Sindikasi news.okezone.com |
Anjing Polisi Satwa Belum Bisa Endus Chatinone Posted: 20 Feb 2013 12:56 AM PST JAKARTA- Polisi Satwa memiliki 139 anjing dengan karakter beraneka macam. Mulai dari anjing pelacak bahan peledak, narkoba, dan anjing pengendali huru-hara. Namun, anjing pelacak milik Polisi Satwa itu belum bisa mengendus narkoba jenis baru chatinone. Demikian dikatakan Direktur Polisi Satwa Brigjen (Pol) Machfud Arifin, di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta, Rabu (20/2/2013). "Untuk chatinone, itu masih baru. Sedangkan kami minta heroin untuk pelatihan saja mekanismenya cukup sulit. Nanti kami akan meminta dulu ke BNN untuk sarana latihan," ungkap Machfud. Machfud menambahkan, nantinya jika anjing pelacak sudah dilatih mengenali chatinone, anjing-anjing itu bisa dengan cepat mendeteksinya. "Ini masalah latihan saja," singkatnya. Selain itu, Machfud mengatakan, anjing pelacak bisa dilatih mengenali apapun, bahkan hingga bisa mendeteksi penyakit. "Kalau di luar negeri bisa mendeteksi uang palsu dan kanker," katanya. Sebelumnya, Polri membeli anjing yang dikabarkan seharga Rp150 juta per ekor. Anjing-anjing tersebut merupakan anjing yang telah dilatih khusus di Eropa. (ugo) |
Demokrat Bali Kecam Polisi yang Menendang Anggota DPRD DKI Posted: 20 Feb 2013 12:50 AM PST DENPASAR - Tindak kekerasan seorang oknum polisi di Kabupaten Klungkung, Bali, terhadap seorang anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Demokrat, Taufiqurrahman, disesalkan kader partai berlambang bintang mercy itu. Ketua DPD Partai Demokrat Bali, Made Mudarta, mengatakan, ulah oknum polisi tersebut mencoreng citra institusi Polri. Saat itu, korban yang juga rekan separtainya, bermaksud menunjukkan kepedulian saat melihat ada warga yang keberatan atas penahanan sepeda motor dalam razia siang tadi. Belakangan diketahui bahwa polisi tersebut mengamankan sepeda motor tersebut karena pajak surat kendaraanya telah kedaluwarsa. Saat korban menanyakan dasar hukum yang dilanggar, polisi itu tersinggung dan menendang pria yang saat ini menjabat Ketua DPC Partai Demokrat DKI Jakarta Pusat itu hingga luka. "Tindakan oknum polisi itu berlebihan, kewenanganya tidak digunakan secara baik. Itu hanya merusak citra kepolisian di Bali," ucap Mudarta, Rabu (20/2/2013). Dia mendesak Polda Bali mengusut tuntas kasus ini dan menindak tegas oknum polisi tersebut sesuai aturan. Pihaknya juga menyiapkan tim advokasi untuk mendampingi Taufiqurrahman agar proses hukum bsa berjalan adil. Hingga sore ini, korban masih dimintai keterangan di Mapolda Bali. (ton) |
You are subscribed to email updates from Sindikasi news.okezone.com To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan