Jumaat, 22 Mac 2013

Republika Online

Republika Online


Ingin ke Taiwan? Ada Tawaran Menarik Nih...

Posted: 22 Mar 2013 02:08 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Pemerintah Taiwan menawarkan paket wisata untuk pelancong ndonesia dalam ajang pameran pariwisata Astindo Fair 2013 yang digelar di Balai Sidang Jakarta (JCC) pada 22-24 Maret, 2013.

"Indonesia merupakan salah satu pangsa pasar pariwisata Taiwan karena baiknya pertumbuhan kelas menengah atas yang mampu membeli tiket perjalanan ke luar negeri," ujar perwakilan pemerintah Taiwan Andrew Hsia.

"Ajang ini sudah dapat menarik banyak calon pelancong dari Indonesia untuk berlibur ke Taiwan, setidaknya untuk tahun ini kita mentargetkan sekitar 200 ribu pelancong," tambah Andrew.

Andrew menuturkan bahwa melalui ajang yang sama tahun lalu, dapat menjaring sekitar 160 ribu pelancong Indonesia, dan jumlah itu akan terus bertambah setiap tahunnya. "Pameran ini merupakan kesempatan kami untuk mempormosikan pariwisata Taiwan akan kebudayaannya yang berpadu antara tradisional dan modern serta keramah tamahan orang-orangnya," tambah Andrew.

Menurut Andrew, hanya dalam waktu seminggu, pelancong dapat menikmati keseluruhan Taiwan, mulai dari pemandangan alamnya yang masih murni di di sebelah Timur Taiwan hingga beberapa kota-kota bersejarah serta industri yang terletak di sebelah barat Taiwan.

Dalam ajang promosi pariwisata tersebut, Andrew menyatakan bahwa seiring dengan semakin banyaknya jumlah pelancong dari negara-negara mayoritas muslim seperti Indonesia, Malaysia dan lainnya, ke Taiwan kemudian memicu pemerintah Taiwan untuk memberikan insentif untuk mendukung kunjungan mereka.

Andrew menambahkan bahwa saat ini sudah banyak terdapat tempat makan "halal" untuk para pelancong muslim dan setidaknya terdapat satu masjid di setiap daerah di Taiwan. "Mungkin banyak pelancong muslim yang masih ragu untuk berwisata ke Taiwan karena memikirkan sulitnya mencari makanan"halal" di sana, tapi saat ini sudah banyak tempat makan muslim didirikan di setiap kota di Taiwan," ujar Andrew.

7 Pose Yoga Berisiko yang Perlu Diperhatikan (7-Habis)

Posted: 22 Mar 2013 07:15 AM PDT

Jumat, 22 Maret 2013, 21:15 WIB

Total Beauty

REPUBLIKA.CO.ID, DALLAS -- Ketika anda melakukan pose yoga tertentu, anda perlu berhati-hati akan risiko nyeri punggung yang ditimbulkan. Latihan yoga paling sederhana sekalipun mungkin menyebabkan nyeri punggung.

Bagaimana cara terbaik untuk tetap aman beryoga? Anda sebaiknya memperhatikan tujuh posisi berikut dalam yoga, dikutip dari Total Beauty, Jumat (22/3).

7. Pose Urdhva Dhanurasana

Posisi ini harus dilakukan dalam kondisi punggung anda sehat. Bahu anda harus memiliki fleksibilitas yang baik. Untuk mengujinya, angkat tangan anda lurus di atas kepala anda. Lurus sempurnakah tangan anda?

Jika tidak, anda tak perlu khawatir, banyak orang tak bisa bekerja pada pose seperti ini. Untuk meningkatkan fleksibilitas bahu, anda bisa mengimbanginya dengan kekuatan tubuh bagian atas.

Persiapan yang baik untuk membentuk pose menyerupai roda ini adalah bentangkan fleksor pinggul anda dan ciptakan tikungan. Sebetulnya ada semacam alat peraga yang bisa membantu anda membuat lengkungan seperti roda, namun ini harus dilakukan di bawah bimbingan seorang instruktur yoga yang terampil. Tanpa penyesuaian, otot anda mungkin terbebani sehingga anda bisa nyeri dan kejang.

Salah satu cara umum untuk menyesuaikan pose roda atau urdhva dhanurasana ini adalah ambil tekanan dari punggung anda untuk mengalirkan tekanan ke tangan anda yang akan menopang tubuh anda.

Ini membantu mengurangi tekanan gerakan tulang belakang yang  tak diinginkan dan memberikan daya angkat lebih.

Reporter : Mutia Ramadhani
Redaktur : Hazliansyah

Barangsiapa tidak meninggalkan kata-kata dusta dan perbuatan dusta maka Allah tidak butuh ia meninggalkan makan dan minumnya ((HR Bukhari))

  Isi Komentar Anda

Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan