober mendatang. Washington pun merespons laporan-laporan dan pernyataan dari Emmerson. AS mencoba belum mau menjelaskan secara detil mengenai masalah itu. "Kami sudah membaca rilis pers ini. Dengan jelas, saya tidak akan membicarakan informasi-informasi rahasia ini. Kami meterus mengadakan dialog kontra-teror dengan Pakistan dan hal itu akan terus berlanjut," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Victoria Nuland. Gedung Putih juga mengatakan, mereka tidak akan mengeluarkan pernyataan barunya sebelum Emmerson memaparkan hasil penyelidikannya secara mendetil. Gedung Putih menegaskan kembali bahwa mereka memiliki hubungan yang baik dengan Pakistan dalam sejumlah isu termasuk isu keamanan. Berita Selengkapnya Klik di Sini(AUL) |
You are subscribed to email updates from Sindikasi international.okezone.com To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan