AS Pertimbangkan Tarik Semua Pasukannya di Afghanistan Posted: 09 Jan 2013 06:04 AM PST KABUL – Gedung Putih menyatakan, mereka masih mempertimbangkan untuk menarik seluruh pasukannya yang kini ada di Afghanistan. Sebelumnya pihak militer AS mengusulkan untuk menyisakan sekira 15 ribu pasukan di Afghanistan. Pertimbangan tersebut merupakan bagian dari rencana penarikan mundur pasukan AS dari Afghanistan yang saat ini secara bertahap telah dimulai. Proses penarikan mundur itu sendiri dijadwalkan akan selsai pada 2014 mendatang. Sebelumnya AS juga lebih memilih untuk menarik seluruh pasukannya di Irak dan tidak menyisakan satu unit pun di sana. Militer AS mengusulkan untuk menyisakan pasukan di Afghanistan agar dapat menghadapi kelompok al-Qaeda yang masih ada di sana. "Banyak cara untuk menghadapi Al-Qaeda, kami bisa melakukannya dengan atapun tanpa melibatkan tentara yang sekarang berada di Afghanistan," ujar Ben Rhodes, penasihat pertahanan di Gedung Putih, seperti dikutip Reuters, Rabu (9/1/2013). Banyak pihak yang khawatir Afghanistan tidak dapat mempertahankan dirinya dari serangan Taliban apabila pasukan AS telah selesai ditarik mundur. Militer yang dimiliki pemerintah Afghanistan dianggap korup dan terlalu lemah untuk dapat menghadapi militan Taliban. Saat ini terdapat sekitar 66 ribu tentara AS yang berada di Afghanistan. Pemerintah AS sendiri menyatakan bila mereka menyisakan tentaranya di Afghanistan, maka jumlah tentara yang bertahan tersebut akan berada di kisaran 3 hingga 9 ribu tentara. Jumlah tersebut jauh lebih kecil daripada angka 15 ribu yang diusulkan militer AS. (AUL) |
Kaya Mendadak, Perempuan Ini Tetap Jadi Tukang Sapu Posted: 09 Jan 2013 04:05 AM PST WUHAN – Seorang ibu berumur 53 tahun bersikukuh untuk tetap melanjutkan pekerjaannya sebagai tukang sapu. Padahal ia telah menjadi jutawan akibat tanah keluarganya dibeli pihak pengembang properti. Ibu yang bernama Yu Youzhen tersebut selama ini bertugas menyapu jalanan yang ada di Kota Wuhan. Ia menolak berhenti dari pekerjaannya karena takut harta yang sekarang ia miliki akan membuatnya menjadi malas. "Bekerja bukan hanya untuk mendapatkan gaji, memiliki pekerjaan akan membuat diri kita fokus. Sikap malas hanya akan memunculkan sikap buruk yang lainnya," ujar Yu, seperti dikutip Telegraph, Rabu (9/1/2013). Rekan kerjanya menyebutkan selama ini ibu dua orang anak itu sebagai seorang pekerja keras. Ia disebut tidak pernah terlambat datang untuk bekerja dan hanya pernah meminta izin tiga kali selama 14 tahun bekerja sebagai tukang sapu. "Satu anak saya pernah menganggur cukup lama, saya memarahinya selama dua bulan dan akhirnya ia memiliki pekerjaan," terang Yu. "Saya tidak mau meberikan contoh buruk pada anak saya dengan bermalas-malasan di rumah dan menikmati harta yang saya dapatkan," tambahnya. Sikap dari Yu itu turut mendapatkan pujian dari banyak orang. Pemerintah China ramai memberitakan kisah Yu dalam media–media yang dimilikinya. "Kisah Yu patut untuk dicontoh, lebih memilih untuk terus bekerja daripada menikmati kekayaannya," ujar satu editorial dari surat kabar pemerintah. (AUL) |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan